Pesawat Bersejarah di Era Perang Dunia 2 Ini Kejutkan Orang yang Berenang dan Berjemur, Buat Pendaratan Darurat di Pantai Florida

Sabtu, 08 Mei 2021 | 18:00
Times Now

Pesawat mendarat darurat di Pantai Florida

Suar.ID – Pada tanggal 17 April 2021 yang lalu, pengunjung pantai di Pantai Cocoa di Florida dikejutkan dengan pendaratan darurat sebuah pesawat yang tidak biasa.

TBM Avenger era Perang Dunia II terpaksa melakukan pendaratan darurat setelah mengalami kerusakan mekanis selama penerbangannya.

Pilot berhasil mendaratkan pesawat di air dekat pantai.

Petugas darurat pun tiba dengan cepat untuku menilai kondisi pilot dan pesawat.

Baca Juga: Pesawat Pengintai AS Berulang Kali Dekati Wilayah Rusia, Krelim Kerahkan Jet Tempur MiG-31 Sambil Beri Peringatan Keras pada Amerika

Para petugas kemudian menyampaikan bahwa pilot dalam keadaan baik-baik saja dan menolak perawatan medis.

Nyatanya, memang tidak ada luka sama sekali pada pilot yang dilaporkan sehubungan dengan kejadian tersebut.

Sebuah video yang dirilis menunjukkan pesawat terbang rendah di atas orang-orang yang berenang di air dan berjemur di pantai sebelum turun di lepas pantai.

Pesawat itu milik Komando Udara Valiant.

Baca Juga: Nekat jadi Budak Nafsu dalam Pesawat, Pramugari Ini Buka-bukaan Beberkan Penghasilan Fantastis Selama 2 Tahun Puaskan Penumpang di Toilet

Pesawat tersebut memulai tugasnya sebagai pembom torpedo di PD 2.

Setelah perang, itu digunakan oleh Dinas Kehutanan AS sebagai pemadam api dari tahun 1956 hingga 1964 di California.

Pesawat itu juga digunakan sebagai pembom kebakaran di Georgia oleh Komisi Kehutanan Georgia.

Valiant menghabiskan 18 tahun memulihkan pesawat dan baru saja membawanya kembali ke langit pada Januari 2020.

Pesawat tersebut mengikuti Cocoa Beach Air Show yang berlanjut sesuai rencana tanpa komplikasi lebih lanjut.

Pekerja menggunakan crane untuk mengangkat utuh pesawat dari air.

Pesawat itu bermalam di Patrick Space Force Base sebelum kembali ke Titusville untuk diperbaiki.

TBM Avenger pertama kali digunakan pada Pertempuran Midway selama Perang Dunia 2.

Avengers dapat membawa torpedo, bom, roket, dan muatan kedalaman tergantung pada misinya.

Baca Juga: Bukan Main Ngerinya MiG-31, Jet Tempur Rusia yang Giring Pesawat Pengintai AS yang Dekati Wilayah Udara Rusia, Mampu Serang 6 Sasaran Sekaligus

Presiden George H. W. Bush, presiden ke-41 Amerika Serikat, menerbangkan TBM Avenger pada tahun 1945 sebagai pilot tempur yang menyerang pangkalan Jepang.

The Avenger dirancang dan awalnya dibuat oleh Grumman.

Tapi Grumman tidak bisa memenuhi permintaan Angkatan Laut untuk lebih banyak Avengers dan lebih banyak Hellcat, sehingga Angkatan Laut memberikan kontrak kepada GM untuk membantu memproduksi Avenger.

Pada titik ini, GM telah berhenti memproduksi mobil sipil dan memproduksi suku cadang pesawat.

Kontrak ini adalah yang pertama bagi mereka untuk memproduksi seluruh pesawat.

Mereka membuktikannya dan pada tahun 1944, mereka adalah satu-satunya perusahaan yang memproduksi Avengers.

Pada akhir perang, GM telah membangun lebih dari 75% dari 9.838 Avengers yang diproduksi untuk perang.

Enam Avengers pertama yang menyaksikan pertarungan telah tiba di Midway tepat pada waktunya untuk pertarungan.

Tetapi hanya satu yang kembali dari pertempuran dan itu rusak parah.

Baca Juga: Lehernya Lebih Panjang dari Leher Jerapah, Hewan Purba Ini Mampu Terbang Membawa Mangsa dengan Kepala Besarnya dan Panjang Lebayr Sayap Capai 10 Meter

Tak satu pun dari pesawat itu yang mencatat satu serangan sukses dengan torpedo mereka.

Pada Agustus 1942, Avenger adalah satu-satunya pembom torpedo yang beroperasi dengan Angkatan Laut AS.

Setelah itu, itu digunakan di setiap aksi besar Angkatan Laut AS di Pasifik.

Inggris dan Selandia Baru juga menerima Avengers selama perang.

The Avenger digunakan dalam Operasi Goodwood I hingga IV dan serangan di Tirpitz.

Keberhasilan terbesar mereka dengan Inggris datang di Pasifik di mana mereka digunakan dalam serangan terakhir di pulau-pulau asal Jepang.

Baca Juga: Inilah Kisah Mencekam dari Seorang Pria yang Pulang ke Kampung Halaman dengan Peti Kayu dan Nyaris Mati, Dirinya Kini Ingin Mencari Orang yang Membantunya di Masa Lalu

Tag

Editor : K. Tatik Wardayati