Gula dan Stres: Apa Hubungannya? Yuk Cari Tahu Cara Mengurangi Konsumsi Gula agar Tubuh Lebih Sehat

Rabu, 12 Mei 2021 | 05:33
Pixabay

Ilustrasi gula

Suar.ID - Belakangan ini, orang lebih berhati-hati tentang jumlah gula yang mereka konsumsi.

Kebanyakan orang telah menyadari bahwa penambahan berat badan bukan satu-satunya efek konsumsi gula yang tidak diinginkan pada tubuh kita.

Ternyata ada efek buruk tersembunyi lainnya yang ditimbulkannya dan berimbas pada organ tubuh.

Baca Juga: Model Era Setyowati Yang Mengaku Dihamili Bos BUMN Prof Muradi Ingin Kasusnya Mendapatkan Solusi Terbaik, Sang Kuasa Hukum Razman Arif Nasution Disebut Malah Memperkeruh Suasana

Konsumsi gula dalam jumlah yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan besar pada tubuh.

Menurut penelitian yang diterbitkan dalam Learning & Memory berjudul "Dampak akses sukrosa remaja pada kontrol kognitif, pengenalan memori, dan imunoreaktivitas parvalbumin", menunjukkan bahwa konsumsi gula yang berlebihan dapat menyebabkan kerusakan fungsi kognitif.

Baca Juga: Memang Tajirnya Kebangetan! Nagita Slavina Berikan Kado Cincin Berlian kepada Zaskia Sungkar yang Baru Saja Punya Momongan, Istri Irwansyah Berikan Respon Tak Terduga Ini Saat Tahu Harganya Mahal

Hubungan Gula dan Stres

Istilah "stress eating" cukup populer dan sering digunakan.

Jika Anda mungkin telah memperhatikan, jenis makanan yang disukai orang-orang selama "makan disaat stres" sering kali mencakup makanan penutup dan makanan kaya gula.

Itu berakhir dengan orang-orang yang merasa lebih stres daripada sebelumnya.

Menurut sebuah artikel yang diterbitkan di ScienceDirect berjudul "Dampak konsumsi gula pada perilaku yang didorong oleh stres, emosional dan adiktif", ditemukan bahwa konsekuensi dari konsumsi gula yang berlebihan dapat mengubah suasana hati, perilaku, dan fungsi kognitif. Makanan tinggi gula, lemak, atau garam cenderung meningkatkan suasana hati dengan menstimulasi sistem penghargaan otak.

Otak memiliki salah satu sistem yang disebut sistem penghargaan.

Sistem ini dirancang untuk memberi penghargaan pada otak ketika seseorang melakukan hal-hal yang mendorong kelangsungan hidupnya, salah satunya makan.

Baca Juga: Enji Baskoro Tak Pernah Bertemu Apalagi Berikan Kasih Sayang Pada Putri Ayu Ting Ting Hingga Buatnya Blak-blakn Ungkap Aib Mantan Suaminya ini, Sosok Tak Biasa ini Pun Ungkap Masa Depan Bilqis Nantinya, Ikuti Jejak Sang Ibundanya Kah?

Makanan tinggi gula disintesis dengan cepat dan meningkatkan kelenjar adrenal dan membuat seseorang merasa baik secara instan.

Faktanya, menurut situs pusat deaddiction di AS, gula lebih membuat ketagihan daripada kokain dan heroin. Selain itu, konsumsi gula dalam jumlah yang tidak dimoderasi dapat menyebabkan risiko terkena diabetes, penyakit kardiovaskular, dan kondisi peradangan. Alternatif gula

Beberapa alternatif gula yang bisa Anda pilih antara lain:1. Madu: Manfaat kesehatan seperti pengelolaan berat badan dan sifat anti-inflamasi dari madu sering dibicarakan.

Karena sifat pemanisnya, Anda dapat menggunakan madu dalam minuman dan salad Anda.

2. Jaggery: Makanan manis ini adalah bahan yang ditemukan di hampir setiap rumah tangga India, umumnya dikenal sebagai gud.

Jaggery memiliki kemampuan untuk meningkatkan kekebalan serta mendetoksifikasi tubuh.

Anda dapat menggunakannya dengan melelehkannya atau menggilingnya menjadi bubuk dan menambahkannya ke piring Anda.

3. Stevia: Juga dikenal sebagai daun permen atau daun manis, tanaman ini termasuk dalam spesies tanaman Stevia rebaudiana dan merupakan pemanis alami.

Ini bisa menjadi pengganti gula yang bagus.

Baca Juga: Mengaku Sebagai Malaikat Jibril Dan Titisan Bunda Maria Sebut Putranya Sebagai Yesus Kristus, Lia Eden Dikabarkan Meninggal Dunia, Begini Perjalanan Hidupnya

Tips mengurangi stres

Berikut beberapa tip yang dapat membantu Anda mengelola tingkat stres Anda:

1. Jalan-jalan di taman pada pagi hari.

2. Jaga agar diri Anda tetap aktif secara fisik melalui yoga dan latihan.

3. Bermeditasi untuk membuat rileks dan menenangkan pikiran Anda.

4. Pilih metode penghilang stres seperti aromaterapi, pijat, dan terapi musik.

5. Makan makanan yang kaya antioksidan.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber Kompas.com, Timesnownews.com