Populasi Tikus Meledak Menjadi Wabah dan 'Menyerang' Tempat Ini, Seorang Staf Hotel Bisa Tangkap 600 Setiap Malam, Ada yang Meracuni Tikus-tikus Ini Menggunakan Bantuan Drone

Jumat, 26 Maret 2021 | 15:37
The Guardian

Ini adalah pemandangan dari Queensland dan New South Wales, Australia

Suar.ID- Beberapa penduduk setempat menghabiskan enam jam sehari untuk membersihkan kotoran tikus.

Tikus di lemari. Tikus di jalanan. Ribuan tikus di kandang, buang air begitu banyak sehingga butuh waktu enam jam untuk membersihkan kotorannya.

Ini adalah pemandangan dari Queensland dan New South Wales, Australia, di manapopulasi tikus yang tidak terkendali membuat hidup sengsara bagi petani, pedagang grosir, dan warga negara lain di negara bagian Australia timur.

Seorang petani yang diwawancarai oleh The Guardian menggambarkan kegilaan hewan pengerat sebagai "wabah absolut", lebih parah daripada apa pun yang telah dilihat penduduk setempat selama beberapa dekade.

Baca Juga: Dikenal sebagai Pelakor Senior hingga Ditolak secara Mentah-mentah oleh Keluarga Cendana, Ternyata Ini Trik Jitu Mayangsari Agar Bisa Diterima di Keluarga Suaminya

Beberapa petani kehilangan seluruh hasil panen biji-bijian karena tikus yang mengamuk, menurut laporan media lokal.

Sementara hotel harus tutup karena mereka tidak bisa mengusir makhluk itu dari kamar.

The Guardian
The Guardian

Beberapa penduduk setempat menghabiskan enam jam sehari untuk membersihkan kotoran tikus.

Dilansir dari Live Science, Minggu (21/3/2021), Staf di toko bahan makanan di kota kecil di barat laut Sydney melaporkan menangkap sebanyak 600 tikus setiap malam.

Baca Juga: Sempat Viral Nikahi Model dengan Mahar Sandal Jepit, Pria Ini kini Malah Dipolisikan karena Pelecehan pada Wanita, Aktivis Perempuan: Ini Merupakan Penghinaan!

Sejauh ini, setidaknya tiga orang telah mengunjungi rumah sakit akibat gigitan hewan pengerat ini, The Guardian melaporkan.

Steve Henry, seorang peneliti di CSIRO (badan sains nasional Australia) mengatakan kepada The Guardian bahwa 'ledakan' tersebut kemungkinan besar disebabkan oleh panen biji-bijian yang luar biasa besar, sehingga menarik lebih banyak tikus lapar ke area pertanian di awal musim daripada biasanya.

"Mereka mulai berkembang biak lebih awal dan karena ada banyak makanan dan tempat berlindung di dalam sistem, mereka terus berkembang biak dari awal musim semi hingga musim gugur," kata Henry.

Penduduk setempat mengatasinya dengan memasang jebakan ekstra, sementara seorang petani di dekat Queensland baru saja diberi izin untuk menggunakan drone guna menjatuhkan umpan racun dari atas.

Baca Juga: Pernikahannya dengan Kalina Octaranny Baru Juga Seumur Jagung, Kini Vicky Prasetyo Malah Berani Blak-blakan Akui Dirinya Pernah Hamili Artis Sinetron Hingga Memiliki Anak darinya yang Kini Berusia 4 Tahun, Wah Siapa Nih?

Terlepas dari upaya ini, Alan Brown, seorang petani dari kota Wagga Wagga di New South Wales, mengatakan bahwa wabah kemungkinan baru saja mulai, mengingat kecepatan perkembangbiakan tikus yang cepat.

Beberapa penduduk setempat menghabiskan enam jam sehari untuk membersihkan kotoran tikus.
The Guardian

Ledakan populasi tikus

Sepasang tikus dapat menghasilkan anak baru setiap 20 hari atau lebih, melahirkan lebih dari 500 keturunan dalam satu musim, menurut Reuters .

"Seekor tikus betina dewasa bisa berkembang biak setiap tiga minggu" kata Brown.

Baca Juga: Melihat Kelakuan Orang Kaya yang Sangat Menyebalkan di Restoran Jepang, Hotman Paris Geram: Sangat Tidak Manusiawi

"Dan itulah yang sedang terjadi ... ini menciptakan wabah besar."

Selain menjadi gangguan dan ancaman bisnis, wabah tikus juga dapat menjadi vektor penyakit, menurut laporan Pemerintah Queensland tahun 1998 tentang tikus di Queensland.

"Mungkin (patogen) yang paling umum adalah bakteri Salmonella yang dapat disebarkan oleh berbagai spesies hewan (termasuk manusia)," kata laporan itu.

"Bakteri biasanya ditularkan ke orang melalui makanan yang terkontaminasi urin atau kotoran yang terinfeksi, dan dapat menyebabkan gastroenteritis akut."

Baca Juga: Dihadiri Tiga Penguasa Kerajaan di Jawa, Begini Suasana Pernikahan Bambang Trihatmodjo dengan Halimah yang Supermewah, Kontras dengan Pernikahannya dengan Mayangsari yang Hanya Disaksikan Sofa Kuning

(*)

Tag

Editor : Muflika Nur Fuaddah