Suar.ID -Seorang wanita canti berusia 27 tahun ini mendadak viral di China.
Bagaimana tidak, ia terbukti menipu dan memeras 9 pejabat publik yang juga merangkap petinggi Partai Komunis China.
Bahkan ia berhasil meraup keuntungan 3,7 juta yuan atu Rp 8,1 miliar.
Dilansir TribunMedan.com, wanita cantik yang bernama Xu Yan ini awalnya hanyalah seorang polisi pembantu (auxilary police) di Haizhou Brench ofthe Lianyungang Public Security Bureau.
Ia pun divonis bersalah oleh Pengadilan Lianyungang Guannan Country pada 29 Desember 2020.
Xu Yan akhirnya divonis 13 tahun penjara dan membayar denda 5 juta yuan atau Rp 11 miliar.
Vonis ini pun rupanya mengungkap daftar korban yang merupakan 9 pejabat Partai Komunis China.
Mereka diantaranya adalah Wakil Direktur Biro Keamanan Umum, Direktur Kantor Polisi, Wakil Dekan Pusat kesehatan dan kepala sekolah SD di Lianyungang, Jiangsu,China.
Walaupun sudah divonis sejak akhir 2020, kasus ini baru saja viral sejak 10 Maret 2021.
Kasus ini pun akhirnya diliput media besar seperti South China Morning Post (SCMP) di Hong Kong.
Netizen pun mempertanyakan sumber uang yang digunakan para pejabat ini untuk meyar Xu Yuan.
Salah seorang pengguna Weibo bertanya:"Para 'korban' tampaknya kaya, 3.7 juta (yuan). Saya tidak mengerti kenapa pejabat di kota sekecil itu punya begitu banyak uang? "
Banyak netizen China yang menuntut para pejabat yang ikut terlibat kasus Xu Yan juga dihukum.
Xu Yan dengan bermodalkan wajah cantik pun akhirnya terlibat pertualangan asmara terlarang dengan 9 pria berbeda selama lima tahun antara Maret 2014 dan April 2019.
Xu Yan bahkan menjalin asmara dengan atasannya Direktur Kantor Polisi.
Usai putus, Xu Yan memeras mereka dengan berpura-pura hamil pun menuntut kompensasi emosional atau mengancam untuk mengungkapkan perselingkuhannya.
Xu Yan juga mengajukan banding atas putusan ini.
Kendati demikian, kerabat Xu Yan juga mengklaim bahwa pengadilan banding tak akan mengizinkan keluarga menyewa pengacara keluarga untuk memberikan pembelaan pada terdakwa.
Melalui media sosial Weibo, paman Xu Yan juga mengatakan pengadilan tinggi di kota Lianyunggang, tempat sidang kedua akan diadakan tak mengizinkan keluarga menunjukkan pengacara untuk Xu Yan.
Ia pun yakin kalau pengacara yang ditunjuk pengadilan ini tak memberikan pembelaan yang dibutuhkan Xu Yan.
Hal ini mengingat kasus ini melinatkan 7 pejabat publik dan petinggi Partai Komunis China.
Tak cuma itu, pengadilan telah berusaha untuk menyembunyikan kasus Xu Yan dengan menghapusnya dari daftar publikasi online.
Meski telah dihapus, tangkapan layar putusan telah beredar di media sosial China dan pengadilan telah mengakui bahwa foto-foto ini asli.
“Kami tidak ingin para pengacara (yang ditunjuk pengadilan) ini dikirim untuk mendapatkan bantuan hukum. Kami ingin pengacara kami campur tangan… Kami tidak menerima keputusan itu. Apakah ini benar-benar pemerasan? ” tulis pamannya dalam sebuah postingan.
“Fakta yang dikonfirmasi dalam sidang pertama, kejadian paling awal terjadi pada 2014, ketika dia berusia 19 tahun, dan para pejabat itu berusia 40-an dan 50-an dan mempunyai kedudukan tinggi.
“Mereka tidak sebanding dalam hal usia, pengalaman hidup, dan status sosial. Tidak jelas apakah mereka telah memaksa atau mengancam XuYan [ melakukan hubungan terlarang], "katanya.
“Seperti yang dikatakan ayahnya beberapa hari yang lalu, pegawai publiklah yang melakukan kesalahan. Kami tidak bisa menyalahkan semuanya pada dia," tambahnya.