Suar.ID-Lapisan es yang terlupakan dari era Perang Dingin ternyata menjadi "harta karun" yang mengarah ke hutan hantu misterius yang tersembunyi di bawah kawasan es dekat Kutub Utara.
Penelitian yang berlangsung selama dua tahun pada lapisan es besar yang disimpan selama lebih dari setengah abad di laboratorium di Denmark telah mengungkapkan detail mengejutkan tentang sejarah Bumi.
Menurut Dr. Andrew Christ dari Universitas Vermont di Burlington (AS), penulis utama studi tersebut, "harta karun" ini adalah inti es sepanjang 3,4 meter yang diambil dari kedalaman 1.368 meter di bawah lapisan es Pulau Greenland dekat Kutub Utara Bumi.
Inti es tersebut merupakan bagian dari Project Iceworm militer AS sejak Perang Dingin, untuk membangun pangkalan di Greenland.
Tapi Iceworm gagal, pangkalan ditinggalkan dan inti es dibawa ke New York State University di Buffalo (AS), kemudian ke Niels Bohr Institute di Kopenhagen (Denmark).
Pada akhirnya, ditinggalkan di lemari es laboratorium dari tahun 1966 hingga sekarang.
Baca Juga: Sumbang 50 Persen Populasi Babi di Bumi, China Harus Rela Memusnahkan Puluhan Ribu Babi demi Hal Ini
Penelitian baru yang dimulai pada 2019 menunjukkan sesuatu yang sama sekali tidak terduga: inti es mengandung fragmen fosil tumbuhan purba dan utuh yang diekstraksi.
Sebelumnya, Greenland diperkirakan menyimpan lapisan es yang tebal setidaknya selama 3 juta tahun, tetapi inti es menunjukkan bahwa selama jutaan tahun terakhir, terdapat hutan hijau subur di seluruh wilayah barat laut pulau es ini.
Hutan terakhir mungkin baru saja menghilang beberapa ratus ribu tahun yang lalu.
Menurut Live Science, para ilmuwan telah melihat isotop aluminium dan berilium di inti es.
Zat-zat ini terakumulasi dalam mineral ketika terkena radiasi yang disaring melalui atmosfer, sehingga membantu menua tanah dan fosil tumbuhan.
Studi PNAS yang baru saja mempublikasikan temuan ini menunjukkan bahwa temuan tersebut masih menjadi peringatan: mungkin dalam waktu dekat mungkin akan terulang kembali.
Tetapi "re-ekspor" dari tanah hijau yang belum pernah terjadi sebelumnya ini juga berarti bahwa lapisan es raksasa Greenland mencair, kemungkinan terkait dengan pemanasan global dan kemungkinan membanjiri banyak wilayah daratan karena naiknya permukaan laut.