Bawa-bawa Akta Tanah Sebagai Alasannya Tutup Akses Jalan Keluarga di Tangerang, Rupanya Ruli Sampai Mengancam dengan Golok Jika Tidak Menurutinya

Senin, 15 Maret 2021 | 17:10
Tribun Wow

Tembok beton berkawat 300 meter yang dibangun tepat di jalan masuk rumah Asep, gara-gara akta tanah ini urusan tidak selesai

Suar.ID -Nasib warga di Tajur, Ciledug, Kota Tangerang, Banten, yang rumahnya ditutup tembok beton, masih belum tunjukkan perbaikan.

Dua dinding beton menutup total salah satu bangunan warga di lokasi itu sejak 21 Februari 2021.

Pendiri dinding beton tersebut, Asrul Burhan, menyatakan bahwa dua dinding itu ia bangun di atas tanah milik ayahnya, Anas Burhan (kini telah meninggal).

Kata Ruli, biasa dia disapa, tanah ayahnya itu masih memiliki akta jual beli (AJB).

Baca Juga: Diduga karena Kalah Pilkades, Jalan Desa Ini Akhirnya Diblokir dengan Tembok, 4 Keluarga Terisolasi

"Yang jalan itu AJB," kata Ruli ketika ditemui, Minggu (14/3/2021).

Dengan alasan itu, ia lantas mendirikan dua dinding di atas tanah tersebut pada 2019.

Akhirnya Ruli menutup total akses salah satu bangunan yang dilewati dinding tersebut, yakni gedung milik seseorang bernama Munir (kini telah meninggal) pada 21 Februari 2021.

Alasannya, kata dia, sebagian dinding yang ia bangun sengaja dirobohkan pihak keluarga Munir.

Baca Juga: Joe Biden Syok Berat saat Tahu Kelakuan Donal Trump: Habiskan Uang Rakyat Rp 300 Triliun hanya untuk Membangun Ini

Ada pun pihak keluarga Munir sempat menyatakan bahwa sebagian dinding yang dibangun Ruli telah hancur karena banjir.

"Posisi (sebagian dinding) robohnya ke depan. Air (menerjang) dari depan, masa robohnya ke depan," ungkap dia.

"Harusnya ke belakang, (soalnya) kedorong air, (sehingga posisi jatuhnya) arah ke rumah," imbuhnya.

Usai dinding tersebut hancur, Ruli bertanya kepada pihak keluarga Munir perihal hancurnya sebagian dinding miliknya.

Baca Juga: Belum Selesai Urus Banjir Jakarta, Anies Baswedan kini Diminta Tegas Seperti Presiden Joko Widodo untuk Segera Jual Saham Perusahaan Bir

Pihak keluarga Munir kemudian mengatakan bahwa sebagian dinding itu hancur karena banjir. Lantas, Ruli tak dapat menerima alasan tersebut.

"Saya tanya (ke pihak keluarga Munir), 'Siapa yang robohin?'. Enggak ada yang mau ngaku. Enggak bagus jadi tetangga gitu," kata dia.

Ruli menambahkan, ia telah memberikan akses jalan di depan kediaman milik Munir usai Ruli mendirikan dinding pada tahun 2019.

"Udah dikasih jalan sini, minta jalan sana. Sehingga pagar (dinding beton) saya dirobohin," ucapnya.

Baca Juga: 30 Tahun Akses Jalan Sulit, Kisah Ko Ayun yang Rumahnya Terkepung Bengunan Proyek hingga dapat Surat Ancaman Agar Pindah

Asep, putra Munir, berujar bahwa ayahnya membeli bangunan untuk gedung fitness melalui pelelangan bank pada 2016.

"Sekitar tahun 2016 (membeli bangunan) dengan harga murah melalui proses lelang, lengkap dengan bangunannya," kata Asep ketika ditemui, Jumat (13/3/2021) malam.

Bangunan yang dibeli Munir memiliki luas kurang lebih 1.000 meter persegi.

Bangunan itu kini ditempati oleh Asep dan keluarganya. Selain tinggal di sana, mereka juga mengelola gedung tersebut sebagai tempat fitness.

Baca Juga: Viral Video Wanita Hamil Ditandu oleh Warga Sejauh 7 Km ke Puskesmas karena Jalan Rusak, Bayi dalam Kandungan Alami Hal Tragis Ini

Asep berujar, sebelum dilelang bank, bangunan yang dibeli ayahnya memang milik keluarga Ruli.

Ruli, menurut Asep, lantas mengekelaim tanah di depan bangunan tersebut.

Asep menyebutkan, Ruli mengakui jalan selebar 2,5 meter di depan rumah Asep merupakan hibah dari keluarganya kepada pemerintah.

Adapun total lebar jalan tersebut sekitar 3,5-4 meter.

Baca Juga: Mobil Boleh Mewah Tapi Jalan Malah Masuk Jalur Sepeda Permanen, Sang Pengemudi Sempat Ngomel-ngomel Gegara Tak Bisa Lewat Karena Ada Sepeda Berhenti, Netizen: Mungkin Mobilnya Digowes

Oleh karenanya, Ruli membangun dua dinding sepanjang kurang lebih 300 meter di jalan di depan bangunan fitness yang juga rumah Asep tersebut.

"Saat itu, kami masih dikasih akses masuk cuma bisa (untuk) satu motor kira-kira," kata Asep, Jumat (12/3/2021) malam.

Pada tanggal 21 Februari 2021, banjir kemudian merendam permukiman tersebut dan menjebol salah satu dinding.

Dinding yang jebol selebar sekitar 3 meter adalah dinding yang terjauh dari rumah Asep.

Baca Juga: Aksi Nekatnya Banjir Pujian, Emak-emak Ini Gali Terowongan Sejauh 10 Meter untuk Bantu Anaknya Kabur dari Penjara

Rupanya, ahli waris percaya bahwa dinding jebol itu adalah ulah dari keluarga Asep.

"Dia (si ahli waris) mikirnya kalau ibu saya yang ngehancurin dinding itu, padahal itu kan karena banjir," ucap Asep.

"Ibu saya juga perempuan, enggak mungkin mampu buat ngehancurin dinding itu," lanjutnya.

Si ahli waris, sambung Asep, masih tidak percaya dan tak senang dengan pengakuan keluarganya sehingga mengancam ibu Asep dengan senjata tajam.

Baca Juga: Ditinggal selama 7 Bulan saat Wabah Corona, Pria Ini Kaget saat Kembali ke Apartemennya karena Melihat Hal Ini

"Ibu saya sampai sekarang masih trauma karena dikalungin golok. Sekarang cuma bisa diam aja kalo keinget itu," ujar Asep.

Pihak keluarga Asep lantas melaporkan ancaman tersebut ke kepolisian.

Tak hanya itu, ahli waris langsung menutup total satu-satunya akses keluar masuk rumah dan gedung fitness keluarga Asep.

Bahkan, Asep membeberkan, si ahli waris juga memasang kawat di bagian atas dinding.

Baca Juga: Dengar Suara Misterius dari Dalam Dinding Rumah, Pastri Ini Kaget Bukan Main saat Bongkar Dinding dan Menemukan Ini

Akibatnya, keluarganya harus naik turun tangga dan kursi untuk memanjat dinding tembok saat hendak keluar masuk rumah.

Ingin mendapatkan informasi lebih lengkap tentang panduan gaya hidup sehat dan kualitas hidup yang lebih baik?Langsung saja berlangganan Majalah Intisari. Tinggal klik di sini

Tag

Editor : Maymunah Nasution