Suar.ID -Mengenai para pemain skateboard yang diamankan Satpol PP karena bermain di trotoar, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Wakilnya, Ahmad Riza Patria, punya pendapat berbeda.
Beberapa hari terakhir, warganet dihebohkan dengan pemain skateboard yang diamankan Satpol PP karena bermain di trotoar jalan Bundaran Hotel Indonesia (HI).
Anies disebut memberikan izin, sementara Ariza melarang.
Pada keterangan video, pemilik akun Instagram itu menyayangkan tindakan anggota Satpol PP yang mereka nilai kasar.
Pemilik akun yang sama juga menyebut nama akun Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan dan Presiden Joko Widodo.
"KASAR perlakuan Satpol PP pada skateboarders!
Tolong ditindak oknum ini @dkijakarta @aniesbaswedan @jokowi," tulis pemilik akun @insurgentcrew.
Anies Baswedan izinkan bermain skateboard di trotoar
Sehari setelah video itu merebak di media sosial, Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan mengundang pemain skateboard bernama Satria Vijie ke kantornya di Balai Kota.
Hal itu diungkapkan oleh Satria di akun Instagram miliknya @satriavijie, Kamis (4/3/2021) melalui unggahan foto dirinya dan Anies.
"Terima kasih Pak Gubernur DKI @aniesbaswedan sudan mengundang untuk berdiskusi dan sudah mau menerima banyak masukan dari teman-teman skateboarding di IG saya," tulis Satria sebagai kalimat pembuka pada caption panjang foto tersebut.
Dalam keterangan lebih lanjut pada foto tersebut, Satria membeberkan tujuh poin hasil pertemuannya dengan Anies.
Poin pertama, menurut Satria, Anies mengizinkan pemain skateboard beraksi di trotoar di Jakarta.
"1. Tidak ada Larangan bermain Skateboard di Trotoar Jakarta.! *Silahkan menggunakan fasilitas yg ada secara bijak," kata Satria.
Poin berikutnya, dijelaskan Satria lagi, bahwa tidak ada aturan untuk pengambilan skateboard oleh petugas.
Pengecualian, apabila skateboard itu dipakai untuk tindak kejahatan.
Poin ketiga, menurut Satria, tempat bermain skateboard (skatepark) seperti di Slipi dan Casablanca Kuningan, serta taman-taman lain di Jakarta akan cova direvitalisasi dan dibangun fasilitas untuk bermain skate yang akan dibantu oleh komunitas skateboard.
Lalu, para pemain skateboard wajib mendahulukan para pejalan kaki saat beraksi di trotoar.
Poin kelima adalah para pemain skateboard wajib mejalankan protokol kesehatan yang dijabarkan sebagai berikut:
Menggunakan masker sebelum dan setelah latihan,
Menjaga jarak saat latihan,
Tidak berkerumun,
Menjaga sikap di ruang publik,
Memakai baju yang tidak meresahkan pejalan lain,
Menjaga kebersihan setelah latihan, dan
Tidak membuang sampah sembarangan.
Pada poin keenam, para pemain skateboard dilarang melakukan cat calling seperti menggoda, bersiul, berkomentar, dan sebagainya terhadap pejalan kaki yang melintas.
Terakhir, mereka harus ikut membantu menjaga dan membuat Kota Jakarta lebih maju dan lebih baik lagi.
Ariza tidak mengizinkan bermain skateboard di trotoar
Di sisi lain, Wakil Gubernur Ahmad Riza Patria menegaskan, trotoar tidak boleh digunakan untuk bermain skateboard.
Dijelaskan Ariza, Pemprov DKI telah menyiapkan lokasi khusus untuk mengakomodasi kegiatan tersebut.
"Olahraga skateboard itu di trotoar tidak boleh, kan ada tempat yang sudah disiapkan, Pemprov menyiapkan, pemerintah pusat di Senayan juga menyiapkan."
"Jadi kalau di situ, warga banyak yang keberatan dan protes," ujar Ariza melalui keterangan suara yang diterima, Kamis, melansir Kompas.com.
Ariza menekankan bahwa Pemprov DKI juga sudah menyediakan berbagai fasilitas olahraga, termasuk lokasi pembinaan pelatihan bagi pelajar di berbagai tempat.
"Kami sudah punya di Ragunan tempat pembinaan Pelatihan bagi pelajar di banyak tempat."
"Teman-teman lihat DKI Jakarta menyiapkan banyak sekali GOR tingkat provinsi, kabupaten, kecamatan dengan fasilitas yang cukup baik, kategorinya sudah sangat baik," beber Ariza.