Suar.ID -Deddy Corbuzier menangis saat mengenang sosokSyekh Ali Jaber yang meninggal dunia, Kamis (14/1/2021).
Di kanal YouTube miliknya, Deddy Corbuzier berlinang air matasambil menceritakan sosok Syekh Ali Jaber.
Deddy Corbuzier kaget mendengar kabar duka kematian orang yang pernah diajaknya berbincang dalam podcast itu.
"Gue kaget saat tahu Syekh Ali Jaber meninggal dunia," kata Deddy Corbuzier di kanal YouTube pribadinya.
Menurut Deddy Corbuzier, Syekh Ali Jaber adalah orang yang luar biasa.
Syekh Ali Jaber pernah diajak Deddy Corbuzier berbincang di podcast satu hari setelah ditusuk oleh orang tidak bertanggung-jawab.
Saat itu, Syekh Ali Jaber sengaja berbincang dengan Deddy Corbuzier di podcast untuk menenangkan masyarakat Indonesia.
Ketika itu, Syekh Ali Jaber khawatir jika insiden penusukannya membuat pendukungnya marah dan membuat keributan.
"Dia (Syekh Ali Jaber) kesini hanya untuk mengatakan dia nggak apa-apa agar semua orang tenang dan nggak marah-marah di jalan," kata Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier sempat berhenti berucap sambil menahan tangisnya dan mengumpulkan tenaga untuk melanjutkan perkataannya.
"Orang sebaik itu dan selalu mencoba Indonesia menjadi lebih baik dipanggil cepet banget di usia 44 tahun, seumuran saya itu," ucap Deddy Corbuzier.
Syekh Ali Jaber meninggal dunia di RS Yarsi, Jakarta Pusat, Kamis kemarin pukul 08.30 WIB.
Jenazah Syekh Ali Jaber dimakamkan di Pondok Pesantren Tahfidz Daarul Quran, Cipondoh, Kota Tangerang, Banten, Kamis pukul 17.00 WIB.
Putra Syekh Ali Jaber Ungkapkan Permintaan Sang Mendiang Ayah
Terduduk lemas, putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber menceritakan pertemuan terkahirnya dengan sang ayah.
Saat itu, Syekh Ali Jaber sempat menitipkan amanat pada Al Hasan Ali Jaber.
Dalam tayangandari YouTube SUARANTBcom, Hasan mengatakan bahwa dirinya telah lama tak berjumpa dengan sang ayah.
Terakhir kali dirinya bertemu dengan Syekh Ali Jaber sekitar 1 hari sebelum ayahnya masuk rumah sakit.
Ia sempat melihat ayahnya itu saat hendak pergi ke rumah sakit karena telah dinyatakan positif Covid-19.
"Terakhir itu sebelum masuk rumah sakit, kurang lebih dua minggu di rumah sakit," kata Hasan di rumah duka.
"Dia jalan dibawa ke rumah sakit karena udah positif (Covid-19), dapat diam di rumah besoknya berangkat ke rumah sakit, abis itu enggak pernah ketemu lagi," sambungnya.
Hasan membenarkan, sebelum Syekh Ali Jaber meninggal dunia, ayahnya itu menitip wasiat lokasi pemakamannya.
Hasan menyebut, ayahnya sempat berucap ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat jika meninggal dunia di Indonesia.
Terkait wasiat tersebut, ia dan keluarga sedang mengupayakan mengurus pemakaman Syekh Ali Jaber di Lombok.
Baca Juga: Berita Duka: Syekh Ali Jaber Dikabarkan telah Tutup Usia, Yusuf Mansur: Negatif Covid
"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.
"Kalau emang bisa, ndak ada kendala apa-apa, kita makamin di sini Insya Allah," ucapnya.
Sebelum akhirnya sang ulama meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021), Hasan mengaku sempat berbincang dengan ayahnya.
Ia juga menyampaikan amanat terakhir yang diucapkan padanya sebelum Syekh Ali Jaber meninggalkan Hasan selama-lamanya.
Syekh Ali Jaber meminta agar putra sulungnya tersebut menjaga sang ibu, Umi Nadia dan kedua adiknya.
Selain itu, ayahnya juga mengingatkan agar Hasan selalu menjaga dan menjalankan salat.
Pasalnya, salat adalah pondasi untuk dapat mendirikan agama Islam secara kokoh.
"Jaga salat dan jaga Mama. Itu yang penting salat, karena pondasi agama," ucapnya.
"Dia cuma pesannya yang penting jangan tinggalin salat," lanjut Hasan.
Sebelum dipindah ke ruang ICU, Hasan mengaku masih aktif berkomunikasi dengan ayahnya.
Namun, setelah Syekh Ali Jaber masuk ke ruang khusus tersebut, komunikasi mereka terputus hingga hari kematiannya.
Hasan juga menyebutkan bahwa dirinya tak bisa menjenguk sang ayah lantaran ketentuan protokol kesehatan terkait status Syekh Ali Jaber yang positif Covid-19.
"Terakhir itu sebelum masuk ICU masih pegang hp beliau. Setelah masuk ICU sudah enggak," kata Hasan.