Terduduk Lemas, Putra Syekh Ali Jaber Ceritakan Pertemuan Terakhir, Ungkap Permintaan Sang Ayah: Terakhir Itu Sebelum Masuk ICU

Jumat, 15 Januari 2021 | 06:00
Tribunnews

Syekh Ali Jaber dikabarkan meninggal dunia pada Kamis (14/01) pagi tadi

Terduduk Lemas, Putra Syekh Ali Jaber Ceritakan Pertemuan Terakhir, Ungkap Permintaan Sang Ayah: Terakhir Itu Sebelum Masuk ICU

Suar.ID -Terduduk lemas, putra sulung Syekh Ali Jaber, Al Hasan Ali Jaber menceritakan pertemuan terkahirnya dengan sang ayah.

Saat itu, Syekh Ali Jaber sempat menitipkan amanat pada Al Hasan Ali Jaber.

Dikutip TribunnewsBogor.com dari YouTube SUARANTBcom, Hasan mengatakan bahwa dirinya telah lama tak berjumpa dengan sang ayah.

Terakhir kali dirinya bertemu dengan Syekh Ali Jaber sekitar 1 hari sebelum ayahnya masuk rumah sakit.

Ia sempat melihat ayahnya itu saat hendak pergi ke rumah sakit karena telah dinyatakan positif Covid-19.

"Terakhir itu sebelum masuk rumah sakit, kurang lebih dua minggu di rumah sakit," kata Hasan di rumah duka.

Baca Juga: Innalilahi Wa Innalilahi Rojiuun, Syekh Ali Jaber Dikabarkan Meninggal Dunia, Sang Ulama Besar ini DIkenal Pendakwah yang Menyejukkan Hingga Sempat Sampaikan Wasiat ini Pada Sang Istri: Ketika Saya di Lombok Saya Jauh Merasa Nyaman...

"Dia jalan dibawa ke rumah sakit karena udah positif (Covid-19), dapat diam di rumah besoknya berangkat ke rumah sakit, abis itu enggak pernah ketemu lagi," sambungnya.

Hasan membenarkan, sebelum Syekh Ali Jaber meninggal dunia, ayahnya itu menitip wasiat lokasi pemakamannya.

Hasan menyebut, ayahnya sempat berucap ingin dimakamkan di Lombok, Nusa Tenggara Barat jika meninggal dunia di Indonesia.

Terkait wasiat tersebut, ia dan keluarga sedang mengupayakan mengurus pemakaman Syekh Ali Jaber di Lombok.

"Iya, kita usahain, lagi diurus dulu, belum ada kabar," kata Hasan.

"Kalau emang bisa, ndak ada kendala apa-apa, kita makamin di sini Insya Allah," ucapnya.

Sebelum akhirnya sang ulama meninggal dunia pada Kamis (14/1/2021), Hasan mengaku sempat berbincang dengan ayahnya.

Ia juga menyampaikan amanat terakhir yang diucapkan padanya sebelum Syekh Ali Jaber meninggalkan Hasan selama-lamanya.

Syekh Ali Jaber meminta agar putra sulungnya tersebut menjaga sang ibu, Umi Nadia dan kedua adiknya.

Baca Juga: Banyak yang Penasaran, Ternyata Inilah yang Dirasakan Jokowi setelah Disuntik Vaksin Corona

Selain itu, ayahnya juga mengingatkan agar Hasan selalu menjaga dan menjalankan salat.

Pasalnya, salat adalah pondasi untuk dapat mendirikan agama Islam secara kokoh.

"Jaga salat dan jaga Mama. Itu yang penting salat, karena pondasi agama," ucapnya.

"Dia cuma pesannya yang penting jangan tinggalin salat," lanjut Hasan.

Sebelum dipindah ke ruang ICU, Hasan mengaku masih aktif berkomunikasi dengan ayahnya.

Namun, setelah Syekh Ali Jaber masuk ke ruang khusus tersebut, komunikasi mereka terputus hingga hari kematiannya.

Hasan juga menyebutkan bahwa dirinya tak bisa menjenguk sang ayah lantaran ketentuan protokol kesehatan terkait status Syekh Ali Jaber yang positif Covid-19.

"Terakhir itu sebelum masuk ICU masih pegang hp beliau. Setelah masuk ICU sudah enggak," kata Hasan.

TONTON VIDEONYA

Ustaz Yusuf Mansur Ungkap Syekh Ali Jaber Wafat dalam Kondisi Tersenyum

Kondisi terakhir tubuh dan wajah Syekh Ali Jaber diungkap oleh asisten, Ustaz Yusuf Mansur dan juga pihak rumah sakit.

Ketiga orang tersebut bahkan berdoa yang baik begitu melihat kondisi jenazah sang ulama besar, Syekh Ali Jaber.

Seperti diketahui, Syekh Ali Jaber meninggal dunia, hari ini Kamis (14/1/2021) dalam usia 44 tahun.

Ulama asal Madinah ini meninggal dunia di RS Yarsi, Jakarta pukul 08.30 WIB.

"Telah meninggal dunia Syekh Ali Jaber pada usia 44 tahun di ruang ICU Rumah Sakit Yarsi setelah menjalani perawatan selama 19 hari," kata Manajer Humas & Pemasaran RS Yarsi Elly M Yahya, Kamis (14/1/2021).

Baca Juga: Berita Duka: Syekh Ali Jaber Dikabarkan telah Tutup Usia, Yusuf Mansur: Negatif Covid

"Beliau wafat pada hari ini, Kamis, 14 Januari 2021, pukul 08.38 WIB," kata Elly.

Begitu mendengar kabar meninggalnya Syekh Ali Jaber, Ustaz Yusuf Mansur pun bergegas ke rumah sakit.

Setiba di RS Yarsi, Ustaz Yusuf Mansur menceritakan detik-detik terakhir Syekh Ali Jaber meninggal dunia.

Diakui Ustaz Yusuf Masur, semalam Syekh Ali Jaber sempat kritis.

"Dari semalam saya sudah dapat kabar, kalau Syekh Ali kritis jam 23.00 WIB.

Semalam itu Syekh Ali dipasang alat pacu jantung. Covid-19 nya mah udah gak ada, tapi udah terlanjur nyerang paru-paru," papar Ustaz Yusuf Mansur, dilansir TribunnewsBogor.com dari Beepdo, Kamis (14/1/2021).

Saking khawatirnya, Ustaz Yusuf Mansur pun meminta doa dari seluruh umat muslim.

Kami kemudian mengirim kabar ke seluruh gus-gus, ustaz, kiai dan pesantren-pesantren di seluruh tanah air," papar Ustaz Yusuf Mansur.

Hingga kemudian, pada Kamis (14/1/2021), Syekh Ali Jaber dinyatakan meninggal dunia pada pukul 08.30 WIB.

"Jam 08.30 WIB meninggal. Jadi pas wafat udah dinyatakan negatif Covid-19," ujar Ustaz Yusuf Mansur.

Asisten Syekh Ali Jaber pun menceritakan kondisi terakhir sang ulama melalui sambungan telepon di tayangan Kopi Viral Trans TV, Kamis (14/1/2021).

Host Kopi Viral, Ramzi bertanya terkait pesan terakhir Syekh Ali Jaber sebelum meninggal.

Sang asisten kemudian menjelaskan bahwa Syekh Ali Jaber tak sempat berpesan karena posisinya sedang ditidurkan sebelum meninggal dunia.

Saat ditidurkan tersebut, Syekh Ali Jaber disebut tersenyum, seperti tak merasa sakit.

Padahal diketahui semalam Syekh Ali Jaber sempat dinyatakan kritis.

"Iya ditidurkan," jelas asisten Syekh Ali Jaber.

Sebelum ditidurkan, Syekh Ali Jaber sempat mengungkapkan pesan terakhirnya kepada sang asisten.

Sang ulama rupanya masi mengingatkan asistennya, bahwa ingin dimakamkan di Lombok.

"(pemakaman) di Lombok, beliau memang awal masuk Indonesia kan di Lombok," ungkap Asisten Syekh Ali Jaber.

Ustaz Yusuf Mansyur juga mengenang kembali perjuangan Syekh Ali yang rela pindah dari Madinah hingga berganti kewarganegaraan.

Syekh Ali Jaber menghadiri konfrensi pers Wahdah Islamiah di Restoran Pulau Dua, Jl. Jenderal Gatot Subroto, Senayan, Jakarta Pusat, Senin (11/1/2016). Berikut sosok Syekh Ali Jaber, ulama asal Madinah yang berdakwah di Indonesia dan kini telah menjadi WNI.

Lantas, Ustaz Yusuf Mansur berdoa mudah-mudahan Syekh Ali Jaber meninggal dalam keadaan mati syahid.

"Kita kehilangan ahli Quran, pejuang Quran, meninggalkan negaranya untuk Indonesia, mau pindah kewarganegaraan, mudah-mudahan syahid," lanjut Ustaz Yusuf Mansyur.

Tak hanya Ustaz Yusuf Mansur saja yang berdoa semoga Syekh Ali Jaber mati syahid.

Pihak perawat rumah sakit yang selama ini merawat Syekh Ali Jaber berdoa serupa.

"Dan semoga keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Insyaallah syahid," ungkap pihak RS Yarsi.

Lebih lanjut, Ustaz Yusuf Mansur mengimbau masjid dan pesantren-pesantren untuk melaksanakan sholat ghaib.

"Mohon disalatkan ghaib, di masjiid-masjid, mushola-mushola, pesantren yang masih ada santri," pungkas Ustaz Yusuf Mansyur

Baca Juga: Fakta Baru Perikahan Arie Kriting dan Indah Permatasari, Pihak KUA Ungkap Akad Keduanya Bukan Tanpa Restu

Editor : Rina Wahyuhidayati

Baca Lainnya