Debat Calon Presiden Amerika yang Pertama Kacau Balau, Moderator Sampai Teriak: Berhenti!

Rabu, 30 September 2020 | 12:30
Tribunnews.com

Donald Trump dan Joe Biden

Suar.ID - Donald Trump dan Joe Biden diberitahu oleh moderator Chris Wallace saat debat presiden pertama mereka tiba-tiba berubah menjadi kekacauan.

Saat penyiar berusaha mengakhiri segmen kedua, kedua kandidat terus membicarakannya.

Perdebatan, disiarkan langsung dari Cleveland, Ohio, telah berubah menjadi serangan interupsi terus-menerus.

Baca Juga: Donald Trump Mengklaim bahwa Kim Jong-un telah 'Menunjukkan' Kepala Pamannya yang Dieksekusi

Saat presiden dari Partai Republik meminta kesempatan untuk terus berbicara, Wallace yang semakin tidak sabar mengulangi kata "tidak".

"Jawaban atas pertanyaan itu adalah tidak," katanya ketika Trump dan Demokrat Biden terus berusaha untuk berbicara.

"Pak, Pak. Tahukah Anda? Anda... Berhenti!" kata moderator.

Baca Juga: Terbongkar ke Publik, Ternyata Begini Cara Pangeran Arab Saudi Curi Hati Donald Trump, Sampai Tega Lecehkan Barack Obama

Akhirnya kedua kandidat itu bungkam, ketika Wallace berteriak, "Pak-pak! Saya benci meninggikan suara saya, tetapi mengapa saya tidak boleh berbeda dengan kalian berdua?"

Dia melanjutkan dengan menegaskan kembali ke peraturan dasar saat mereka pindah kesegmen ketiga.

Dia memberitahu kedua calon Presiden tersebut untuk menahan diri dari mengganggu satu sama lain selama dua menit yang dialokasikan.

Trump tampaknya menganggaptanggapan Wallace untuk dirinya sendiri secara pribadi dan bertanya apakah hal yang sama akan berlaku untuk Biden.

Wallace mengatakan kepada presiden bahwa dialah yang melakukan sebagian besar interupsi.

Seperti yang diketahui, proses debat kali ini agak ketat karena virus corona.

Baca Juga: Koar-koar Tuding Negara Tirai Bambu sebagai Penyebar Virus Corona, kini China dan Korea Selatan Beberkan Donald Trump Menyembunyikan Fakta Dimana Amerika Serikat secara Sembunyi-sembunyi Menyebarkan Laboratorium Penghasil Covid-19 di Banyak Negara

Mereka dilarang berjabat tangan dengan rival karena risiko virus corona.

Editor : Adrie Saputra

Baca Lainnya