Suar.ID -Sebuah pernyataan dari Kementerian Luar Negari China menggemparkan banyak negara.
Bahkan pernyataan tersebut membawa serta Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang diminta untuk bertindak.
Di tengah konflik antara China vs Amerika Serikat (AS) yang kian meruncing, Tiongkok buka suara mengenai fakta pangkalan militer AS di berbagai negara.
China pun terang-terangan meminta PBB untuk segera bertindak terhadap apa yang dilakukan oleh militer AS tersebut.
Juru Bicara Kemenlu China, Wang Wenbin pada Selasa (4/8/2020), meminta penjelasan mengenai kegiatan rahasia militer AS yang berhubungan dengan senjata biologis di berbagai negara.
Hal tersebut mengacu pada Konvensi Senjata Biologis (BWC) yang tepat berada di bawah PBB.
Tak hanya China, Korea Selatan pun lebih dulu mengawali protes terhadap kegiatan terselubung militer AS tersebut.
Bahkan, negeri gingseng telah bertindak dengan melakukan protes lokal untuk menuntut penutupan laboratorium militer dan pangkalan militer di wilayah Korea Selatan oleh militer AS.
Media lokal di Korea Selatan pun menyoroti kegiatan dari militer AS tersebut.
Bermula dari protes yang dimulai dari Korea Selatan itu, akhirnya Wang buka suara dan meminta penjelasan dari pihak Donald Trump.
"Amerika Serikat harus mengatasi keprihatinan internasional, memegang sikap transparan dan bertanggungjawab dan menjelaskan kegiatan militernya di seluruh dunia," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Wang Wenbin, Selasa (4/8), menyadur dari Global Times.
Wang menambahkan kegiatan militer AS semacam ini dilakukan di banyak negara dan telah memicu kerugian luas bagi negara-negara tersebut.
Bahkan menurut Wang, kegiatan tersebut bisa saja menjadi pemicu kejadian berbahaya.
"Apa yang mereka lakukan tidak transparan, berbahaya dan tidak masuk akal," ujarnya.
Meski negaranya dituding menjadi penyebab menyebarnya virus corona hingga menjadi pandemi seperti saat ini, Wang tetap menuding AS yang lebih membahayakan mengenai bio militer tersebut.
Menurut Wang, AS, negara yang paling banyak melakukan kegiatan bio militer di dunia, tidak mengungkapkan aktivitasnya dalam materi yang mereka sampaikan kepada PBB.
Negara-negara penerima tidak tahu apa yang laboratorium militer AS lakukan.
"Aktivitas ini berbahaya karena banyak kegiatan bio terkait dengan patogen berisiko tinggi."
"Ini akan menjadi bencana bagi negara penerima, negara tetangga, atau bahkan seluruh dunia jika kecelakaan terjadi," ungkap Wang.
Wang menyebutkan, AS adalah satu-satunya negara yang membangun laboratorium militer di seluruh dunia, dan mengumpulkan bahan-bahan biologis serta sumber daya di luar negaranya.
"Amerika Serikat juga satu-satunya negara yang menghalangi negosiasi untuk protokol yang mencakup rezim verifikasi untuk BWC," imbuh Wang.
(Serambi Indonesia)