Suar.ID - Seorang tukang cukur rambut nampaknya takut dengan kliennya yang memiliki pekerjaan sebagai seorang perawat.
Salon itu kini dikritik oleh ibu sang perawat, yang menyebut kebijakan itu "tidak adil" pada pekerja di garis depan.
Mairie mengatakan bahwa putrinya sangat marah pada pembatalan di menit terakhir dan mengatakan bahwa mereka mungkin tidak bisa mendapatkan potongan rambut selama pandemi masihada di muka bumi.
Mairie berkata, "Dia membuat janji untuk pergi ketukang cukur minggu lalu bersamakami sekeluarga."
"Dia senang mendapatkan janji untuk potong rambut yang merupakan hari libur setelah hari-hari yang berat."
"Kemarin malam mereka meneleponnya dan mengajukan serangkaian pertanyaan, dia baru saja bangun tidur dan tidak begitu fokus."
"Jadi, ketika mereka bertanya, 'apakah Anda sudah berhubungan dengan seseorang dengan Covid, dia bilang tidak."
"Dan kemudian dia tersadar dan berkata 'Oh Tuhan tunggu sebentar, mungkin aku seharusnya tidak mengatakan itu'."
Dia memutuskan untuk menelepon kembali dan memberi tahu tukang cukur.
Jadi setelah menelepon kembali dan mengatakan dia adalah seorang perawat yang bekerja di unit gawat darurat, mereka mengatakan kepadanya bahwa mereka harus membatalkan janji temu.
"Anak saya mencoba mengatakan 'kami belum memiliki kasus yang dikonfirmasi pada saat terakhir, tetapi saya akan memakaimasker, saya akan memakai sarung tangan, saya baik-baik saja'," jelas Mairin.
"Gadis di telepon bilang 'maaf menurut kebijakan tidak bisa dankami harus membatalkannya'."
Ibu perawat itu terus berkata bahwa putrinya akan melakukan shift malam lagi dan benar-benar kesal karena dia tidak dapat melakukan hal-hal lain.
Salon itu kemudian menelepon lagi dan mengucapkan terima kasih atas pekerjaannya dan meminta maaf lebih lanjut.
Teman-temannya kemudian membantunya untuk menemukan tempat baru.(Adrie P. Saputra/Suar.ID)