Suar.ID - Seorang ayah di Temanggung tega bakar anaknya sendiri gara-gara masalah sepele.
Akibatnya, bocah malang tersebut menderita luka bakar parah.Melansir dari Antara Jateng (28/5/2020), Satuan Reserse dan Kriminal Polres Temanggung masih melakukan pendalaman terhadap kasus meninggalnya anak yang dibakar hidup-hidup di Temanggung tersebut.Berdasarkan informasi, kejadian tragis itu terjadi sekitar pukul 15.15 WIB di Dusun Tempuran, Desa Losari, Tlogomulyo, Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah.
Menurut laporan, pembakaran hidup-hidup itu dilakukan oleh Aji Firmansyah (37).
Korban, AF (12), menerima luka bakar parah setelah ayahnya menyiraminya dengan bensin dan membakarnya hidup-hidup.
Perbuatan keji bakar orang tersebut diduga bermula saat Aji bertengkar dengan korban.
Pertengkaran tersebut terjadi karena AF dituduh menghilangkan ponsel ayahnya.
Aji yang mengamuk tiba-tiba menyedot bensin dari sepeda motor yang terparkir di teras rumah.
Kemudian bensin disiramkan ke tubuh korban dan disulut dengan korek api.
Akibat kejadian tersebut, korban menderita luka bakar 90 persen dan ayah korban juga menderita luka bakar 25 persen, yakni pada bagian kedua tangan, kedua kaki, dan sebagian di dada dan leher.Peristiwa tragis ayah bakar anak itu menarik perhatian warga yang segera berdatangan.
Selanjutnya korban dan pelaku ditolong oleh tetangga dan langsung dibawa ke RSUD Temanggung.
Masih melansir dari Antara Jateng, Kasat Reskrim Polres Temanggung AKP M. Alfan Armin membenarkan kejadian ayah bakar anak tersebut.
Menurut Kasat Reskrim, polisi telah mengamankan tempat kejadian perkara dan mengadakan penyelidikan lebih lanjut."Memang betul kejadian itu, anak mengalami luka bakar dan sempat dirawat di RSUD Temanggung, namun sekarang sudah dirujuk ke RS Sardjito Yogyakarta," ujar Kasat Reskrim.
Kronologis kejadian dan motifnya masih didalami dan dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Sayangnya, nyawa korban yang menderita luka bakar parah tidak dapat diselamatkan.Korban AF masih menjalani proses autopsi.
Hasil dari autopsi ini akan dijadikan sebagai landasan atau dasar penyebab kematian korban. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)