Suar.ID- Jumlah kasus Covid-19 di Tanah Air terus meningkat setiap harinya.
Hingga saatini pun belum ditemukan vaksin untuk mengatasi Covid-19.
Masyarakat Indonesia pun masih berjuang dalam melawan pandemi ini.
Namun paranormal Kejawen Mbak You menyebutkan ada hal tak kasat mata yang membuat dua daerah di Indonesia seakan kebal pageblug.
Meski ada kasus positif, namun angka kenaikannya tidak begitu signifikan.
Dua daerah itu adalah Yogyakarta dan Bali.
Sempat naik secara tajam, namun kasus positif corona di kedua daerah tersebut masih berada di angka 220 dan 380.
Dalam kanal YouTube milik Denny Darko, Mbak You menjelaskan ada hal-hal yang diterapkan di Yogya dan Bali yang membuat corona itu seakan tidak ada apa-apanya.
"Ada tempat-tempat sakral yang kayaknya kok hidupnya tenang, walaupun ada corona, tapi hidupnya tuh yakin bahwa itu bisa kita lalui, bisa kita tekan, bisa dihilangkan dengan kemampuan diri kita sendiri," ujarnya.
Ternyata hal ini berhubungan dengan tradisi yang masih dijalankan di kedua daerah tersebut.
"Kalau kita mau ngomong wilayah, ada Jogja, Bali, sakralnya kan masih," lanjut Mbak You.
"Iya, tradisi-tradisi kayak larung lah, sekaten," sambung Denny Darko.
"Itu cara-cara Kejawen itu, kalau zaman dulu ada pageblug ada tradisi ketok pentong kayu, terus pakai putih-putih kanji," kata Mbak You lagi.
Kemudian ia mencontohkan tradisi Kejawen yang biasa ada di Jawa Tengah dan sekitarnya.
Ternyata tradisi tersebut mengedepankan kepercayaan diri bahwa sehebat apapun pageblugnya, pasti bisa dilalui.
Salah satu cara menghadapinya adalah dengan memanjatkan doa.
"Ada tradisi kejawen yang membuat corona itu bisa diatasi karena kepercayaan diri. Hal yang mereka lakukan menurut Kejawen bahwa apa yang kita lakukan benar, apa yang kita lakukan sesuai pakemnya, pasti akan bisa dilalui bersama-sama. Jadi adapun corona sehebat apapun karena tradisi, karena terbentuknya pribadi, karena memang ruang lingkup kehidupannya sudah sakral, jadi sehebat apapun corona, bagi mereka itu bukan suatu musuh. Tapi mereka mengatasi ketakutan itu dengan dihadapi dengan banyak doa," ujar Mbak You.
"Tradisi ini berarti lebih tua dan lebih sakti daripada corona itu sendiri ya," kata Denny Darko.
Kemudian Denny Darko merunut sejarah yang masih menghubungkan antara Yogyakarta dengan Bali yang berhubungan dengan kerajaan.
Karena masih berhubungan, maka tak heran kalau kedua daerah ini masih menganut tradisi yang sangat kental dan dijaga budi luhurnya.
Kembali pada penjelasan Mbak You sebelumnya, Denny Darko kemudian mengambil kesimpulan kalau corona ini berkaitan dengan alam gaib.
"Berarti corona ini berkaitan dengan alam gaib yang tidak bisa kita lihat. Benar atau tidak?" tanya Denny.
"Corona itu memang gaib, tidak kelihatan tapi hasilnya nyata. Suatu hal yang sakral yang sudah biasa dilakukan bisa menembus suatu hal yang ditakuti diseluruh dunia dan itu bisa seperti kayak menta, doa, dan kehidupan dan suasana juga terbentuk juga karena kehidupan mereka seperti itu. Berarti ada satu hal yang berbenturan antara corona dengan hal ada yang tidak dapat dilakukan," jelas Mbak You.
Baca Juga: Suaminya Pengangguran, Ibu di Cianjur Ajak 3 Anak Balitanya Jalan Kaki 10 Km demi Mendapatkan Ini
Pada kolom komentar, banyak orang Jogja dan Bali yang membenarkan perkataan Mbak You.
Ketut Yunita :'Om Swasti astu dan mas dan mbak yu,itu bener,waktu kami sembahyang ke tanah lot air di pantai tanah lot lagi pasang dan tiba2 air surut sehingga ribuan orang yg mau sembahyang bisa masuk ke pura tanah lot'
Dini Ds :'Saya orang jogja asli...kami sebagai orng jogja saat mentaati peraturan..klo memank ada anjuran dri pemerintah dan pak gubernur DIY untuk stay at home dll..kmi harus patuh....terbukti kawasan malioboro,dan skitarny sepi kegiatan...jawabannya cuman 1 "OJO NDABLEK"'
Marko Vanbasten :'Saya dari balii mbakyuDisiniii bukan kebal koronaa, tetapi dibali semua pemkab selalu mengadakan sosialisasi keseluruh masyarakat,desa", dann sampai ini msih mentaati peraturann pemerintah dan semogaaa diseluruh provinsiii diindonesia agar tetap dirumahhh aja dan mentaati peraturan pemerintah, agar pandemi inii cepat beralalu dann wisatawan dapat kembali berwisata kembali ke bali maupun ke wisatawan yang ada diindonesia'
Rani Tobing :'Karena d Yogyakarta semua taat peraturan. Dan sampai saat ini tempat wisata masih tutup, di jalan juga sepi'