Dari Balik Dinginnya Jeruji Penjara, Mantan Menkes Era SBY Ini Berikan Pesan bagi Indonesia Mengenai Virus Corona yang tak akan Hilang meski Vaksin sudah Ditemukan: Berpikirlah Saudaraku Setanah Air

Senin, 18 Mei 2020 | 12:30
Tribunnews

Siti Fadilah Supari berikan pesan terbuka bagi Indonesia.

Suar.ID -Walau masih mendekam di balik jeruji penjara, Siti Fadilah Supari tetap aktif bersuara terkait dengan penanganan pandemi Covid-19.

Setelah beberapa waktu lalu menulis surat terbuka untuk Presiden Joko Widodo, Sabtu (16/5/2020) kemarin mantan Menteri Kesehatan era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono itu kembali menulis surat terbuka terkait penanganan pandemi Covid-19.

Namun berbeda dengan surat sebelumnya untuk Presiden Jokowi yang ditulis tangan oleh Siti, suratnya kali ini yang ditulis dari dalam Rumah Tahanan (Rutan) PondokBambu ditulis oleh teman napi sekamarnya, karena Siti sudah tidak kuat menulis.

Surat itu kemudian ditandatangani Siti, dan agar lebih jelas diketik ulang di luar penjara.

Baca Juga: Terciduk karena Kasus Narkoba, Roy Kiyoshi Luapkan Perasaan Melalui Sepucuk Surat dari Dalam Penjara, Apa Isinya?

Kuasa hukum Siti, Achmad Cholidin, membenarkan bahwa surat sebanyak 9 lembar itu dibuat oleh dokter ahli jantung berusia 70 tahun tersebut dari dalam tahanan.

"Iya benar tulisan ibu [Siti Fadilah],” kata Achmad kepada Tribunnews.com, Minggu (17/5/2020).

Dalam surat yang diberi judul "Bangkitlah Indonesia Sekarang Juga, Jangan Tunggu Vaksin" itu, Siti menyoroti efektivitas Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yangtelah diputuskan oleh Presiden Jokowi.

Menurutnya, masyarakat kini harus berada di antara itu, bangkit dari keterpurukan ekonomi tetapi juga selamat dari corona.

Baca Juga: Walau Kini Jadi Pesakitan Terpenjara karena Narkotika, Roy Kiyoshi Yakin Dirinya Bukanlah Pencandu Narkoba, Tulis Surat Pembelaan dari Balik Jeruji Besi

”Ayo kita bangkit sekarang juga bangsa Indonesia, gerakkan warga dengan cara yang sehat dan aman untuk gerakan pembangunan ekonomi rakyat yang mandiri, kita harus hidup yang lebih baik lagi," kata Siti.

Siti mengatakan, pandemi virus Corona memiliki dampak yang luar biasa bagi perekonomian dunia.

Tak hanya negara berkembang, negara maju seperti Amerika Serikat hingga negara-negara di Eropa juga terkena dampak pandemi Corona ini.

Namun, ia menyebut negara-negara tersebut kini perlahan mulai bangkit dari keterpurukan.

Tribunnews
Tribunnews

Baca Juga: Orangtua ABK yang Meninggal di Kapal China Curhat Pilu, Tak Bisa Hubungi Anak Berbulan-bulan Hingga Dapat Secarik Surat Berbahasa China

"Saat ini mereka semua mulai menggeliat sadar mereka harus bangun dari ketakutan dan kekhawatiran."

"Mereka harus bangun dari keterpurukan ini untuk memulai kehidupannya lagi," ujar Siti.

Siti Fadilah juga menyinggung soal rencana Bill Gates yang akan membuat vaksin untuk menghentikan pandemi Corona ini.

Selain itu, ia mengatakan banyak pendapat dari pakar dari WHO yang menyebutkan bahwa kemungkinan besar tidak akan pernah ada vaksin yang efektif untuk Corona.

Baca Juga: 75 Tahun Hilang di Masa Perang Dunia II, Pria Ini Akhirnya Temukan Jejak Sang Ayah, Begini Kisah Mengharukannya: Ini Ibarat Ayahku Akhirnya kembali

Untuk itu, ia meminta pemerintah Indonesia harus berhati-hati dengan vaksin-vaksin yang sedang getol diujicoba oleh sejumlah negara.

Terlebih lagi, Siti mengatakan berdasarkan hasil penelitian, karakter virus yang ada di Indonesia berbeda dengan negara-negara yang sedang melakukan uji coba vaksin.

"Menurut saya, andaikan vaksin dari Bill Gates, dkk benar siap, kita harus ingat ketika Eijkman melakukan sequencing virus strain, Indonesia ternyata karakter virus kita berbeda dengan virus yang beredar di negara yang sedang getol mengadakan uji coba vaksin yang akan diproduksi besar-besaran untuk sedunia," papar Siti.

"Kita harus hati-hati di sini, berarti vaksin yang sedang mereka bikin berasal dari virus yang karakternya berbeda dengan virus yang ada di Indonesia, maka tidak akan kompatibel dengan kita (tidak cocok sehingga tidak akan efektif)," imbuhnya.

Theresia Felisiani
Theresia Felisiani

Baca Juga: Terus Dijadikan Pesakitan, Ahmad Dhani Ternyata Mengaku Punya Bukti Perselingkuhan Maia Estianty dengan Pria Beristri: 'Posisinya yang Ngejar Itu Maia'

Siti mengatakan harusnya Indonesia meniru China dalam menghadapi pandemi virus Corona ini.

Menurutnya, China bisa bangkit dari keterpurukan akibat pandemi Corona tanpa harus menunggu ada vaksin.

"Kalau kita melihat negara China, Wuhan, telah kembali memulai kehidupan baru setelah Corona dengan tanpa vaksin, tapi menggunakan obat tradisional."

China menunjukkan ketangguhannya dalam menghadapi Corona dari awal, terus lockdown dan kemudian Corona terhenti, setelah itu ekonomi sudah mulai bangkit kembali," sebut Siti.

Baca Juga: Usai Sebut Luhut Pandjaitan lebih Berbahaya dari Virus Corona, kini Said Didu Siap Didampingi lebih dari 200 Pengacara Papan Atas dari seluruh Penjuru Indonesia untuk Melawan Sang Jenderal TNI!

"Tidak perlu heran, karena China negara dengan asas otoritarian, maka dalam menghadapi emergency seperti wabah Corona ini, decision making sangat efektif, komunikasi searah sangat cepat tanpa kendala, sangat dibutuhkan."

"Dan ini hampir tidak mungkin terjadi di negara-negara yang menganut asas demokrasi, yang selalu ada pro-kontra sehingga suatu keputusan makan waktu lebih banyak."

"China dengan jelas menunjukkan kepada dunia bahwa dia bisa bangkit tanpa vaksin dan mereka siap dengan gelombang kedua dengan virus yang berbeda pula," dia menambahkan.

Siti menilai kebijakan pemerintah yang menetapkan melonggarkan PSBB dengan maksud agar memulihkan dan mengembalikan kegiatan sosial serta membangun perekonomian Indonesia sudah tepat.

Baca Juga: Wanita ini Temukan Surat Aneh dalam Botol yang Bertanda 10 September 2001, Isinya Pesan Mengerikan yang Buatnya Merinding, Seperti Apa Isinya?

Sebab, menurutnya, jika memperpanjang PSBB, maka perekonomian Indonesia akan makin terpuruk.

"Kita harus perpanjang PSBB diam saja di rumah, ekonomi kita akan nyungsep lebih dalam lagi sampai tahun 2021 berakhir."

"Apakah itu yang kita pilih?"

"Nunggu vaksin yang belum tentu jadi dan belum tentu cocok."

"Berpikirlah saudaraku Setanah Air," kata dia.

Baca Juga: Isi Surat Terbuka Najwa Shihab, Sindir Kinerja DPR di Tengah Pandemi: Kok Kebanyakan Tidak Terkait Corona Ya?

Karena itu, Siti berharap bangsa Indonesia mampu menyudahi masa-masa keterpurukan akibat pandemi virus Corona ini.

Ia meminta bangsa Indonesia harus segera bangkit dari keterpurukan ini namun tetap selama dari Corona.

Baca Juga: Tahu Biaya Operasinya Mahal, ART Kesayangan Ashanty Berikan Surat Deposito untuk Menggantinya, Istri Anang Hermansyah: Nggak Perlu, Gue Robek!

"Kita harus bangkit dari keterpurukan ini, tapi kita juga selamat dari corona."

"Sudah cukup kita diam di rumah, sudah cukup kita tidak bekerja normal, tidak sekolah seperti biasanya, sampai kapan kita harus mulai?"

"Pak Presiden sudah tiup peluit, memukul genderang untuk bergerak tapi semoga aturan pemerintah tidak bertambah banyak, misalnya, boleh naik kapal terbang tapi saratnya banyak dan akhirnya yang bisa terbang sedikit, dari segi ekonomi tidak menguntungkan."

"Kalau mau melonggarkan PSBB itu ya longgarkan saja aturan-aturan yang sudah ada, jangan bikin aturan baru, lakukan dengan bertahap," kata Siti.

(tribun network/ilh/dod)

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Tribunnews