Suar.ID - Seorang wanita asal China mengklaim bahwa dia harus menggunakan selotip untuk tidur di malam hari setelah operasi kelopak mata gandanya yang gagal.
Kegagalan dalam prosedur operasi itu membuatnya tidak dapat sepenuhnya menutup mata.
Wanita itu, yang disebut oleh media China hanya sebagai Ma, dilaporkan membayar 20.000 yuan (sekitar Rp 40 juta) untuk operasi kelopak mata ganda di Rumah Sakit Plastik Jimei di Zhengzhou, Provinsi Henan, pada September 2018.
Proseduroperasi plastik ini secara artifisial menciptakan gaya lipatan pada kelopak mata atas, dan sangat populer di kalangan wanitaChina yangkebanyakan tidak memilikinya.
Sayangnya, dalam kasus Ma, prosedurnya tidak berjalan sebaik yang dia harapkan, jadi diaharus dioperasi plastik untuk kedua kalinya.
Hanya saja prosedur inimembuat kelopak matanya lebih buruk dari sebelumnya.
Wanita itu terkejut ketika menyadari bahwa dia tidak lagi bisa menutup mata sepenuhnya.
"Mata saya tidak pernah sehat sejak operasi yang ke dua, saya tidak bisa menutup mata dengan benar."
"Mata saya juga berkaca-kaca pada hari-hari berangin," kata Ma dalam video viraldi media sosial.
"Saya sudah menggunakanselotip itu selama lebih dari setahun sekarang," katanya kepadamedia setempat.
"Saya tidak bisa menutup mataku jikasaya tidak menggunakanselotip."
Wanita itu telah mengunjungi Rumah Sakit Plastik Jimei berulang kali dan mengeluh tentang operasi kelopak mata ganda.
Dalam video, dia bahkan mengamuk karena pihak Rumah Sakit seakan tidak mau bertanggung jawab.
Dia diberi 2 pilihan, pertama untuk melakukan operasi perbaikan atau uang 5.000 yuan (sekitar Rp 10 juta) sebagai kompensasi.
Namun, menerima salah satu opsi juga disertai dengan penandatanganansurat pernyataan yang membebaskan rumah sakit dari semua tanggung jawab di masa depan yang berkaitan dengan kasus Ma.
"(Itu artinya) jika saya memiliki masalah, saya tidak dapat menghubungi mereka."
"Itu sudah tidak ada hubungannya dengan mereka lagi," kata wanita itu.
Manajer rumah sakit, seorang pria yang bermarga Feng, menyangkal pernah membuat pernyataan seperti itu kepada Ma.
Dia mengklaim bahwa ia telah meminta analisis hukum terhadap kondisi wanita itu, dan jika diputuskan bahwa operasi itu yang harus disalahkan atas masalahnya, rumah sakit itu akan bertanggung jawab penuh.
Untuk saat ini, Ma terus menggunakanselotip untuk dapat sepenuhnya menutup matanya.
Akan tetapi dia mengatakan bahwa dia akan terus mencari tanggapan yang dapat diterima dari klinikterkait operasi plastik untuk kelopak mata ganda yang gagal.
Sayangnya,ini bukan pertama kalinya seorang wanita menjadi tidak bisa menutup matanya setelah operasi kelopak mata ganda.
Namun perlu dicatat bahwa kasus seperti ini sangat jarang. (Adrie P. Saputra/Suar.ID)