Berawal dari Nekat Ngamen Hingga Akhirnya Didi Kempot Bisa Keliling Eropa, Inilah Awal Karir Penyanyi Berjuluk The Godfather of Broken Heart

Selasa, 05 Mei 2020 | 15:30
Instagram/@didikempot_official

32 Tahun Berkiprah Hingga Dijuluki Maestro Campursari dan The Godfather of Broken Heart, Didi Kempot Bocorkan Rahasianya Bisa Bertahan di Dunia Hiburan Tanah Air

Suar.ID -Pada Selasa (5/5), penyanyi berjuluk The Godfather of Brokenheart, Didi Kempot meninggal dunia.

Penyanyi dengan tema lagu patah hati ini meninggal di RS Kasih Ibu pada pukul 17.45.

Dilansir Tribunnews.com, Humas RS Kasih Ibu, David membenarkan kabar tersebut.

"Iya meninggal di Kasih Ibu," jelas dia, Selasa (5/5/2020Didi Kempot diketahui meninggal dunia pada pukul 7.30 pagi.

Baca Juga: Sukses jadi Legenda Campursari Hingga Dapat Julukan Godfather of Broken Heart, Deretan Fakta Sosok Didi Kempot yang Tak Banyak Diketahui Orang, Sejarah Nama Kempot

Didi Kempot meninggal di pada usia 53 tahun.

Untuk diketahui, Didi Kempot ini lahir di Surakarta pada 31 Desember 1966.

Ia juga lahir dari keluraga seniman.

Sang ayah, Ranto Edi Gudel merupakan seorang pemain ketoprak, sedangkan sang ibu yang bernama Umiyati Siti adalah penyanyi tradisional.

Baca Juga: Penyanyi Legendaris Didi Kempot Meningal Dunia, Keluarga Ungkap Penyebab Hingga Singgung soal Riwayat Penyakit

Sang kakak adalah Mamiek Prakoso yang merupakan seorang pelawak.

Didi Kempot ini tak menamatkan bangku SMA-nya.

Ini karena ia ingat dengan perkataan sang ayah yang mengatakan jika seniman tak memerlukan sekolah tinggi.

Sebelum menjadi seorang penyanyi, Didi Kempot pernah menjadi pengamen di jalanan Jakarta dan memiliki Grup bernama 'Kempot'.

Baca Juga: Dianggap Tak Bisa Masak, Tukang Roti ini Nekat Aniaya dan Sekap Istri Sirinya yang Masih Belia, Berikut Fakta yang Terungkap...

Kempot ini sendiri merupakan sebuah singkatan dari Kelompok Penyanyi Trotoar.

TRIBUNNEWS

Didi Kempot tampil di Festival Bergoyang di Kompleks Gelora Bung Karno, Jakarta, Sabtu (1/2/2020).

Pada tahun 1984 Didi Kempot merantau dan mengamen ke Jakarta bersama teman-temannya.

Ia pun sudah mengamen sejak duduk di bangku kelas 3 SMP.

Kemudian Didi Kempot pun dilirik seorang produser dan akhirnya masuk dapur rekaman.

Baca Juga: Hampir 30 Tahun Menikah Sampai Punya Anak dan Cucu, Pasangan Ini Terpaksa Harus Bercerai Setelah Tahu Kalau Ternyata Saudara Kandung

Didi Kempot pun menciptakan lagu 'Cidro' yang kemudian meledak di pasaran bahkan samapi ke Eropa.

Karena pada waktu itu ada yang memutar lagunya ini di salah satu stasiun radio Belanda.

Lagu Cidro inilah kemudian yang membuat Didi Kempot diundang ke luar negeri.

Namanya pun menjadi lebih dikenal khalayak melalui lagu tersebut.

Baca Juga: Bikin Merinding, Viral Video Bocah Perempuan Berdiri di Depan Sekolah Malam Hari Sambil Menangis, Terungkap Kisah Haru di Baliknya

Didi Kempot diketahui sudah banyak merilis album miliknya.

instagram.com/didikempot_official

Tampilan Didi Kempot dengan beskap dan blangkon yang jadi ciri khasnya

Album perdananya ini bertajuk 'Stasiun Balapan' yang dirilis pada tahun 1999.

Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Plong'.

Setelah itu ia pun tak pernah berhenti berkarya.

Baca Juga: Viral Video Pelanggar PSBB Mengamuk di Bogor: Saya di Rumah Tidur Berdua!

Didi Kempot terus mengeluarkan album dengan lagu campursari yang khas.

Pada tahun 2001, Didi Kempot merilis album berjudul 'ketaman Asmoro'.

Setahun kemudian, Didi Kempot merilis album berjudul 'Pokoe Melu'.

Album yang dikeluarkannya ini terus mendapat respon yang positif di masyarakat.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Kita Semua, Indonesia telah Temukan Cara Atasi Covid-19 Dengan Plasma Darah!

Dalam album 'Cucak Rowo' pada tahun 2003, lagu yang dibawakan Didi Kempot menjadi populer.

Di tahun berikutnya, Didi Kempot kembali merilis album 'Jambu Alas' bersama Nunung Alvi pada tahun 2004.

Di tahun 2005, Didi Kempot merilis album berjudul 'Ono Opo'. Lagu 'Stasiun Balapan' meceritakan sebuah nama stasiun yang ada di Solo.

Ia menciptakan lagu tersebut ketika dirinya mengamen di Solo.

Baca Juga: Demi Menyambung Hidup di Tengah Wabah Corona, Pilot ini Banting Setir jadi Driver Ojek Online

Ketika itu Didi Kempot terinspirasi dari penumpang yang ada di stasiun tersebut.

Didi Kempot meninggal saat berada di atas puncak popularitasnya.

Meski begitu, nama Didi Kempot sempatmeredup namun berhasil kembali naik.

Lagu ambyarnya banyak diminati oleh masyarakat terutama kaum milineal.

Baca Juga: Masih Sayang Nyawa, Jangan Campurkan 3 Bahan Pelengkap ini ke Nasi Goreng, Ternyata Bisa Sebabkan Kematian!

Bahkan fans Didi Kempot ini memiliki sebutan Sobat Ambyar.

Didi Kempot pun juga mendapat gelar Lord Didi.

Konsernya yang bertajuk Ambyar pun tidak pernah sepi. Bahkan jadwal konser tournya harus tertunda akibat Corona.

Tak cuma lagu Cidro, beberapa lagu lainnya juga diminati kaum milenial yaitu lagu Pamer Bojo, Banyu Langit, Layang Kangen, Kalung Emas, Sewu Kuto, Tanjung Mas Ninggal Janji dan banyak lagu lainnya.

Didi Kempot meninggalkan seorang istri bernama Yan Vellia yang merupakan penyanyi dangdut asal Semarang.

Baca Juga: Selama 2 Tahun Aquarium Miliknya Tak Pernah Dibersihkan, Tiba-tiba Saja Muncul Makluk Mengerikan ini, Seperti Apa Bentuknya?

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya