Astaga, Darah Pasien Covid-19 yang Sembuh dari Corona Dijual di Pasar Gelap hingga Rp 300 Juta, Memang untuk Apa?

Senin, 04 Mei 2020 | 13:45

Darah dari pasien yang sembuh ini ternyata dijual di pasar gelap! begini faktanya

Suar.ID-Kondisi pandemi Covid-19 yang melanda seluruh dunia ini, tampaknya juga dimanfaatkan oleh komunitas bawah tanah alias broker.

Dalam sebuah laporan terbaru, ternyata banyak hal mengejukan yang dijual di pasar gelap terkait dengan Covid-19.

MenurutDaily Mirrorpada Jumat (1/5/20) salah satu temuan paling mengejutkan yang dijual di pasar gelap adalah darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh.

Penemuan ini, didapatkan oleh peneliti dari Universitas Nasional Australia yang membuat penelitian tentang penjahat cyber.

Baca Juga: Sang Ayah Sirajuddin Mahmud Minta Izin Menikah dengan Zaskia Gotik, Begini Jawaban Anak Imel Putri, So Sweet...

Dalam laporan itu mereka menemukan para penjahat, ternyata meneksploitasi krisi virus corona, di dalam bisnis di pasar gelap, ungkapAustralian Institute of Criminology.

Salah satunya termasuk dalam daftar ekploitasi adalah darah pasien Covid-19 yang telah sembuh.

Darah itu berada di antara ratusan produk yang dijual di dark web, yang ditemukan tim hanya dalam satu hari penelitian.

Lantas, darah pasien Covid-19 yang sudah sembuh itu digunakan untuk apa dan mengapa dijual?

Baca Juga: Gara-Gara Hindari Emak-Emak Naik Sepeda Motor, Mobil Patroli di Riau Tabrak Pagar Rumah Warga

Menurut keterangan, darah pasien yang sembuh dari Covid-19 diduga digunakan untuk "vaksin pasif" untuk melawan virus corona.

Peneliti utama, Rod Broadhurst mengatakan kepadaRadio ABC, darah itu akan digunakan untuk menyuntikkan seseorang yang mungkin rentan terhadap Covid-19.

Dia menambahkan,"kata saya itu adalah vaksin pasif, di mana plasma darah pasien Covid-19 yang sembuh diambil untuk antibodi."

"Kemudian, mereka menyuntikkannya kepada pasien yang rnntan terkena virus corona," tambahnya.

Di antara barang yang dijual selain darah, banyak barang yang dijual oleh penjahat online beserta sejumlah besar alat pelindung diri, jelasYahoo News.

Selain darah, ada barang lain termasuk obat yang digunakan untuk merawat pasien Covid-19.

Yang mengkhawatirkan, peneliti juga menemukan vaksin virus corona yang diyakini palsu, atau bocor dari uji coba yang secara nekat dijual ke pasar gelap.

Salah satu obat ditawarkan dengan harga mulai 25.000 dollar atau sekitar Rp300 juta, lapor ABC News.

Baca Juga: Di Usianya yang Tak Lagi Muda, Pria 65 Tahun ini Ingin Sempurnakan Bagian Tubuhnya yang Kini Mulai Menua dengan Jalani Operasi Pembesaran Alat Vital, Juragan Berlian ini Pun Malah Meninggal

Dari 20 situs gelap di dark web yang diselidiki, ada tiga yang menyumbang sekitar 90% dari produk virus corona yang dijual.

Profesor Broadhurst menambahkan,"bagi sebagian orang di luar sana, pandemi ini adalah peluang kriminal di mana mereka bisa merasakan takut dari kekurangan."

"Kami pikir, akan melihat banyak tentang itu, dan kami membutuhkan banyak pemantauan dasar untuk mulai memastikannya," tambahnya.

"Kami menemukan vaksin yang tidak aman, antivirus yang digunakan ulang, hingga darah pasien Covid-19 yang sembuh, dijual di sana," jelasnya.

"Produk berbahaya biosekuriti adalah barang paling berbahaya yang dijual di pasar gelap, mereka seolah bocor dari uji coba nyata, namun bisa saja palsu," imbuhnya.

Wakil Direktur Institut Kriminologi Australia, Dr Rick Brown mengatakan, penjualan barang semacam itu menimbulkan risiko nyata bagi kesehatan dan keselamatan.

Dark web sendiri mengacu pada pasar online, untuk barang-barang ilegal seperti obat-obatan dan teknologi yang dicuri.

Artikel ini telah tayang di Intisari-Online.com dengan judul "Ada yang dijual Hingga Rp300 Juta, Darah Pasien Covid-19 yang Sembuh Diam-diam Dijual di Pasar Gelap Digunakan Untuk Hal Ini"

Editor : Adrie P. Saputra

Baca Lainnya