Suar.ID -Bulan Ramadan 1441 H kini telah tiba.
Pada bulan ini umat Islam di seluruh dunia diwajibkan untuk melakukan puasa.
Tak cuma menahan lapar dan haus, pada bulan puasa ini kita juga bisa memperbanyak amalan demi memperoleh pahala.
Amalan ini bisa dibilang sederhana dan bersifat sunnah.
Lalu apa sajakah amalah tersebut?
Dilansir Tribun Jogja, berikut ini beberapa amalan sunahdan sederhana yang bisa dilakukan pada bulan puasa.
1. Mengerjakan Qiyamul-Lail
Qiyamul-Lail dijelaskan dalam hadis HR Bukhari yaitu :
"Barang siapa yang menjalankan qiyamu Ramadhan karena beriman dan mengharapkan pahala dari Allah, maka dosa-dosanya (yang kecil) yang telah lalu akan diampuni."
Baca Juga: Hikmah Puasa Ramadhan dan Manfaatnya Bagi Kesehatan Tubuh, Bisa Bikin Awet Muda hingga Cegah Kanker!
Ada beberapa amalan Qiyamul-Lail di malam bulan Ramadhan (Qiyamu Ramadhan/Shalat Tarawih).
Beberapa diantaranya yaitu,mengakhirkan makan di waktu sahur, menyegerakan berbuka sebelum Shalat Maghrib, berdoa ketika berbuka puasa, dan doa untuk bersyukur pada Allah SWT.
Misal, doa Dzahabazh zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.
Doa ini diterangkan dalam hadist yang artinya:
”Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan Insya Allah mendapatkan pahala” (HR Abu Dawud). Memperbanyak sedekah dan mempelajari serta membaca Al Quran, mendekatkan diri kepada Allah dengan cara iktikaf di masjid, terutama pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.
2. Salat Tahajud
Seperti yang diketahui, salat tahajud ini merupakan salat sunnah yang dilakukan di sepertiga malam.
Salat tahajud ini sendiri sedikitnya dikerjakan 2 rekaat dan sebanyaknya tidak terbatas.
Berikut Doa dan Niat Shalat Tahajud adalah sebagai berikut :
أُصَلِّيْ سُنَّةَ التَّهَجُّدِ رَكْعَتَيْنِ لِلَّهِ تَعَالَى
Bahasa latin : Ushollii sunnatat tahajjudi rak’ataini lillaahi ta’aalaa.
Arti dalam bahasa Indonesia-nya : Aku (niat). Sholat sunat tahajud 2 rakaat, karena Allah Ta’ala
3. Membaca Al-Quran
Nabi Muhammad SAW bersabda, sebagaimana hadis dengan kualitas `hadis hasan dan sahih' yang diriwayatkan Ibnu Masud:
"Barang siapa yang membaca satu huruf dari kitab Allah, maka baginya satu kebaikan, dan satu kebaikan itu dibalas dengan sepuluh kali lipatnya.
Aku tidak mengatakan Alif lam mim itu satu huruf; tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf." (HR At-Tirmizi).
Membaca Al-quran ada bulan puasa ini pahalanya berlipat ganda dibanding bulan-bulan lainnya.
Untuk itu membaca Al-Quran ini bisa dilakukan setalah salat wajib atau fardu.
4. Sedekah / Beramal
Islam mengajarkan umatnya untuk berbagai, berbuat baik, dan mengamalkan kebaikan.
untuk itu pada bulan puasa ini ada baiknya untuk memperbanyak sedekah dan amal ikhlas.
Seperti firman Allah SWT dalam surah Al Baqarah.
"Perumpamaan orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah seperti sebutir biji yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji.
Allah melipatgandakan bagi siapa yang Dia kehendaki, dan Allah Mahaluas, Maha Mengetahui (QS 2:261)."
Anjuran bersedekah juga diriwayatkan dalam Hadist At-Tarmizi:
"Sesungguhnya sedekah itu memadamkan kemurkaan Allah dan menolak kejelekan," (HR At-Tirmizi).
5. Mencari Malam Lailatul Qadar
Pada bulan Ramadan ini, malam Lailatul Qodar termasuk malam yang paling dinantikan.
Malam Lailatul Qodar ini sendiri adalah malam ganjil di sepuluh malam terakhir.
Pada malam Lailatul Qodar ini disebut sebagai malam yang lebih baik dari seribu bulan.
6. Perbanyak dzikir, doa, dan istigfar
Sesudah salat wajib, umat muslim melakukan dzikir, doa, dan istigfar.
Rasulullah SAW bersabda "Sesungguhnya orang yang berpuasa ketika ia berbuka doanya tidak akan ditolak," (HR. Ibnu Majah).
7. Memberi Buka Puasa untuk Orangyang Berpuasa dan Zakat Fitrah
Zakat fitrah wajib dilakukan bagi umat muslim yang mampu. Zakat fitrah dilakukan sebelum salat Ied (salat hari raya Idul Fitri).
Dari Ibnu Abbas Radhiallahu ánhuma berkata:
"Rasulullah SAW mewajibkan zakat fitrah untuk mensucikan orang-orang yang berpuasa dari kesia-siaan dan kata-kata keji, dan juga untuk memberi makan fakir miskin.
"Barang siapa yang menunaikannya sebelum salat (hari raya) maka zakatnya diterima dan barang siapa yang menunaikannya setelah salat maka itu hanyalah sedekat di antara sedekah biasa," (HR/ Abu Daud).