Suar.ID -Luna Maya kini tengah menjadi sorotan publik soal obrolannya bersama drh Indro Cahyono.
Perbincangan Luna Maya bersama dokter hewan bernama Indro Cahyono justru dikecam beberapa pihak.
Dalam video tersebut Luna Maya terlihat sedang membahas terkait wabah virus corona bersama drh Indro Cahyono.
Sayangnya, obrolan Luna Maya dengan drh Indro Cahyono justru menimbulkan kritik pedas.
Baca Juga: Terkena Virus Corona, Ribuan Karyawan Harus Menerima Nasib Malang Ini
Sejumlah dokter dan beberapa tokoh pun terlihat ikut mengecam obrolan Luna Maya bersama drh Indro Cahyono.
Salah satunya, ada politikus Fadli Zon yang merasa tak sependapat dengan aksi bincang-bincang itu.
Fadli Zon menilai drh Indro Cahyono sudah berbicara melampaui kewenangannya sebagi dokter hewan.
Tak hanya itu, Fadli Zon juga menilai obrolan Luna Maya dengan drh Indro terkesan menyepelekan virus Covid-19.
Ia merasa apa yang dikatakan drh Indro justru dapat membahayakan masyarakat di tengah pandemi virus corona ini.
"Sebaiknya dokter hewan mengurusi keahliannya.
Jangan misleading yg membahayakan kesehatan masyarakat bicara yg bukan bidangnya.
Sdh terlalu banyak contoh berbulan2 ini.
Salah dokter ya salah diagnosa, salah resep, salah obat," tulis Fadli Zon di akun Twitter pribadinya, dikutip Warta Kota pada Jumat (17/4/2020)
Seorang dokter spesialis jantung, Berlian Idriansyah Idris turut membantah pernyataan Indro Cahyono yang menyebut Covid-19 tidak ganas dan tidak mematikan.
Melalui akun twitternya, dr Berlian mengatakan video Luna Maya dan drh Indro Cahyono yang menyebut Covid-19 tidak berbaya, berpotensi membuat masyarakat meremehkan corona.
“Dear @LunaMaya26 & drh. Moh Indro Cahyono, penjelasan video ini salah & berpotensi membuat masyarakat meremehkan risiko tertular virus SARS-COV-2 yang menyebabkan Covid-19,” cuit dr Berlian, Kamis (16/4/2020).
Berlian mengatakan, dia merasa perlu meluruskan pernyataan drh Indro Cahyono karena menimbulkan polemik dan banyak warga yang bertanya
Ia kemudian mengklarifikasi satu per-satu penjelasan dokter Indro melalui kulwitnya.
1. Dari sebagian besar yang meninggal, belum pernah ada satupun yang meninggal hanya karena Covid.
Penjelasan dr Berlian: Seperti namanya, severe acute respiratory syndrome, virus ini menyebabkan gangguan pernapasan akut berat akibat kerusakan pada paru, yg membuat gagal napas, bahkan kematian.
2. Kita sebaiknya tidak menghubungkan covid ini dengan kematian
Penjelasan dr Berlian: Penjelasan poin 1, Covid-19 ini menyebabkan kematian. Kalau tidak berhubungan dgn kematian, untuk apa dihitung jumlah korban yg meninggal?Hari ini saja sdh ada total 496 orang yg meninggal di Indonesia.
3. Kalau saya kena, mungkin demam, pilek, batuk, agak-agak sesak napas selama seminggu
Penjelasan dr Berlian: Ini spt meremehkan spektrum gejala yg mgkn dialami, dari tdk bergejala sampai gagal napas. Mereka yg sembuh banyak yg melaporkan sesak yg menyiksa, dgn kemungkinan kerusakan paru permanen.
4. Tapi sesudah antibodi kita keluar, maka kita akan kebal
Penjelasan dr Berlian: Terbentuknya antibodi tdk menjamin kekebalan mutlak dari re-infeksi, ada yg dilaporkan kembali positif. Selain itu, makin banyak pasien sehat berusia muda yg meninggal karena reaksi sistem imun yg berlebihan.
5. Dua minggu pasca infeksi antibodi paling tinggi, sehingga sebagian besar orang mengalami kesembuhan.
Penjelasan dr Berlian: Bila memang sebagian besar sembuh, kenapa hari ini, 16/4, dilaporkan angka kesembuhan ‘hanya’ 9.9 persen dari keseluruhan kasus terkonfirmasi?
6. Jadi kalau Covid ini membuat sakit, iya, tapi tak seganas atau tidak membunuh seperti yang ada di media.
Penjelasan dr Berlian: Ini jelas salah (lihat poin 1& 2) & sangat berpotensi membuat masyarakat abai. Kalaupun tidak meninggal, terjangkit Covid-19 menyakitkan. Kalau tdk berbahaya, kenapa ada PSBB?
7. Hidup kita bukan angka, tidak ditentukan dengan statistik.
Penjelasan dr Berlian: Betul, karena itu satu nyawapun sangat berharga, kita harus cegah agar tidak tertular. Sakit Covid-19 itu tidak enak, apalagi kalau sampai meninggal.
8. Luna menguatkan lagi bahwa yang meninggal adalah karena komplikasi, bukan karena virus corona sendiri, yang diaminkan oleh drh Indro.
Penjelasan dr Berlian: Atas dasar itu Luna menyimpulkan agar kita jgn panik. Betul kita tak boleh panik, tapi juga tdk boleh abai. Dan jangan atas dasar yg salah.
Videonya viral
Dalam video berdurasi 2 menit 35 detik yang diunggah "account fanbase @lunamaya" di Instagram itu, Indro mengatakan dari sekian banyak korban meninggal karena COVID-19--per 16 April kemarin jumlahnya sudah mencapai 496--"belum pernah ada satu pun yang meninggal hanya karena Covid."
Kemudian Luna menimpali, "jadi belum ada, ya."
Indro mengatakan korban meninggal biasanya karena ada komplikasi penyakit seperti jantung dan stroke.
"Jangan menghubungkan Covid-19 ini dengan kematian. Kalau ia sakit, iya."
Orang yang terinfeksi akan mengalami batuk, flu, dan agak sesak napas selama sepekan, kata Indro.
Kemudian pekan berikutnya pasien bisa sembuh setelah antibodi untuk melawan virus diproduksi tubuh.
Indro lantas menegaskan bahwa Covid ini membuat sakit,
"(Tapi) tidak seganas atau membunuh seperti yang ada di media," imbuhnya
Luna Maya kembali menimpali. Ia menegaskan bahwa korban meninggal bukan hanya karena Covid-19, tapi karena penyakit penyerta.
"Jadi jangan panik. Jangan lantas bingung takut dan curiga kepada semua orang," katanya.
Artikel ini sudah tayang di Trinu Style dengan judul Obrolan Luna Maya Bareng drh Indro Soal Corona, Tuai Banyak Kecaman, Fadli Zon: Bahayakan Masyarakat