Suar.ID -Bisnis sub sektor perikanan budidaya bisa menjadi solusi terciptanya lapangan kerja baru di tengah kondisi pandemi Covid-19.
Hal itu disampaikan Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam keterangannya, Rabu (15/4/2020).
“Hal lain yang akan kita hadapi setelah Covid-19 adalah lapangan pekerjaan yang semakin sulit."
"KKP sedang membangun sentra perikanan budidaya.
"Ini adalah peluang untuk menciptakan lapangan kerja baru,” terangnya, melansir dari Tribunnews.
Menurutnya, perikanan budidaya khususnya komoditas udang dapat dijangkau oleh banyak kalangan.
KKP menyiapkan konsep klasterisasi menggunakan tambak konvensional dan bioflok.
Dengan konsep ini, biaya yang dibutuhkan lebih murah dibanding tambak skala besar.
“Salah satu klaster yang kita coba, isinya 60 lubang bioflok."
"Satu lubang bioflok itu akan memberikan pendapatan maksimal Rp 5 juta di luar ongkos tenaga kerja,” ujar Menteri Edhy.
“Belum lagi potensi tambak udang idle di Indonesia yang jumlahnya banyak."
"Kalau ini bisa dihidupkan, saya yakin peluang lapangan pekerjaan ada di sini,” sambungnya.
Baca Juga: Video Kapal Malaysia Nekat Masuk Wilayah Indonesia Sampai Diberi Tembakan Oleh Petugas KKP
Mengenai pasarnya, Menteri Edhy yakin produksi udang Indonesia akan terserap karena kebutuhan udang segar dunia mencapai 13 juta ton dan Indonesia baru mampu memenuhi 800 ribuan ton untuk udang bahan baku.
Sebelumnya, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melakukan realokasi anggaran sebesar Rp 483,74 miliar atau setara 9,12 persen dari total APBN-P KKP tahun 2020.
Hal ini dilakukan untuk percepatan penanggulangan wabah Covid-19 yang makin merebak.
(Tribunnews)