Suar.ID -Seorang perawat asal Inggris yang sedang hamil meninggal dunia karena terjangkit Covid-19.
Mary Agyeiwaa Agyapong bekerja di Rumah Sakit Universitas Luton and Dunstable sejak lima tahun yang lalu.
Minggu lalu, dia meninggal dunia karena tertular virus SARS-CoV-2.
Mary menambah daftar panjang staf HNS atau paramedis Inggris yang gugur saat memerangi wabah corona.
Menyadur dariSky News, perawat 28 tahun itu diketahui tengah mengandung, dan usia kandungannya memasuki trimester ketiga.
Meski Mary tidak bisa terselamatkan, namun bayinya berhasil dilahirkan melalui operasi darurat.
Bayinya berjenis kelamin perempuan dan diberi nama yang sama dengan ibunya yakni Mary.
Dua rekan Mary, Rhoda Asiedu dan Gloria Gyan kini membuat penggalangan dana untuk keluarga yang ditinggalkan temannya itu.
Mary meninggal dan meninggalkan bayinya yang baru lahir beserta suaminya.
Sejauh ini, sumbangan dana sudah ada 20.000 poundstreling lebih atau sekitar Rp 389 juta.
Jauh melebihi nominal yang ditargetkan teman-teman Mary, yakni hanya berkisar 2.000 poundsterling sekira Rp 38 juta.
"Mary adalah berkat bagi semua orang yang dia temui dan cintanya, perhatian dan ketulusannya tak akan tergantikan."
"Kamu akan selamanya berada di hati kami, Mary."
"Kenanganmu masih bersama kami dan kami akan menghargainya sampai kita bertemu lagi.
Kami akan selamanya merindukanmu," kata keduanya atas kepergian Mary.
Rumah Sakit Bedfordshire NHS Foundation Trust mengatakan bahwa Mary dinyatakan positif COVID-19 pada 5 April.
Lalu dia dirawat di rumah sakit tempat kerjanya itu pada 7 April.
Lepas lima hari menjalani perawatan, Mary kemudian dinyatakan meninggal dunia.
Tidak jelas apakah bayinya yang baru lahir itu positif mengidap Covid-19 atau tidak.
Tapi suami Mary sedang mengisolasi diri setelah dites corona.
Mary bekerja di rumah sakit sampai setidaknya 12 Maret.
Tetapi rumah sakit mengaku tidak memiliki pasien virus corona sebelum dia mengambil cuti hamil.
"Dengan sangat sedih saya mengkonfirmasi kematian salah satu perawat kami, Mary Agyeiwaa Agyapong, meninggal pada hari Minggu," kata pihak rumah sakit, David Carter.
"Mary bekerja di sini selama lima tahun dan merupakan anggota tim kami yang sangat dihargai dan dicintai."
Carter menyampaikan belasungkawa atas nama rumah sakit kepada keluarga dan teman-teman Mary.
"Saat ini, kami meminta privasi keluarga untuk dihormati," tutupnya.
(Tribunnews/Ika Nur Cahyani)