Banyak Orang yang Melakukan, Ternyata Semprotkan Disinfektan di Jalanan untuk Tangkal Virus Corona Merupakan Hal yang Sia-sia, WHO Ungkap Alasannya

Rabu, 08 April 2020 | 18:30
KOMPAS.COM/DOK POLRESTA BANYUMAS

Petugas menyemprot disinfektan kepada tamu hajatan warga di Purwokerto, Jawa Tengah, disemprot disinfektan, Minggu (22/3/2020).

Suar.ID - Seperti kita ketahui jika virus corona yang kian mewabah membuat masyarakat ramai menyemprotkan disinfektan sebagai upaya penangkal virus tersebut.Namun, langkah penyemprotan hingga ke jalanan tersebut justru dinilai oleh WHO justru konyol dan sia-sia.Tak disangka, WHO justru tak sarankan semprot disinfektan di jalanan.

Baca Juga: Dr. Stone Season 2: Prediksi dan Informasi Terbaru Ada di Sini!Berbagai ikhtiar dilakukan di negeri kita tercinta agar Covid-19 segera musnah.Termasuk penyemprotan di jalan-jalan yang dilakukan oleh hampir seluruh pemerintah daerah di wilayah Indonesia.

Lihatlah di video yang viral, bagaimana Walikota Surabaya Tri Rismaharini terlihat menyemprot sendiri jalan-jalan protokol di kota itu pada 23 Maret 2020.Sampai-sampai drone juga dikerahkan.Di Jakarta, mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk menyemprot lima wilayah ibukota.

Baca Juga: Dulu Nurut Jennifer Dunn Tak Boleh Sentuh Masakan Mantan Istri Lantaran Takut Disantet, Faisal Harris Malah Kepergok Bolak-balik Makan di Rumah Sarita, Ada Apa?Di Pulau Dewata, Polda Bali mengerahkan truk water cannon berkapasitas 5.000 liter untuk menyemprot jalan-jalan pusat kota dengan cairan pembasmi kuman penyakit itu.Kota kabupaten tak mau kalah, di Kota Madiun Jawa Timur, 'hujan disinfektan' dibuat lewat pengerahan bronto skylift.Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan bukan dilakukan Indonesia saja. Di India, Meksiko, Venezuela, Thailand, hingga Turki juga demikian.Kota kabupaten tak mau kalah, di Kota Madiun Jawa Timur, 'hujan disinfektan' dibuat lewat pengerahan bronto skylift.Penyemprotan disinfektan di jalanan dan lingkungan luar ruangan bukan dilakukan Indonesia saja. Di India, Meksiko, Venezuela, Thailand, hingga Turki juga demikian.

Kepala Jaringan Wabah dan Tanggap Darurat Global WHO, Dale Fisher memberikan tanggapannya mengenai penyemprotan jalanan dengan disinfektan yang marak dilakukan di berbagai negara."Mungkin itu adalah citra masyarakat yang kita anggap serius, saya tidak tahu. Yang jelas, itu adalah hal yang tidak kami rekomendasikan. Kami tidak percaya orang-orang tertular virus dari permukaan tanah (jalanan -red)," kata Fisher, yang juga ahli penyakit menular, sebagaimana diunggah DW News di akun YouTube, Kamis (2/4).

Baca Juga: Gara-gara Punya Tubuh Seksi Presenter Cantik Ini Kerap Disebut Lakukan Operasi Payudara, Akhirnya Dara Bandung Itu Buka Suara: Semakin Kencang Iya Kan...Fisher mengatakan, daripada menyemprot jalanan dengan disinfektan mengandung klorin, lebih baik menggalakkan kegiatan cuci tangan dengan sabun."Saya lebih melihat orang-orang mencuci tangan dan menjaga jarak, hal seperti itulah yang merupakan aksi tanggap masyarakat terhadap virus, bukan menyemprotkan klorin di mana-mana," kata Fisher.Dilansir Reuters, Fisher bahkan menganggap langkah penyemprotan jalanan dengan disinfektan bisa berisiko merugikan kesehatan masyarakat, membuang waktu, uang, dan menghamburkan sumber daya."Itu adalah sebuah gambaran sia-sia dan konyol di banyak negara," kata Fisher lugas.

"Saya tidak percaya itu bisa berkontribusi apapun untuk merespons (COVID-19) dan bisa beracun bagi masyarakat. Virus itu tidak akan bertahan lama di lingkungan dan orang-orang pada umumnya juga tidak menyentuh permukaan (tanah/jalanan)," kata Fisher.Peneliti dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) China, Zhang Liubo, bahkan mewanti-wanti masyarakat supaya tidak kelewat kerajingan main semprot disinfektan.Sebabnya, cairan disinfektan bisa berbahaya bagi manusia bila kelewat banyak masuk ke tubuh."Permukaan di luar ruangan, seperti jalanan, tempat lapang, rerumputan, jangan sering-sering disemprot dengan disinfektan.Menyemprot disinfektan dalam area yang luas terus-menerus membuat polusi lingkungan yang harus dihindari," kata Zhang Liubo, dilansir Science dari siaran televisi CCTV China. (Safira Dita/GridHits.ID)

Baca Juga: Bertahun-tahun jadi Tawanan dan Diperkosa oleh Sekelompok Pria, Wanita Ini Menangis Sejadi-jadinya setelah Berhasil Melarikan Diri dan Bertemu KeluarganyaArtikel ini telah tayang di GridHits.ID dengan judul Salah Kaprah! WHO Tak Sarankan Semprot Disinfektan di Jalananan Jadi Upaya Tangkal Virus Corona: Konyol dan Sia-sia

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi