Seolah Napasnya Dicabut, Cerita Pasien Corona yang Sempat Kritis dan Berhasil Sembuh: Setiap Malam Bangun untuk Beribadah

Rabu, 08 April 2020 | 14:30
Kolase My Metro dan pixabay

Cerita Pasien Corona yang Sempat Kritis dan Berhasil Sembuh

Suar.ID -Kabar kesembuhan pasien positif virus corona atau Covid-19 menjadi sala satu angin segar di tengah pandemi ini.

Seperti pasien positif virus corona atau Covid-19 asal Malaysia ini.

Kini telah dinyatakan negatif, ia menceritakan kisah perjuangannya menghadapi sakitnya virus ini.

Mohammad Faizal Awang Kechil, berusia 25 tahun didiagnosis terinfeksi Covid-19 pada 23 Maret 2020 lalu.

Baca Juga: Diduga Tidak Sanggup Bayar Cicilan Mobil di Tengah Pandemi Corona, Sopir Taksi Online Ini Nekat Mengakhiri Hidupnya di Belakang Rumah

Dirinya dirawat di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB) Malaysia.

Melansir dari My Metro, Senin (6/4/2020) Faizal menceritakan awal mula dirinya bisa terinfeksi virus corona.

Ia mengungkapkan pada 16 Maret 2020 dirinya bertemu dengan seorang teman.

Kemudian, pada beberapa hari kemudian temannya ini mengalami demam dan batuk parah.

“Pada waktu itu, teman saya tidak tahu bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19,” kata Faizal.

Baca Juga: Banyak Beredar Kabar Mengenai Pemakaman Jenazah Covid-19 yang Ditolak Warga, Petugas Makam Ini Merasa Miris: Itu sudah Diluar Rasa Kemanusiaan!

“Saya bertemu dengannya, berjabat tangan dengan semua orang sebelum mengetahui bahwa anggota keluarganya positif,” tuturnya.

Kemudian, temannya mengirimi pesan bahwa ibu dan ayahnya positif Covid-19.

Kemudian faizal melakukan tes covid-19 di Rumah Sakit Sungai Buloh (HSB).

Hasil menunjukkan bahwa dirinya positif terjangkit Covid-19.

“Di rumah sakit, saya mengalami gejala pernapasan yang parah dan membutuhkan alat pernapasan,” tuturnya.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Rupanya 3 Hal ini Bisa Bawa Virus Corona Ke Rumah Anda Meski Tak Pernah Keluar, Salah Satunya Uang Cash!

“Saat itu, saya berkata dalam hati saya ... ini adalah hari kematian saya dan saya hanya bisa berdoa,” kata faizal.

"Hanya ingat itu (hari kematiannya) dan saya tahu, amal saya tidak cukup untuk dibawa menghadap Sang Ilahi. Pada saat itu, air mata saya mengalir dan hanya mengingat Allah SWT melalui zikir,” ungkapnya.

"Saya mengalami sesak nafas yang kritis, saya selalu berzikir di dalam hati saya dan berdoa kepada Allah SWT untuk memudahkan segala urusan. Rasanya seperti nafas dicabut, hanya Allah SWT yang tahu sakitnya,” katanya

Faizal mengatakan demikian karena ia tahu bahwa tidak ada obat atau vaksin untuk virus ini.

Ia mengutarakan bahwa pasien positif hanya diberi air garam untuk diminum dan air untuk mencuci mulut.

"Apa yang terjadi adalah tanda rahmat Allah juga. Karena, saya ditempatkan dengan jamaah Tabligh dan mereka akan bangun setiap malam untuk beribadah,” ungakapnya.

Baca Juga: Enggan Terekspos Media, Diam-diam Menhan Prabowo Lakukan Hal Ini untuk Berantas Pandemi Corona dari Indonesia hingga Banjir Pujian dan Doa dari Netizen!

“Sebelumnya, saya tidak pernah bangun di malam hari hanya untuk beribadah,” katanya.

“Alhamdulillah, ketika di rumah sakit saya lakukan ini semua. Selama waktu itu, Allah SWT mengajarkan saya pelajaran yang luar biasa,”ucapnya.

Beberapa hari kemudian, dokter mengambil sample darah untuk dilakukan tes selanjutnya.

Kemudian hasil tes darah menunjukkan negatif covid-19

Akhirnya, Faizal diizinkan pulang ke rumah untuk melakukan karantina mandiri.

“Kebetulan, saya tinggal sendirian, jadi rumah sakit mengizinkan saya pulang untuk karantina mandiri,” kata Faizal.

Dirinya akan menyarankan masyarakat untuk selalu mematuhi segala perintah pihak berwenang.

Karena obat untuk virus corona ini belum tersedia.

Baca Juga: Sebulan yang lalu sempat Ditentang Menkes Terawan, kini Pemerintah Wajibkan Masyarakat untuk Memakai Masker 3 Lapis untuk Menghentikan Penyebaran Virus Corona, ternyata Ini Keistimewaannya Dibandingkan Masker Biasa

"Aku berdoa pandemi ini akan segera berakhir. Saya juga berterima kasih kepada semua staf, terutama staf kesehatan, yang bekerja lebih dari 12 jam sendirian untuk membantu orang lain,” pungkasnya.

Hingga kini, Senin (6/4/2020), Malaysia melaporkan sebanyak 3.662 orang terinfeksi virus corona dan sebanyak 61 orang dinyatakan meninggal.

Sementara itu, 1.005 orang sudah dinyatakan sembuh dan sehat.(*)

Artikel ini telah tayang di serambinews.com dengan judul Pasien Corona: Nafas Saya Seperti Dicabut, Amal Saya tidak Cukup untuk Menghadap Sang Ilahi

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Serambi News