Suar.ID -Tak banyak orang mau menekuni profesinya sebagai seorang petugas makam atau tukang gali kubur.
Junaedi pria paruh baya itupun menuturkan pengalamannya, suka duka ketika bekerja sebagai petugas makam di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon, Cipayung, Jakarta Timur.
Apalagi di tengah kondisi mewabahnya virus corona atau Covid-19 di Tanah Air.
Banyak hal yang dialaminya selama menjadi petugas makam.
Namun ketika dia mendengar kabar bahwa jenazah yang menderita Covid-19 ditolah warga, hal ini membuatnya miris
Meskipun tak pernah menemukan hal aneh selama menggali liang lahat, Junaedi mengaku sedih ketika melihat pemberitaan yang ada.
Menurutnya, penolakan tersebut sudah tak manusiawi dan justru membuat pihak keluarga semakin berduka.
"Melihat rentetan kejadian yang di luar daerah banyak penolakan, jujur saya miris."
"Tidak seharusnya mereka melakukan hal seperti itu."
"Menurut pandangan saya, itu sudah diluar rasa kemanusiaan," katanya.
Junaedi berharap tak ada lagi penolakan seperti itu.
Sebab, ketika dimasukkan ke liang lahat jenazah dimakamkan sesuai dengan SOP korban Covid-19.
"Harusnya tidak usah seperti itu, sebab pemakaman jenazah sesuai dengan SOP yang ada."
"Kita di sini pun meminimalisir resiko yang ada dengan menyemprotkan disinfektan dan mengenakan APD ataupun jas hujan, masker dan sarung tangan ketika proses pemakaman," pungkasnya. (Tribun Jakarta)