Mengamuk hingga Terjadi Dorong-dorongan dengan TNI, Keluarga Pasien PDP di Makassar Ini Ngotot Ingin Makamkan Sendiri Jenazah Anggota Keluarganya

Minggu, 05 April 2020 | 12:06
Kompas.com

Keluarga di Makassar ngotot ingin memakamkan sendiri anggota keluarganya yang pasien PDP virus corona.

Suar.ID -Walau sudah ada intruksi khusus, ternyata masih banyak keluarga pasien PDP virus corona yang ingin menguburkan sendiri jenazah.

Keluarga di Makassar, Sulawesi Selatan, ini salah satunya.

Sebuah video yang memperlihatkan beberapa orang yang mengamuk di depan sebuah rumah sakit di Makassar, di Jalan Somba Opu, Kecamatan Ujung Pandang, menjadi viral di media sosial.

Baca Juga: Korban Virus Corona di Indonesia Makin Bertambah, BIN Bocorkan Prediksi Puncak Pandemi Mematikan Itu, Minta Pemerintah dan Masyarakat Persiapkan Hal Ini!

Dalam video tersebut, puluhan warga meminta jenazah keluarganya yang berstatus PDP Covid-19 untuk dimandikan dan dimakamkan sendiri.

Namun, niat tersebut gagal usai aparat gabungan TNI dan Polri berjaga di depan pintu masuk rumah sakit.

Saling dorong pun sempat terjadi.

Bahkan, sebagian keluarga pasien tersebut nekat menerobos lewat pintu masuk ruang UGD rumah sakit.

Kapolrestabes Makassar Kombes Pol Yudhiawan Wibisono membenarkan kejadian tersebut.

Menurutnya, memang ada keluarga pasien yang masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP) virus corona yang mengamuk dan nekat mengambil jenazah keluarganya.

Namun, aparat gabungan TNI-Polri menggagalkan hal tersebut dan amukan warga berhasil diredam.

Kejadian itu terjadi sekitar pukul 10.00 Wita, Sabtu (4/4/2020).

Pasien, kata Yudhiawan, sudah dikebumikan di pekuburan umum untuk pasien Covid-19 di Kelurahan Macanda, Kabupaten Gowa.

Baca Juga: Di Tengah Merebaknya Virus Corona, Wali Kota Prabumulih Malah Tak Mau Liburkan Siswanya: yang Penting itu Minta dengan Tuhan, Bukan Lari dari Kenyataan!

"Itu tidak ada masalah. Sudah diamankan oleh Polda dan kami back up. Kini, sudah aman dan sudah dibawa dan dimakamkan di Gowa," kata Yudhiawan, melalui telepon, Sabtu sore.

Sementara itu, Pejabat Wali Kota Makassar Iqbal Suhaeb mengatakan, pasien yang meninggal dunia tersebut merupakan warga Jalan Rajawali, Kecamatan Ujungpandang, Makassar.

Dia mengatakan, keluarga sudah menerima kematian pasien PDP Covid-19 setelah rumahnya didatangi oleh pemerintah setempat serta Bhabinkamtibmas dan Babinsa.

"Setelah kami konfirmasi ke keluarganya, ternyata di pihak keluarganya sudah paham dan tidak ada masalah. Memang tadi itu ada pemahaman yang kurang," kata Iqbal.

Iqbal mengatakan, karena hasil laboratorium uji swab pasien belum keluar, maka pihak rumah sakit harus memakamkannya sesuai protap pemakaman pasien Covid-19 untuk antisipasi.

"Persepsi pemerintah dan tenaga kesehatan kalau belum ada hasilnya berarti itu dianggap covid," kata Iqbal.

"Sedangkan persepsi masyarakat kalau belum ada hasil covid maka itu dianggap negatif."

Itu saja perbedaannya, tegasnya.

Baca Juga: Cegah Penyebaran Virus Corona di Penjara, Yasonna Ingin Bebaskan Koruptor, Begini Reaksi Najwa Shihab : Alasan in Mengada-ada Ketika Berbicara Soal Napi Koruptor...

Terkait dengan masih lambatnya hasil laboratorium pemeriksaan swab yang keluar di Makassar, Iqbal pun urun komentar.

Dia meminta kepada pemerintah pusat untuk memperbanyak laboran yang ada di laboratorium BBLK Kementerian Kesehatan.

Menurut Iqbal, hal ini diperlukan agar keluarga korban tidak cemas dan menimbulkan rasa was-was seperti kejadian yang terjadi di rumah sakit tersebut.

"Kami minta di pemerintah pusat memperbanyak tenaga-tenaga laboran yang ada di Makassar supaya semua hasil-hasil swab, hasil laboratorium," harap Iqbal.

"Supaya bisa keluar hasilnya lebih cepat kalau bisa dalam sehari saja sudah ada."

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Keluarga Pasien PDP Covid-19 di Makassar Ngamuk karena Ingin Kebumikan Sendiri Almarhum"

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya