Dituding Terjangkit Corona, 1 Keluarga Dikucilkan, Warga sampai Telepon Bhabinkamtibmas, Ternyata Bukan Covid-19 Tapi Sakit Ini

Jumat, 03 April 2020 | 09:30
Pixabay

Ilustrasi virus corona

Suar.ID -Virus corona memang membuat masyarkat was-was dan mungkin khawatir berlebihan hingga melakukan hal yang tak sepatutnya.

Seperti yang terjadi di Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

Satu keluarga di Huta III, Nagori Panombean Marjanji, Kecamatan Tanah Jawa, Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara, mendapat pergunjingan dan dikucilkan oleh masyarakat sekitar tempat tinggalnya.

Satu orang di keluarga ini dituding terpapar virus Corona atau Covid-19, yang dikhawatirkan dapat menularkan kepada warga yang lainnya.

Baca Juga: Lindungi Petugas Medis dari Infeksi Virus Corona, Australia Uji Coba Vaksin yang Biasa Dipakai untuk Imunisasi Bayi Ini

Warga sempat menolak kehadiran keluarga ini setelah satu di antaranya sempat mendapat perawatan di RSUP H Adam Malik yang notabene merupakan rumah sakit rujukan perawatan Covid-19.

Diterangkan Pengulu Nagori Panombean Marjanji, Hendri Siahaan, Kamis (2/4/2020) bahwa ada kesalahpahaman yang terjadi antarwarga dengan keluarga ini di tengah kabar pandemi Covid-19 di dunia.

"Begini ceritanya, ada seorang nenek, warga kami yang menjemput cucunya di RSUP Adam Malik karena menantunya sedang merawat anak laki-lakinya yang sakit."

Baca Juga: Luar Biasa, Bupati dan Wakil Bupati dari Daerah Ini Rela tidak Menerima Gaji untuk Mendukung Pencegahan Covid-19 dari Wilayahnya: Kamu Berdua Sepakat

"Saat itu tentu anaknya gak ada yang merawat," terang Henry.

Warga kemudian mendengar kabar bahwa nenek tersebut mengunjungi anaknya yang sedang dirawat khusus tanpa boleh dikunjungi seorang pun.

Hal ini memunculkan dugaan di benak warga, bahwa anaknya mengalami perawatan Covid-19.

Sekembalinya ke Tanah Jawa, nenek dan cucunya sempat tak berani didekati warga.

Bahkan sempat beberapa lama menunggu tumpangan di pekan Tanah Jawa.

Baca Juga: Inilah Sosok Istri Kapolsek Kembangan yang Gelar Resepsi Pernikahan di Tengah Wabah Virus Corona, Ternyata Bukan Orang Biasa!

Bahkan warga sempat menelepon Bhabinkamtibmas agar menahan si nenek dan cucunya.

"Aku ditelepon camat. Makanya sedih kali. Jangan-jangan memang Corona juga."

"Kami panggilah orang Puskesmas, Forkopimdes termasuk Bhabinkamtibmas dan Babinsa untuk melihat apa yang terjadi," katanya.

Dari situ diketahui ternyata si anak tadi mengalami perawatan sakit lambung dan paru-paru, bukan seperti yang diduga warga sebelumnya.

Masyarakat pun sempat lega dengan hasil pertemuan.

Baca Juga: Sungguh Mulia, Seorang Pria di Solo keluar dari Sedan Mewahnya, Tiba-tiba Bagikan Sembako dan Uang di Tengah Wabah Corona, Ternyata bukan Orang Sembarangan: Saya Kasihan Mereka Susah

Tak berapa lama, si anak yang berinisial R (26 tahun) pulang ke rumah neneknya.

Adapun terhadap mereka ditetapkan sebagai Orang Dalam Pemantauan (ODP) karena pulang dari daerah lain.

Henri mengatakan hal ini menjadi pembelajaran bagi semua orang agar jangan cepat menuding.

Ia dan camat setempat pun telah sepakat akan melaporkan siapa pun warga yang tega mengusir orang saat berkunjung ke kampung.

"Makanya kalau ada warga yang mau ngusir-ngusir tanpa ada pembicaraan kita laporkan aja ke polisi. Jangan cepat menuding. Kita marilah sama sama belajar," katanya.

Diakuinya, kesalahpahaman ini terjadi karena si R yang dirawat merupakan warga Tanjung Anom, Deliserdang yang langsung dirawat ke RSUP Adam Malik.

Sehingga warga tidak mengetahui kondisi awal.

Baca Juga: 5 Fakta Resepsi Pernikahan Mewah Kapolsek Kembangan Fahrul Sudiana dan Selegram Rica Andriani di Tengah Wabah Virus Corona

Pasca-isu ini, baik warga dan Forkopimdes kemudian patungan memberikan sembako sekadarnya keluarga tersebut hingga status ODP 14 hari mereka selesai.

Keluarga tersebut diminta melakukan karantina diri demi keamanan semua orang.

(Tribun Medan/Alija Magribi)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul 1 Keluarga Dituding Kena Corona, Warga Sampai Telepon Bhabinkamtibmas, Ternyata Sakit Lambung & Paru

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : tribunnews

Baca Lainnya