Lindungi Petugas Medis dari Infeksi Virus Corona, Australia Uji Coba Vaksin yang Biasa Dipakai untuk Imunisasi Bayi Ini

Jumat, 03 April 2020 | 08:00
DrPawluk

Ilustrasi vaksin

Suar.ID - Australia akan mengujicobakan penggunaan vaksin BCG sebagai upaya perlindungan para tenaga medis di garis depan dari terinfeksi virus corona.

Melansir The Sydney Morning Herald, pekan ini sekitar 4.000 orang tenaga medis yang direkrut dari seluruh rumah sakit Australia akan menjalani uji coba. Tindakan ini telah disetujui WHO.

Sebanyak 2.000 dari 4.000 orang tenaga medis itu akan diberikan vaksin BCG.

Baca Juga: Memanfaatkan Sepinya Karaoke Keluarga di Surabaya karena Wabah Corona, 2 Gadis dan 2 Pria Hidung Belang Tertangkap Basah Berhubungan Badan di sebuah Ruangan! Ternyata Ini Modusnya

Setelah divaksin, kondisi kesehatan mereka akan dipantau melalui aplikasi selama 6 bulan.

Selanjutnya, akan dibandingkan kondisi antara mereka yang diberikan vaksin dan yang tidak mendapatkannya.

"Kami akan memantau mereka untuk Covid-19 dan yang lebih penting, tingkat keparahan penyakit yang mereka derita jika mereka terinfeksi," kata Profesor Nigel Curtis, Pemimpin Studi Kelompok Penyakit Menular, di Murdoch Children's Research Institute.

BCG, yang merupakan singkatan dari Baclle Calmette-Guerin, merupakan vaksin yang telah berusia seabad.

Selama ini, vaksin ini digunakan untuk mencegah TBC.

Baca Juga: Akhirnya Buka Suara, Ini Alasan Presiden Jokowi Enggak Mau Lockdown Selama Wabah Virus Corona

Vaksin ini pertama kali digunakan untuk mencegah bayi terserang TBC pada 1921.

Pengumuman mengenai upaya uji coba penggunaan vaksin BCG ini muncul dua hari setelah pihak berwenang mengungkapkan ada empat petugas kesehatan di sebuah Rumah Sakit Melbourne dinyatakan positif terinfeksi virus corona.

Hal ini memicu kekhawatiran akan lebih banyak petugas medis yang terpapar saat jumlah kasus di Australia diperkirakan akan mendekati puncak pandemi pada Mei atau Juni 2020.

Kekhawatiran terhadap para pekerja medis yang berada di garis depan juga menjadi perhatian akibat kurangnya alat pelindung diri seperti masker, pakaian pelindung, dan sarung tangan.

Para petugas medis memiliki risiko tinggi terpapar virus corona karena interaksinya dengan pasien.

Baca Juga: Kembali Bikin Heboh, Sosok Ini Dikabarkan Nikahi Bocah 7 Tahun dan Kini Terancam Hukuman Kebiri, Inilah Deretan Kontroversinya

Melatih sistem kekebalan tubuh

Vaksin BCG sendiri tidak dapat melindungi dari virus. Akan tetapi, peneliti menilai, vaksin ini memiliki kemampuan untuk melatih sistem kekebalan tubuh dalam merespons infeksi baru menjadi lebih kuat.

Respons itu termasuk melawan penyakit pernapasan dan diharapkan mampu mengurangi parahnya gejala akibat Covid-19.

"Vaksin ini memiliki sifat luar biasa dan lebih dari sekadar melindungi terhadap TBC. Ini sebelumnya memiliki efek yang tidak dikenal pada sistem kekebalan tubuh yang sebenarnya dapat meningkatkan dan memungkinkannya untuk melindungi terhadap berbagai infeksi yang berbeda," kata Profesor Curtis.

Menurut dia, vaksin BCG mengaktifkan kekebalan bawaan. Hal ini akan membuat proses respons terhadap penyakit lebih cepat.

Profesor Curtis juga mengatakan, BCG selama ini diketahui memiliki sedikit efek samping maupun risiko medis.

Yang paling signifikan adalah bekas luka kecil di lengan atas yang menjadi tempat vaksin disuntikkan.

Menurut dia, vaksin BCG juga tak akan menghalangi manfaat obat anti-virus lain yang sedang diuji coba untuk mengobati Covid-19.

Baca Juga: Sering Dijodoh-jodohkan dengan Janda Muda Anak Satu, Ternyata Begini Reaksi Ivan Gunawan

Uji coba di Belanda, Inggris, dan Yunani

Sementara itu, melansir Forbes, sebuah studi yang sama dengan skala besar juga tegah direncanakan. Studi ini melibatkan pasien yang lebih tua dan petugas kesehatan di beberapa rumah sakit di Belanda, Inggris, dan Yunani.

Vaksin VPN1002 yang dikembangkan oleh ilmuwan Institut Max Planck yang dibuat berdasarkan vaksin BCG juga akan segera diuji coba di Jerman.

VPM1002 terbukti melindugi saluran pernapasan tikus dari infeksi virus.

"Sudah ada sejarah panjang tentang laporan BCG yang menghasilkan serangkaian respons kekebalan yang bermanfaat. Misalnya, sebuah penelitian di Guinea-Bissau menemukan bahwa anak-anak yang divaksinasi dengan BCG diamati memiliki penurunan 50 persen dalam keseluruhan kematian. Hal ini dikaitkan dengan efek vaksin pada pengurangan infeksi pernapasan dan sepsis," kata Dr. Gonzalo Otazu dari Institut Teknologi New York, Fakultas Kedokteran Osteopatik.

Baca Juga: Bukan Semata-mata Nyari Duit, Sule Bongkar Tujuannya Kerja Mati-matian sampai Bikin Konten YouTube: Setelah Ayah Tiada Nanti . . .

Meski demikian, tinjauan WHO tahun 2014, menyebutkan, kemampuan BCG dalam mengurangi kematian secara keseluruhan memiliki kepercayaan yang sangat rendah.

Akan tetapi, para peneliti tetap berharap bahwa BCG bisa menjadi jembatan yang mampu menekan dampak keseluruhan pandemi hingga ada vaksin yang siap digunakan.

Otazu juga telah bekerja sama dengan para peneliti lain untuk melihat kemungkinan korelasi antara kebijakan vaksinasi BCG nasional dengan dampak Covid-19 dalam suatu negara.

"Kami menemukan bahwa ada pengurangan jumlah kematian yang dikaitkan dengan Covid-19 per juta penduduk di negara-negara yang memiliki vaksinasi BCG universal (biasanya saat lahir) dibandingkan dengan negara-negara yang tidak pernah membuat kebijakan seperti itu," kata dia.

Dari pengamatan yang ia lakukan, semakin awal penetapan kebijakan tersebut, menghasilkan pengurangan angka kematian.

Hasil tersebut juga menunjukkan kekonsistenan dengan perlindungan populasi lansia yang lebih parah terkena dampak Covid-19.

Ia mencontohkan Italia dan Amerika Serikat yang tidak menerapkan kebijakan vaksinasi BCG menjadi negara yang parah dilanda pandemi.

Meski demikian, pengamatan ini tidak bisa disimpulkan pengaruh vaksin BCG terhadap Covid-19.

Menurut Otazu, vaksin BCG tidak sepenuhnya bisa membantu semua orang.

“Ini tidak dianjurkan untuk orang dengan sistem kekebalan tubuh yang lemah atau wanita hamil. Kita harus tahu lebih banyak tentang betapa bermanfaatnya bagi kita semua hanya dalam beberapa bulan,” kata dia. (Nur Rohmi Aida/Kompas.com)

Baca Juga: Unggah Foto Dirinya saat Berusia 16 Tahun, Artis Cantik Ini malah Jadi Ketahuan Mirip Vampir, Kok Bisa?

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Australia Akan Uji Coba Vaksin BCG untuk Lindungi Pekerja Medis dari Infeksi Virus Corona

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber Kompas.com