Suar.ID -Seorang pria yang mengaku sebagai karyawan percetakan menyebutkan pihaknya banyak menerima pesanan desain stiker untuk produk hand sanitizer.
Menurut pria tersebut, kebanyakan pemesan tampak tidak betul-betul mengerti mengenai aturan dalam pembuatan hand sanitizer yang aman.
Pada penulisan komposisi di botol hand sanitizer yang mereka jual, pria itu menceritakan, pemesan hanya menirukan komposisi pada produk hand sanitizer lain.
Melalui akun Twitter pribadinya, pria itu pun mengimbau warganet untuk lebih berhati-hati saat membeli hand sanitizer.
"Temen-temen yang mau beli hand sanitizer hati-hati ya.
Aku kerja dipercetakan.
Dalam 1 minggu ini udah beberapa orang minta desainin stiker buat produk hand sanitizer mereka.
'Mas, tulisan komposisinya ikut yg merk ini aja,' ujar ibu-ibu sembari menunjukan screenshotdi galeri hp-nya," ungkap pemilik akun @MBHeryasa di Twitter, Sabtu (28/3/2020).
Baca Juga: Unik! Bupati Banyumas Hadapi Corona dengan Membuat Hand Sanitizer Berbahan Ciu, Berapa Harganya?
Unggahan tersebut menyedot perhatian warganet.
Hingga Senin (30/3/2020) sore, unggahan tersebut telah dibagikan lebih dari 22 ribu kali dan disukai lebih dari 19 ribu orang.
Cara Memilih Hand Sanitizer yang Aman
Seperti yang diketahui, sejak merebaknya virus corona (Covid-19), banyak masyarakat yang memburu hand sanitizer untuk menjaga kebersihan tangannya.
Saat ini beredar berbagai produk hand sanitizer beredar di pasaran.
Dokter Umum di RSUD Pandan Arang, Boyolali, Dr. M. Fiarry Fikaris menyebutkan terdapat cara untuk memilih hand sanitizer yang aman.
Cara paling mudah untuk membedakannya adalah mengecek nomor BPOM.
"Pertama, mengecek nomor BPOM dan pastikan nomor BPOM di kemasan sesuai dengan di website," kata Fiarry saat dikonfirmasi Tribunnews.com, Senin (30/3/2020).
"Karena banyak yang cantumkan nomor BPOM palsu atau punya produk lain," terangnya.
Selanjutnya, untuk memastikan hand sanitizer aman, Fiarry menyarankan untuk mencari tahu pabrik yang membuatnya.
"Cari tahu pabrikan atau brand yang membuat, apakah sudah berpengalaman atau trusted (terpercaya) di bidang pembuatan alat medis," tutur Fiarry.
Baca Juga: Sudah Sangat Langka! Ternyata Begini Cara Mudah Membuat Hand Sanitizer Sendiri
Menurut Fiarry, pembuatan hand sanitizer yang tidak sesuai takaran dapat berdampak pada kulit.
Selain itu, dikhawatirkan, kadar alkohol yang tidak sesuai justru tidak efektif membunuh virus.
"Risiko hand sanitizer yang tidak sesuai standar yaitu iritasi kulit hingga terbakar, karena alkohol yang non food grade atau kadar alkohol terlalu tinggi di atas 85 persen," kata Fiarry.
"Kedua, bakteri dan virus tidak mati karena kadar alkohol dibawah 60% tidak efektif untuk membunuh mikroba," tambahnya.
Lebih lanjut, Fiarry pun mengimbau masyarakat untuk membeli hand sanitizer yang terdaftar di BPOM dan memiliki kualitas terpercaya.
"Belilah yang sudah terdaftar di BPOM dan terpercaya kualitasnya," kata Fiarry.
"Kalaupun tidak ada atau terlalu mahal, tetap gunakan air dan sabun sebagai pilihan utama," sambungnya.
(Tribunnews)