Disuruh Bosnya Pulang Kampung Karena Lockdown, Seorang Pria Pingsan di Jalan Lalu Meninggal Dunia Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang

Selasa, 31 Maret 2020 | 08:30
Antarafoto/Xinhua/Javed Dar

Seorang pekerja migran berusia 40 tahun di India yang berjalan ke kampung halamannya karena lockdown, pingsan lalu meninggal dunia.

Suar.ID - Seorang pekerja migran berusia 40 tahun di India yang berjalan ke kampung halamannya karena lockdown, pingsan lalu meninggal dunia.

Pria yang disebutkan bernama Ranveer Singh itu sedang melakukan perjalanan dari ibu kota New Delhi ke kota kelahirannya di Madhya Pradesh pada Sabtu (28/3/2020).

Diketahui jarak antara New Delhi ke Madhya Pradesh sejauh 811 kilometer ke arah selatan.

Baca Juga: Arisan Guru Ambyar, Polisi Bubarkan Paksa Hingga Bentak Penyelenggara: Pengen Mati Sendiri? Mati Aja Sana! Bukan Main-main Ini

Menurut petugas kepolisian, Singh pingsan di Agra, kota yang berjarak 134 mil atau 215 kilometer dari Delhi.

"Laporan post mortem menunjukkan bahwa dia meninggal karena serangan jantung. Tapi kami percaya bahwa ini dipicu karena kelelahan karena berjalan jarak jauh," kata petugas polisi, Arvind Kumar, dilansir dari CNN.

Menurut Kumar, Singh sehari-hari bekerja sebagai pengantar barang di New Delhi.

Seorang penjaga toko di dekat jalan raya nasional tempat Singh pingsan sempat memberinya teh dan sesuatu untuk dimakan.

Baca Juga: Presiden Jokowi Berikan Intruksi Terbaru Terkait Wabah Virus Corona, Sebut Pembatasan Sosial Skala Besar dan Darurat Sipil

Mengeluh sakit di dada

Namun, Singh mengeluh sakit di bagian dada dan meninggal tak lama setelah itu. India saat ini berada dalam masa penguncian sebagai salah satu upayanya untuk menghentikan penyebaran virus corona.

Pada Selasa waktu setempat (24/3/2020), Negeri "Bollywood" resmi memasuki karantina massal yang berdurasi selama 21 hari.

Pabrik-pabrik ditutup dan transportasi umum berhenti beroperasi, kecuali untuk layanan penting.

Hal itu telah membuat para pekerja migran di India kehilangan mata pencahariaannya serta mendorong mereka pulang meninggalkan kota-kota besar.

Pemerintah pusat India pada Minggu (29/3/2020) mengeluarkan perintah untuk meringankan kesulitan para pekerja migran.

Mereka juga meminta agar pemerintah setempat menyediakan makanan dan tempat tinggal bagi pekerja migran, sehingga mereka tidak meninggalkan kota.

Baca Juga: Kini Harga Kunyit dan Jahe Melonjak di Pasaran Karena Dipercaya Kuatkan Imun Lawan Corona, Rupanya 6 Makanan ini Juga Punya Manfaat yang Sama Loh

Permintaan Maaf PM India

Perdana Menteri India Narendra Modi meminta maaf atas kebijakan lockdown yang dikeluarkan oleh pemerintah. "Masyarakat pasti berpikir saya PM macam apa.

Tapi lockdown hanya solusi satu-satunya," kata Modi dikutip NDTV Minggu (29/3/2020).

"Saya minta maaf karena cara ini memberi kesulitan bagi hidup Anda, terutama bagi rakyat miskin. Saya mengerti jika kalian marah pada saya," sambungnya.

Menurutnya, pemerintah tak memiliki pilihan lain guna menghentikan penyebaran virus corona di negara itu selain lockdown.

Diketahui, gelombang besar eksodus mulai menerpa ibu kota India setelah diberlakukannya status lockdown.

Sebagaian besar orang yang keluar dari ibu kota dilaporkan pulang berjalan kaki. (Ahmad Naufal Dzulfaroh/Kompas.com)

Baca Juga: Bukan Lockdown, Inilah Video Hari Pertama Pembatasan Akses Sejumlah Titik Jalan di Kota Tegal, Masih Terlihat Hilir Mudik Kendaraan

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul India Lockdown, Pekerja Migran Ini Meninggal Setelah Jalan Kaki 215 Kilometer untuk Pulang

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber Kompas.com