Fakta-Fakta Di Balik Lockdown India, Para Buruh Kesulitan Bertahan Hidup hingga Stok Keperluan Medis Menipis

Senin, 30 Maret 2020 | 17:30
Twitter @delhiairport

India memutuskan lockdown untuk 21 hari ke depan.

Suar.ID -Guna memerangi pandemi virus corona, sejumlah negara di dunia mengambil langkah lockdown.

Salah satunya negeri Bollywood, India.

Diketahui bahwa India melakukan lockdown mulai Selasa 24 Maret 2020 lalu hingga 21 hari ke depan.

Banyak sekali pihak yang terkena imbas dari keputusan lockdown di India.

Baca Juga: India Lakukan Lockdown Demi Mencegah Penyebaran Virus Corona, Jika Warganya Membandel, Inilah yang Dilakukan Polisi India

Ditutupnya pabrik-pabrik membuat para buruh tak punya cukup uang untuk bertahan hidup.

Hal itu terjadi lantaran upah mereka dibayar secara harian.

Selain itu, transportasi umum juga dibatasi sehingga sebagian besar buruh migran terpaksa jalan kaki untuk pulang ke desanya.

Rumah sakit pun turut terkena dampak lockdown di India dengan menipisnya stok Alat Pelindung Diri (APD).

Baca Juga: Niat Aman dari Corona Malah Jadi Lebay, Pengunjung Supermarket ini Nekat Belanja Pakai APD, Sebelum Diusir Petugas Sempat Bilang Hal ini!

Dilansir dari berbagai sumber, berikut ini 5 fakta yang terjadi di India selama lockdown.

1. Pabrik-Pabrik Ditutup, Buruh Kesulitan untuk Bertahan Hidup

Pabrik-pabrik serta perkantoran di India ditutup setelah pemerintah memberlakukan lockdown.

Akibatnya, banyak buruh yang tidak punya cukup uang untuk bertahan hidup karena upahnya dibayar harian tanpa jaminan sosial.

Menurut statistik pemerintah India, setiap tahun ada lebih dari 9 juta buruh dari pedesaan yang merantau ke kota untuk mencari pekerjaan.

Dampak lockdown juga turut menerpa seorang pria di India yang harus bersepeda sejauh 12 km untuk mengantar istrinya yang terluka.

Pria ini mengantar istrinya dengan sepeda dari Bharat Nagar ke Kanganwal untuk mengobati luka istrinya akibat kecelakaan kerja.

Hal itu ia lakukan karena tidak cukup uang untuk membayar ambulans.

Baca Juga: Di Saat Wabah Corona Menerjang, Pasangan Pengantin ini Nikah dengan Menggunakan Masker dan Jas Hujan, Fotonya Pun Viral, Begini Kisah Selengkapnya...

2. Transportasi Terbatas, Buruh Migran Pulang Jalan Kaki

Lockdown India memberi dampak pada negara-negara bagian, yakni dengan banyaknya perbatasan yang ditutup.

Imbasnya adalah pergerakan warga yang terbatas, dan operasional sebagian besar transportasi umum yang terhenti.

Di New Delhi, beberapa bus masih beroperasi tapi hanya mengizinkan pemegang izin pemerintah untuk naik.

Sementara itu polisi dan paramiliter menghentikan kendaraan pribadi yang melintas.

Beberapa negara bagian seperti Bengala Barat me-lockdown kota-kota besar tetapi tidak di pedesaan.

Baca Juga: Ternyata Bukan Orang Sembarangan, Sosok Nyentrik Ini Mendadak Viral Setelah Putuskan Lockdown Kabupaten Tolitoli di Tengah Wabah Virus Corona, Tanpa Bertele-tele: Satu Kesalahan Besar Ketika KIta Tak Berani Ambil Keputusan

Kereta api India juga membatalkan semua layanan kecuali kereta kota dan kereta barang sampai 31 Maret.

Dampak dari pembatasan transportasi, banyak buruh migran memilih pulang jalan kaki.

Dilansir dari AFP melalui Kompas.com, ribuan orang berjalan jauh pulang ke desanya dengan membawa sedikit uang dan makanan.

3. Stok APD dan Ventilator Menipis

Dilansir dari Aljazeera melalui Kompas.com, sejumlah rumah sakit di India menyatakan kelangkaan stok masker dan APD.

Ventilator (alat bantu pernapasan) di India juga terbatas.

Ada hampir 100.000 ventilator, tapi sebagian besar dimiliki rumah sakit swasta dan sudah dipakai pasien dengan penyakit kritis.

Pada Jumat (27/3/2020) pemerintah mengatakan akan mengimpor 10.000 ventilator, tapi beberapa laporan menyarankan India sebaiknya menyediakan 70.000 ventilator.

4. Permintaan Maaf Perdana Menteri India

Perdana Menteri India, Narendra Modi, meminta maaf atas kebijakan lockdown yang berdampak kepada rakyatnya.

Dalam pernyataan di radio Mann Ki Baat, Modi mengatakan hanya kebijakan ini yang bisa menyelamatkan mereka dari wabah virus corona.

"Masyarakat pasti berpikir saya PM macam apa. Tapi lockdown hanya solusi satu-satunya," kata Modi dikutip dari NDTV Minggu (29/3/2020).

PM India yang menjabat sejak 2014 itu menerangkan saat ini dia tidak punya pilihan lain dalam mencegah penyebaran COVID-19.

"Saya minta maaf karena cara ini memberi kesulitan bagi hidup Anda, terutama bagi rakyat miskin. Saya mengerti jika kalian marah pada saya," ungkap PM India itu.

"Saya percaya kalian akan memaafkan saya. Saya harus mengambil keputusan serius yang membuat Anda tidak nyaman saat ini," tambahnya.

Baca Juga: Tok, PP Muhammadiyah Akhirnya Keluarkan Fatwa Bila Virus Corona Masih Merajalela Selama Bulan Puasa, Termasuk Soal Tarawih dan Salat Berjamaah

5. Pemerintah India Anggarkan Paket Stimulus 22,6 Miliar Dollar AS

Untuk mengatasi kekacauan ini, pemerintah India mengumumkan akan menyuntikkan paket stimulus fiskal sebesar 22,6 miliar dollar AS (sekitar Rp 362 triliun).

Paket stimulus ini diluncurkan pada Kamis (26/3/2020) atau dua hari setelah PM Narendra Modi mengumumkan lockdown selama 21 hari.

Dana tersebut dialokasikan untuk transfer tunai dan langkah-langkah keamanan pangan.

Selain itu juga untuk bantuan ke jutaan orang miskin yang terdampak lockdown nasional India.

Sebagian dana juga dialokasikan untuk asuransi kesehatan bagi petugas medis di garda depan dalam penanganan virus corona. (TribunStyle.com/Gigih Panggayuh)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul 5 Fakta Lockdown di India, Para Buruh Harian Tak Punya Cukup Uang untuk Bertahan Hidup

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber : TribunStyle

Baca Lainnya