Suar.ID -Proses pemakaman para korban meninggal virus corona berlangsung pilu.
Terus melonjaknya jumlah pasien corona membuat para penggali kubur pun harus siap sedia di setiap waktu.
Salah satunya Asep, penggali kubur di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tegal Alur, Kalideres Jakarta Barat.
Diceritakan Asep bersama penggali kubur lainnya, mereka sudah menguburkan sebanyak 35 pasien Covid-19 yang meninggal dunia hingga Jumat (27/3/2020).
Masih mewabahnya virus corona di Indonesia membuat para penggali kubur ini harus tetap siaga meski di tengah malam.
Mengutip dari Kompas.com, berdasarkan update data Jumat (27/3/2020) tercatat pasien positif corona di Indonesia sudah mencapai 1.046 kasus.
"Terjadi penambahan kasus yang cukup signifikan juga ada 153 kasus baru yang kita dapatkan.
Sekali lagi ini menggambarkan bahwa masih ada penularan penyakit ini di tengah masyarakat kita masih ada sumber penyakitnya dan masih ada kontak dekat yang terjadi," kata Achmad Yurianto di Kantor BNPB, Jakarta Timur, Jumat (27/3/2020).
"Sehingga total kasus menjadi 1046 kasus," tambahnya.
Achmad Yurianto menambahkan, terdapat penambahan pasien sembuh dari virus corona sebanyak 11 orang.
Sehingga total 46 orang berhasil sembuh dari Covid-19.
"11 pasien yang sudah dinyatakan sembuh dan pulih pulang sehingga total sembuh adalah 46 orang," ucap Achmad Yurianto.
Ia menambahkan, ada pula penambahan pasien virus corona yang meninggal dunia sebanyak 9 orang.
Sehingga total ada 87 orang meninggal.
"Ada 9 kematian baru pada 24 jam kemarin, sebanyak 9 orang sehingga menjadi 87 orang," katanya.
Dikutip dari Tribun Jakarta, TPU Pondok Ranggon, TPU Tegal Alur adalah salah satu TPU yang ditunjuk untuk memakamkan pasien corona di Jakarta.
Asep, salah seorang petugas makam mengatakan, sudah sepekan terakhir atau sejak Jumat (20/3/2020), ia dan para petugas lainnya mengurusi pemakaman korban corona.
Ia mengatakan, setiap harinya, semakin banyak jenazah yang dimakamkan di TPU Tegal Alur.
"Kemarin ada 10. Hari ini sampai jam 3 sore, sudah ada empat yang dimakamin. Total ada sekitar 25 yang dimakamin disini," kata Asep ditemui TribunJakarta.com di TPU Tegal Alur, Jumat (27/3/2020).
Asep mengatakan, pihaknya bersiaga dari pagi hingga Pukul 22.00 WIB untuk memakamkan para korban corona.
Lampu tembak telah disediakan di area makam untuk penerangan saat pemakaman malam hari.
"Kita semua siaga tunggu informasi dari Dinas (Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta), biar malam juga kita makamin kalau ada yang dibawa kesini," kata Asep.
Saat melakukan proses pemakaman pasien Covid-19, Asep bersama petugas lainnya tak sembarangan.
Mereka mengenakan APD untuk melindungi diri mereka dari virus corona.
Meskipun, saat tiba di makam, jenazah telah berada dalam peti dan dilapisi plastik untuk meminimalisir penyebaran virus.
Lubang makam juga digali lebih dalam, serta lebih panjang dan lebar mengikuti ukuran peti.
Pantauan TribunJakarta.com di lokasi, saat mobil jenazah tiba, petugas makam langsung bergegas mengenakan jas hujan plastik, masker, sarung tangan dan sepatu boots.
Mereka juga disemprot disinfektan sebelum bergegas ke area makam.
Sedangkan pihak keluarga dan pelayat hanya diperkenankan melihat dari jarak sekira 50 meter.
Hanya satu anggota keluarga yang ditunjuk untuk mengumandangkan adzan yang diperkenankan mendekati makam.
Tentunya, setelah seluruh badannya disemprot cairan disinfektan oleh petugas makam.
"Adzaninnya juga hanya dari atas dan enggak boleh terlalu dekat dengan lubang," kata Asep.
Baca Juga: Viral Video Tim Medis China Tiba di Indonesia, Ada Apa Nih?
Total, hanya lima petugas yang mengurus proses pemakaman dari dekat.
Situasinya begitu hening dan pilu.
Para anggota keluarga yang datang dan hanya diperkenankan melihat dari kejauhan tak kuasa menahan kesedihan, tak bisa mengantarkan jenazah untuk terakhir kalinya dari jarak dekat.
Satu perwakilan keluarga yang mengadzankan pun tak diperkenankan untuk ikut membantu proses pengurukan makam.
"Peti jenazah juga enggak dibuka, sudah begitu prosedurnya dari Dinas," kata Asep.
Setelah pemakaman selesai dan area makam disemprot disinfektan, pihak keluarga barulah diperbolehkan mendekati makam.
Mereka diwajibkan disemprot disinfektan dan mengenakan masker.
Sore ini, ada sekitar 20 anggota keluarga yang ikut ke pemakaman.
Mereka mendekati ke arah makam untuk membacakan doa dan menaburkan bunga di gundukan tanah tanpa papan nisan.
"Ini lumayan banyak yang datang, ada juga yang enggak didampingi anggota keluarganya," kata Asep.
Setelah membacakan doa di pusara makam, anggota keluarga yang keluar kembali disemprot disinfektan oleh petugas makam.
Sedangkan jas hujan plastik yang tadi digunakan petugas makam langsung dibuang.
Mobil jenazah juga disemprot untuk memininalisir virus sebelum meninggalkan area TPU Tegal Alur.
Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul Cerita Penggali Kubur Makamkan Pasien Corona, Dari Suasana Hening Hingga Siaga Malam Hari di Kuburan