Banyak Orang Bertanya, Kapan Pandemi Corona ini Akan Berakhir? Sosok Peraih Nobel ini Berikan Jawabannya: Kita Akan Baik-baik Saja...

Jumat, 27 Maret 2020 | 11:00
freepik.com

Banyak Orang Bertanya, Kapan Pandemi Corona ini Akan Berakhir? Sosok Peraih Nobel ini Berikan Jawabannya: Kita Akan Baik-baik Saja...

Suar.ID -Wabah virus corona kini sedang menjadi perhatian dunia, khususnya di Indonesia.

Bagaimana tidak, kian hari jumlah kasus positif corona ini kian bertambah.

Meski begitu, muncul sejumlah kabar baik ditengah pandemi virus corona yang mengegerkan dunia ini.

Dilansir dari Kompas.com, kabar sekaligus harapan itu diungkapkan oleh seorang ahli biofisika Stanford dan pemenang Nobel, Michael Levitt.

Baca Juga: Frustrasi Setengah Mati karena Diisolasi dalam Rumah hingga Teriak-terika Sendiri Gara-gara Wabah Virus Corona, Ini yang Dilakukan Nia Ramadhani Setelah Bisa Keluar Rumah

Ia membuat analisis yang memperkirakan berkurangnya jumlah kematian terkait COVID-19 dari hari ke hari.

Penurunan drastis angka kematian yang diiringi peningkatan angka kesembuhan pasien Covid-19 menurutnya adalah tanda-tanda awal berakhirnya pandemi virus corona.

Analisis tersebut dimulai Levitt sejak Januari 2020.

Perhitungannya dengan tepat menemukan bahwa China akan melalui titik terburuknya terhadap virus corona.

Baca Juga: Selain Baik untuk Kesehatan, Inilah Pentingnya Minum Air Putih di Tengah Wabah Virus Corona

Hal tersebut ia ungkapkan jauh sebelum para pakar kesehatan memperkirakan.

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi pandemi virus corona

Saat ini, dia memperkirakan, situasi serupa akan terjadi di Amerika Serikat dan negara-negara lain di dunia yang terdampak corona.

Jika sejumlah ahli memprediksi akan ada gangguan sosial besar-besaran serta angka kematian yang melonjak tinggi, Levitt justru berkebalikan dengan itu.

"Yang kita butuhkan saat ini adalah mengendalikan kepanikan. Dalam skala besar, kita akan baik-baik saja," kata Levitt seperti dilansir dari LA Times melalui Kompas.com.

Baca Juga: Akhirnya Terbongkar, Ternyata Ini yang Bikin Anang Hermansyah Ogah Menikah dengan Teman Duetnya dulu: Kalau enggak Ada Uang Pasti Ditinggal

Prediksi yang Akurat

Ilmuwan penerima hadiah Nobel 2013 itu mengibaratkan wabah adalah mobil yang melaju di jalan raya.

Meskipun mobil itu masih memiliki kecepatan tertentu, bukan berarti mobil akan mengalami peningkatan kecepatan yang sama besar seperti sebelumnya.

"Ini menunjukkan bahwa tingkat peningkatan jumlah kematian akan melambat pada pekan-pekan mendatang," tulis Levitt dalam sebuah laporan yang dikirim kepada teman-temannya, 1 Februari lalu.

Tribunnewssurabaya

Illustrasi petugas Medis

Laporan tersebut juga secara luas dibagikan melalui media sosial di China.

Baca Juga: Sempat Dapat Tudingan Miring Lantaran Menikah di Usia 18 Tahun, Mantan Penyanyi Cilik Ini Blak-blakan Ungkap Alasannya Buru-buru Nikahi Kekasihnya: Lebih Cepat Lebih Baik

Itulah mengapa ia memperkirakan jumlah kematian akan berkurang setiap hari.

Tiga minggu setelahnya, Levitt mengatakan kepada China Daily News bahwa tingkat pertumbuhan virus telah memuncak.

Dia memperkirakan bahwa jumlah total kasus Covid-19 yang terkonfirmasi di China akan mencapai sekitar 80.000, dengan sekitar 3.250 kematian.

Prediksi tersebut ternyata sangat akurat.

Baca Juga: Mantap Sunting Gadis 19 Tahun Lebih Muda Darinya, Sosok Awet Muda Ini Harus Telan Pil Pahil, Gagal Nikah Gara-gara Wabah Mematikan Ini!

Total kasus Covid-19 di China pada 16 Maret 2020 tercatat sejumlah 80.298 kasus dan 3.245 kematian.

Jumlah kasus baru pun berkurang, turun sekitar 25 pasien setiap harinya.

Hal Serupa akan Terjadi di Negara Lain

Penerima hadiah Nobel untuk pengembangan model kompleks sistem kimia 2013 itu mengungkapkan adanya titik balik yang serupa di negara-negara lain.

Levitt menganalisis data dari 78 negara yang melaporkan lebih dari 50 kasus Covid-19 baru setiap harinya dan melihat adanya tanda-tanda pemulihan di banyak negara.

Baca Juga: Dapat Kabar dari Gibran, Begini Kesaksian Penggali Kuburan Eyang Noto yang Sudah 7 Tahun Layani Keluarga Jokowi, Ini yang Dia Lakukan Supaya Makam jadi Kuat

Dia tidak fokus pada jumlah total kasus di suatu negara, tetapi lebih pada jumlah kasus baru yang diidentifikasi setiap hari, terutama pada perubahan jumlah dari satu hari ke hari berikutnya.

Misalnya, di Korea Selatan, kasus baru memang masih muncul dan membuat jumlah total kasus bertambah.

Namun, perhitungan kasus baru setiap harinya telah menurun dalam beberapa minggu terakhir dengan angka tetap di bawah 200.

Selanjutnya Iran, jumlah kasus baru Covid-19 yang terkonfirmasi per harinya relatif datar sejak pekan lalu.

Baca Juga: Berawal Kenal Dari Medsos, Siswi SMA ini Malah Dirudapaksa oleh Pacar dan Keempat Temannya Secara Bergirlir, Berikut Beberapa Fakta yang Terungkap

Pada Senin pekan lalu, kenaikan kasus mencapai 1.053, tetapi pada hari Minggu hanya 1.028.

Meskipun angka kasus baru tersebut terbilang masih cukup tinggi, kata Levitt, tetapi polanya menunjukkan bahwa wabah di sana seolah sudah melewati batas setengah jalan dari masa ledakan wabah.

Pixabay
Pixabay

Ilustrasi Covid-19

Update Total Angka Kesembuhan secara Global

Berdasarkan data dari Worldometers yang dipantau pada Jumat (27/3/2020) pagi, total kasus virus corona di dunia tercatat ada 520.427 pasien.

Lonjakan jumlah tersebut diikuti dengan total pasien sembuh sebanyak 123.332 orang, masih lebih banyak dibanding pasien meninggal yang sejumlah 23.595 jiwa.

Baca Juga: Aktor Ini Pernah Ngaku Kebal Pukulan karena Pakai Susuk, Kini Perubahan Menakjubkan Terjadi pada Dirinya

China, sebagai negara asal pandemi, mencatat total 74.051 pasien sembuh, dengan jumlah pasien meninggal 3.287.

Per hari ini, China mencatat tambahan kasus baru sebanyak 67 orang, dan pasien meninggal sejumlah 6 orang.

Tangkapan layar worldometers.info
Tangkapan layar worldometers.info

Total kasus virus corona global, Jumat (27/3/2020).

Baca Juga: Ibunda Meninggal Dunia, Foto Lawas Jokowi Muda dan Sujiatmi Curi Perhatian, Terselip Kisah yang Tak Banyak Orang Tahu

(Gigih Panggayuh Utomo)

Artikel ini telah tayang di Tribunstyle.com dengan judul "Kabar Baik Soal Corona Ini Bikin Sedikit Lega, Peraih Nobel Sebut Kapan Covid-19 Segera Berakhir".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya