Tragis! Seorang Wanita Tega Bunuh 2 Orangtuanya kemudian Mengakhiri Hidupnya Sendiri, Terungkap Alasan di Baliknya

Jumat, 20 Maret 2020 | 07:00
NDTV

Pang Ching-yu

Suar.ID -Seorang lulusan mahasiswa keperawatan dari Hong Kong, tega menikam kedua orangtuanya sampai tewas sebelum akhirnya mengakhiri hidupnya sendiri.

Mengutip dari astroawani.com (24/06/2018), ia dikabarkan bunuh diri gara-gara mempunyai penyakit eksim yang dia miliki.

Melansirdari doktersehat.com, eczema atau eksim adalah kelainan kulit kronis yang sangat gatal, ditandai oleh kulit yang kering, inflamasi dan eksudasi, yang kambuh-kambuhan.

Baca Juga: Heboh Sejumlah Pejabat PDAM Cianjur Jalan-Jalan ke Eropa di Tengah Wabah Virus Corona, Rupanya Tanpa Izin, Bupati Marah, Berikut Kronologinya

Kelainan biasanya bersifat familial, dengan riwayat atopi pada diri sendiri ataupun keluarganya.

Mengutip dari alodokter.com, hingga kini penyebab dasar eksim masih belum diketahui sepenuhnya.

Memang diperkirakan ada kombinasi faktor genetika dan beberapa faktor yang memicu terjadinya eksim atopik.

Baca Juga: Mengaku Bisa Panggil Malaikat, Kini Ningsih Tinampi Klaim Sudah Mencoba Masukkan Virus Corona ke Dalam Tubuhnya

Faktor genetik atau keturunan memiliki peran dalam menyebabkan munculnya eksim atopik ini.

Jika kedua orangtua menderita eksim atopik, delapan dari sepuluh anak akan mengalami kondisi yang sama.

Pang Ching-yu (23), menyalahkan orangtuanya karena menganggap telah "menurunkan" penyakit eksim yang parah kepadanya.

Dia bahkan memilih lebih baik mati daripada terus hidup dengan penyakit itu.

"Penderita eksim yang melahirkan anak lebih parah dari orang miskin yang mempunyai anak."

"Kalau miskin kita bisa mengubah kehidupan dengan bekerja keras. Namun jika eksim, memang terpaksa menanggung siksa sepanjang hayat," tulis Ching-hiu dalam sebuah blog.

Baca Juga: Menjabat sebagai Anggota DPR, namun Krisdayanti Nekat Liburan ke Eropa Bareng Keluarganya di tengah Wabah Corona, Yuni Shara: Kalo enggak Penting Amat ya di Rumah aja

Jenazah Ching-hiu ditemukan dengan kepalanya ditutup kantong plastik yang dihubungkan pipa.

Pipa disalurkan pada tabung gas helium, sementara jenazah orangtuanya, masing-masing berusia 56 dan 60 tahun, ditemukan dengan luka tikaman.

NDTV

Pang Ching-yu

"Kami menemukan catatan yang ditinggalkan wanita itu di kamar tidurnya, sementara pisau berukuran 30 sentimeter yang berlumuran darah ditemukan di dapur,"kata Asisten Komandan Polisi Distrik Tuen Mun, Yan Fong-wai kepada South China Morning Post.

"Memang dia menganggap lebih baik mati dari menderita penyakit itu," (Adrie P. Saputra/Suar.ID)

Tag

Editor : Adrie P. Saputra

Sumber astroawani.com