Banyak Pasien Positif Corona yang Dinyatakan Sembuh, Badan Intelejen Negara Prediksi Masa Puncak Persebaran Virus Corona di Indonesia Terjadi Pada Bulan Ini

Jumat, 13 Maret 2020 | 17:15
Dok. Kompas.com

Kini banyak pasien yang sembuh, Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi masa puncak persebaran virus corona di Indonesia

Suar.ID - Setelah sebelumnya tiga pasien dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona, kini Pemerintah Indonesia telah mengumumkan dua lagi pasien dinyatakan sembuh.

Pasien yang sembuh tersebut merupakan pasien no 1 dan pasien no 3.

Dilansir dari Kompas.com, berdasarkan hasil uji laboratorium keduanya dinyatakan telah negatif virus Corona.

Baca Juga: Pilih Berpisah dari Suaminya Lantaran Tak Ingin Dimadu dengan Umi Pipik, Mantan Istri Sunu Matta Band Rela Jualan Bakso Demi Dapur Tetap Ngebul

Mereka akan langsung dipulangkan ke rumah masing-masing pada Kamis (12/3/2020) sore.

"Ya ini ada berita bagus, jadi pasien nomor 01 itu sudah negatif dua kali. Alhamdulillah fisiknya sangat baik. Kemudian pasien nomor 03 juga negatif sudah dua kali, Insya Allah sore ini kita pulangkan," ucap Direktur Utama RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril dalam konferensi pers di RSPI Sulianti Saroso, Jakarta Utara, Kamis.

"Keduanya klinisnya sudah bagus, keadaan umumnya baik dan bisa kita nyatakan sembuh dalam pelayanan ini," lanjutnya.

Dengan begitu, hingga Jumat (13/3/2020) siang, total lima pasien Covid-19 di Indonesia yang dinyatakan sembuh di tengah penetapan virus corona sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO).

Seperti diberitakan sebelumnya, Juru bicara pemerintah untuk penanganan virus corona, Achmad Yurianto mengumumkan terdapat tiga pasien Covid-19 di Indonesia dinyatakan sembuh.

Baca Juga: Padahal sudah Disuruh Jangan Keluar Rumah oleh Orangtuanya karena Menderita Virus Corona, Pria paruh Baya Ini Malah Datang ke Bar dan Melakukan Hal yang Membuat Para Pengunjung Panik: Aku akan Menyebarkan Virus

Hal tersebut menjadi harapan di tengah penetapan virus corona sebagai pandemi global oleh World Health Organization (WHO).

Dilansir dari Kompas.com, Ketiga pasien itu, pasien 06, 14, dan 19, sebelumnya dirawat di RSUP Persahabatan.

"Ada tiga pasien yang secara teknis sudah membaik, tidak ada keluhan sama sekali. Secara laboratorium, dua kali kita melakukan pemeriksaan, hasilnya negatif. Maka, diputuskan bahwa ketiga pasien ini dinyatakan sembuh dan tidak membutuhkan lagi perawatan," terangnya di RSUP Persahabatan, Jakarta, Kamis (12/3/2020).

Adapun ketiga pasien ini, yakni kasus 06 berjenis kelamin laki-laki usia 39 tahun, kasus 14 berjenis kelamin laki-laki usia 50 tahun, dan kasus 19 berjenis kelamin laki-laki usia 49 tahun.

Yuri pun optimistis beberapa pasien lainnya juga akan segera sembuh seperti pasien 06, 14, dan 19.

Setelah diperbolehkan pulang, menurut Yuri, para pasien itu kemudian diedukasi.

Salah satu hal yang perlu dipastikan adalah agar mereka memantau kondisi diri sendiri.

Baca Juga: Tuai Hujatan Lantaran Tak Hafal Pancasila, Siapa Sangka Finalis Puteri Indonesia 2020 Ini Dapat Tugas Berat dari MPR RI

"Saat pulang yang bersangkutan masih harus menjalani self monitoring. Dia harus memantau dirinya sendiri," kata Yuri.

Selain itu, yang perlu dilakukan tiga orang yang kini dibolehkan pulang adalah mereka harus menggunakan masker saat berada di rumah.

"Hindari kontak dekat dengan keluarga tanpa menggunakan masker," ujar Yuri.

"Tidak berbagi alat minum dan makan dengan yang lain, beristirahat di rumah, dan mencukupi asupan gizi dengan baik," ujar Yuri.

Selain itu, tiga orang ini akan mendapatkan rujuk balik dari puskesmas terdekat.

Nantinya, surat rujuk balik itu akan meminta puskesmas untuk melakukan pemantauan terhadap mereka.

"Dimohon agar puskesmas lakukan monitoring," ujar Yuri.

Baca Juga: Dulu Pernah Diusir Ahmad Dhani hingga Rela Panjat Pagar agar Bisa Bertemu Anak-anaknya, Maia Estianty Akhirnya Kembali Injakkan Kaki di Rumah Mantan Suami, Sosok Ini Berhasil Tangkap Momen Bersejarah Itu

Hingga Kamis sore, pemerintah menyatakan ada 34 kasus virus corona atau Covid-19 di Indonesia.

Namun, ada satu pasien Covid-19 yang meninggal dunia, yaitu kasus 25.

Dia meninggal dunia pada Selasa (10/3/2020) dini hari, sekitar pukul 02.00. Sebelumnya, Yuri menjelaskan bahwa pasien kasus 25 itu sudah masuk rumah sakit dalam kondisi sakit berat.

Dengan demikian, saat ini masih ada 30 pasien Covid-19 yang masih menjalani perawatan di rumah sakit.

Badan Intelijen Negara (BIN) memprediksi masa puncak persebaran virus corona di Indonesia terjadi pada Mei mendatang.

Deputi V BIN Afini Noer mengatakan, prediksi tersebut berdasarkan hasil simulasi pemodelan pemerintah terhadap data pasien Covid-19.

"Kalau kami hitung-hitung, masa puncak itu mungkin jatuhnya di bulan Mei, berdasarkan pemodelan ini," ujar Afini dalam diskusi "Bersama Melawan Corona" di Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Baca Juga: Percaya Diri Tingkat Dewa, Ciri Fisik Ini yang Digadang Bikin Sosok 'Kembaran' Ashraf Sinclair Nekat Akan Lamar Bunga Citra Lestari

Ia menjelaskan, hasil simulasi pemodelan menyatakan bahwa masa puncak persebaran virus corona di Indonesia terjadi dalam 60-80 hari sejak kasus pertama terkonfirmasi.

Kasus positif virus corona pertama di Indonesia diumumkan pada 2 Maret 2020.

Maka, berdasarkan simulasi, masa puncak terjadi pada Mei 2020.

"Dari pemodelan yang ada, kami memperkirakan bahwa masa puncak di Indonesia itu akan berlaku 60 sampai 80 hari sejak infeksi pertama," kata Afini.

Dia menjelaskan, pemodelan yang dibuat pemerintah ini merujuk pada pemodelan pemerintah China dan Inggris.

Afini memaparkan pemodelan dibuat berdasarkan data pasien suspected (terduga), infected (terinfeksi), dan recovered (sembuh).

Menurut Afini, melalui hasil simulasi pemodelan ini, pemerintah bisa menyiapkan langkah-langkah antisipatif agar persebaran virus corona tidak meluas.

"Kalau langkah-langkah maksimal, bisa tidak mencapai itu dan grafiknya tidak terlalu tinggi," ujarnya.

"Tentu kami berharap dengan model ini bisa membuat langkah-langkah antisipatif," kata Afini.

Baca Juga: Siswi SMP Pelaku Pembunuhan Bocah 5 Tahun Jalani Pemeriksaan, Tim Dokter Mengaku Kesulitan Baca Ekpresi Wajah Pelaku Akhirnya Gunakan Metode Menggambar Untuk Periksa Kejiwaannya

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Kapan Puncak Pesebaran Virus Corona di Indonesia? Ini Prediksi Badan Intelijen Negara/BIN

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Sumber : Tribunnews.com

Baca Lainnya