Suar.ID -Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima Zorreguieta Cerruti di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Presiden Jokowi didampingi sang istri, Iriana, saat menerima kunjungan tersebut.
Berdasarkan pantauanTribunnews, Raja Belanda Willem Alexander bersama rombongan tiba di Istana Bogor sekitar pukul 10.20 WIB.
Setibanya rombongan di Istana Bogor, mereka disambut upacara kenegaraan dengan menyanyikan dua lagu kebangsaan Indonesia dan lagu kebangsaan Belanda.
Puluhan anak-anak yang tampak berbaju adat dari masing-masing daerah juga turut menyambut kedatangan Raja Belanda Willem Alexander beserta rombongan di Istana Bogor.
Anak-anak itu mengibarkan bendera Indonesia dan Belanda secara bersamaan saat Jokowi dan Raja Willem melintas di hadapan mereka.
Mereka juga meneriakkan "Welcome to Indonesia" kepada Raja Willem.
Setelah itu, Raja Willem memperkenalkan rombongan yang ia bawa kepada Jokowi.
Jokowi juga turut memperkenalkan jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju kepada Raja Willem.
Lalu, Presiden Jokowi bersama Iriana serta Raja Willem dan Ratu Maxima melakukan sesi foto bersama.
Seusai berfoto bersama, Jokowi, Iriana, Raja Willem, dan Ratu Maxima masuk ke dalam Istana.
Jokowi pun mempersilakan Raja Willem dan Ratu Maxima mengisi buku tamu.
Mereka sempat berbincang-bincang bersama.
Selanjutnya, mereka berjalan menuju halaman Istana Bogor untuk menanam pohon cendana bersama-sama secara simbolis.
Permintaan Maaf Raja Belanda kepada Indonesia
Saat berkunjung ke Indonesia, Raja Belanda Willem-Alexander menyampaikan permintaan maafjuga penyesalan Pemerintah Belanda terhadap peristiwa yang terjadi di masa lalu antar kedua negara.
Raja Willem mengungkapkan penyesalan atas peristiwa penjajahan yang dahulu pernah dilakukan Pemerintah Belanda kepada rakyat Indonesia.
Haltersebut Raja Willem sampaikan saat menerima kunjungan kenegaraan dari Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
"Sejalan dengan pernyataan pemerintahan saya sebelumnya, saya ingin menyampaikan rasa penyesalan dan permintaan maaf saya atas kekerasan saat penjajahan di masa pemerintahan Belanda dahulu," kata Raja Willem.
Raja Willem menyadari, perasaan dan kesedihan masyarakat Indonesia akibat penjajahan Pemerintah Belanda di masa lalu masih terasa hingga kini.
Untuk itu, Raja Willem mengajak agar hubungan Indonesia dengan Belanda bisa terus berjalan dengan positif ke depannya.
"Mudah-mudahan kedua negara yang dulu sempat berseteru, saat ini mampu tumbuh bersama dan membangun hubungan berdasarkan sikap saling menghormati, percaya, dan persahabatan," jelas Raja Willem.
"Ikatan di antara kita semakin erat dan beragam. Ini sungguh menggembirakan saya," imbuhnya.
Raja Belanda BerikanBarang Bersejarahkepada Presiden Jokowi
Presiden Jokowi menerima langsung keris milik Pangeran Diponegoro secara simbolik, dari Raja Belanda Willem Alexander dan Ratu Maxima.
Penyerahan keris itu dilakukan di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (10/3/2020).
Keris itu telah diserahkan oleh Raja Alexander melalui Dubes RI di Belanda I Gusti Agung Wesaka Puja pada 3 Maret lalu.
Keris berwarna kuning lengkap dengan sarungnya itu disimpan dalam sebuah kotak kaca.
Jokowi sempat berbincang dengan Raja Alexander dan Ratu Maxima di samping keris peninggalan Pangeran Diponegoro itu.
Mereka juga sempat berfoto bersama di sisi keris itu.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nadiem Makarim juga tampak dalam penyerahan keris tersebut.
Baca Juga: Kini Tajir Melintir, Presenter Tampan Ini Ternyata Pernah Minder dengan Sosok Blasteran Belanda Ini
Sekretaris Kabinet Pramono Anung melalui akun Istagramnnya @Pramonoanungw membagikan foto keris Pangeran Diponegoro.
Pramono juga menambahkan keterangan dalam foto tersebut dengan tulisan:
"Keris Pangeran Diponegoro diserahkan oleh Raja Belanda Willem-Alexander melalui Dubes Indonesia di Belanda pada 3 Maret 2020."
"Kepada Presiden @jokowi dan dalam kunjungannya hari ini, 10 Maret 2020 di Istana Bogor, keris tersebut dipamerkan," tulis Pramono.
Sebelumnya, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, dan Ilmu Pengetahuan Belanda menyerahkan kembali keris milik Pangeran Diponegoro kepada Duta Besar Indonesia I Gusti Agung Wesaka Puja.
Hal itu dilakukan setelah keris tersebut hilang ratusan tahun.
Keris itu rencananya disimpan di Museum Nasional, Jakarta.