Suar.ID - Tentu kita sudah tak asing lagi dengan nama Deddy Corbuzier.
Deddy Corbuzier dikenal sebagai seorang pembawa acara di program 'Hitam Putih'.
Sebelum menjadi presenter, Deddy Corbuzier diketahui sempat berprofesi sebagai mentalis.
Karier Deddy Corbuzier sebagai mentalis terbilang sangat sukses.
Tidak hanya memenangkan berbagai penghargaan, Deddy Corbuzier juga sempat mendapatkan tawaran untuk tampil di luar negeri.
Namun Deddy Corbuzier kemudian mengurungkan niatnya menjadi pesulap dunia.
Deddy Corbuzier memutuskan berhenti menjadi seorang mentalis dan memilih berkarier sebagai presenter di Indonesia.
Hal itu dilakukannya agar Deddy bisa lebih fokus mengurus putra tercintanya, Azka Corbuzier.
Ketika ditanya apakah berkarier di kancah internasional masih menjadi hal penting dalam hidupnya, Deddy mengaku tidak.
"Kalau kamu di umur 20-an, go international mungkin bisa menjadi achievement atau goal."
"Tetapi ketika gue berusia 44 tahun, goal hidup gue bukan lagi go international, tapi how to make happy life."
"Dan hidupku bahagia bisa dengan go international atau berkarier di sini," terang Deddy dikutip dari video kanal YouTube Cinta Laura, Sabtu (29/2/2020).
Diceritakan Deddy, setelah bercerai, sebagian besar waktunya dihabiskan untuk membesarkan Azka.
Tentu saja itu bukan sesuatu hal yang mudah untuk dilalui oleh Deddy.
Namun segala pengorbanan dan jerih payah Deddy mengurus putranya itu berbuah manis.
"Inilah kenapa gue keluar jadi mentalis. Karena saat itu, kerjanya keluar kota terus, karena show-nya di luar kota jadi tidak punya waktu buat dia."
"Jadi ada momen di mana I became father, mother, friend and everthing."
"Jadi gue ngasih waktu ke dia, beberapa jam syuting, after that, just go home and (stay) with him," ujarnya.
Melalui rutinitas seperti itu sepanjang hari, Deddy mengakui sangat lelah.
Tetapi rasa lelahnya terobati dengan besarnya kasih sayang yang diberikan Azka padanya.
"Capeknya dua kali lipat. Sedihnya dua kali lipat karena nggak tahu ngurus anak gimana."
"Marahnya dua kali lipat, tapi dipeluknya sama dia dua kali lipat. Disayangnya dua kali lipat," tuturnya.
Bagi Deddy, Azka adalah orang paling penting di dunia ini.
Bahkan Deddy memilih untuk diingat sebagai seorang ayah yang baik di akhir usianya.
"Aku hanya ingin diingat sebagai ayah. Kayaknya itu cukup."
"Kalau gue mati, gue nggak peduli dengan apa yang orang bilang, tapi kalau anak gue bilang ke temannya, 'My Dad is the greatest dad in the world. It's enough'."
"Karena aku tidak kenal mereka dan aku kenal anakku dan hanya itu yang aku mau," ungkap Deddy. (Mia Della Vita/Grid.ID)
Artikel ini telah tayang di Grid.ID dengan judul Sekian Lama Bungkam, Deddy Corbuzier Beberkan Alasannya Berhenti Menjadi Mentalis dan Tolak Tawaran Go International