Detik-detik Longsor di Ciawi Menewaskan 4 Orang, Koban Tertimpa Dinding Rumah Saat Tidur

Kamis, 20 Februari 2020 | 18:45
Instagram/ade,umawarohyasin

Detik-detik Longsor di Ciawi Menewaskan 4 Orang, Koban Tertimpa Dinding Rumah Saat Tidur

Suar.ID -Pada Kamis (20/2) dini hari terjadi bencana longsor.

Bencana ini terjadi di Kampung Cibolang, Desa Banjarwangi, Ciawi, Kabupaten Bogor.

Akibat dari bencana longsor ini, diketahui telah menewaskan 4 orang.

Hal tersebut diinformasikan juga oleh Bupati Bogor melalui akun Instagram resminya, Ade Yasin, @ademunawarohyasin.

Baca Juga: Bikin Darah Mendidih, Pria Ini Bentak dan TinggalkanIstrinya hanya Lantaran Dimintai Bantuan Sepele, Tapi Lihat Apa yang Dilakukan Orang-Orang di Seklilingnya

Menurut Ade Yasin, para korban meninggal karena tertimpa dinding rumah yang ambruk.

"Dalam perjalanan dinas menuju Jakarta, pagi ini saya mendapatkan info telah terjadi longsor di Kp. Cibolang Desa Banjarwangi Ciawi. Menurut informasi empat orang menjadi korban karena ambruknya dinding rumah," tulisnya, dikutip TribunJabar.id, Kamis.

Lebih lanjut, Ade Yasin mengatakan, ia sudah memerintahkan BPBD untuk terjun ke lokasi bencana.

Setelah dari Jakarta, dia pun akan segera menuju ke lokasi.

Baca Juga: Bak Habis Manis Sepah Dibuang, Siswi Cantik Ini Terbuai Rayuan Maut Sang Pacar, 2 Kali Dinodai Lalu Ditinggal Pergi

"Duka cita saya yang mendalam untuk para korban. Semoga diterima amal ibadahnya dan husnul khotimah. Dari Jakarta saya akan segera menuju lokasi," tulisnya.

Berdasarkan keterangan tertulis yang diterima TribunJabar.id dari Kapusdatinkom BNPB, Agus Wibowo, Kamis malam memang terjadi hujan berintensitas tinggi.

Hujan tersebut menyebabkan longsor dan membuat dinding rumah warga bernama Abas Abdul Latif di Kampung Cibolang RT 01/01, Desa Banjarwangi, Kecamatan Ciawi, Kabupaten Bogor ambruk.

Adapun saat kejadian, penghuni rumah sedang tidur.

Baca Juga: Inilah Momen Mengharukan saat BCL Dipeluk Ariel Sambil Nangis Sejadi-jadinya, Ariel: Pasti Berat

Korban yang meninggal adalah Abas Abdul Latif (45), Ela Latifah (35), Esa Baskilah (6), dan Ean (4).

"BPBD, TNI, Polri, Damkar, Satpol PP, Aparat desa dan masyarakat sudah turun ke lokasi untuk melakukan evakuasi, pendataan serta membawa korban ke Rumah Sakit Ciawi untuk otopsi," tulis Agus Wibowo.

Tepi Tol Cipularang Sempat Longsor Lagi, 1 Pekerja Kaget & Lompat dari Skskavator, Perbaikan Sebulan

Lereng di samping Tol Cipularang KM 118+600 arah Jakarta kembali longsor, Rabu (19/2/2020).

Baca Juga: Lama Tak Muncul di Layar Televisi, Begini Kabar Terbaru Ucok Baba Banting Setir jadi Penjual Buah Demi Sambung Hidup

Longsor susulan di sisi di samping Tol Cipularang terjadi saat sejumlah pekerja tengah melakukan perbaikan di bawah tebing sekitar pukul 11.15. Tak ada korban jiwa, tapi seorang pekerja ekskavator terluka.

Longsor susulan membuat terpal biru yang digunakan untuk menutupi bekas longsoran sebelumnya ikut tergerus. Material longsoran menggunung di dasar tebing.

Rahmat (50), seorang pekerja, mengatakan, rekannya, Krisyanto, terluka karena melompat dalam keadaan kaget dari ekskavator yang tengah dioperasikannya.

Baca Juga: Sah Lepas Status Jandanya, Jane Shalimar Kini Resmi Sandang Status Nyonya Arsya Wijaya, Beberkan Alasannya Yakin Menikah

Kris, kata Rahmat, kaget melihat material tanah berguguran dari puncak tebing. "Ia lalu loncat dari ekskavator," ujar Rahmat di lokasi kejadian.

Beruntung, kata Rahmat, rekannya tidak terluka parah. "Kakinya terkilir karena saat loncat kakinya kena batu. Sudah diobati dan diberi minum biar tenang," kata Rahmat.

General Manager Jasa Marga Cabang Purbaleunyi, Pratomo Bimawan Putra, mengatakan, urukan tanah yang bergerak dari lereng Tol Cipularang, Rabu siang, hanyalah butiran tanah yang basah yang turun ke areal persawahan.

"Itu secara teknis bukan longsor. Itu hanya butiran tanah yang basah, turun atau jatuh gitu lah," ujarnya saat ditemui di lokasi longsor, kemarin.

Baca Juga: Tak terima Dinonaktifkan Akibat Postingannya yang Sindir Jokowi dan Jan Ethes, Dosen Unnes Ini Tantang Rektornya untuk Lakukan Hal Ini!

Perbaikan di bawah lereng di samping Tol Cipularang KM 118+600 dilakukan menyusul longsor di kawasan tersebut pada Selasa (11/2) malam sekitar pukul 21.00.

Longsor di tepi Tol Cipularang di Desa Sukatani, Kecamatan Ngamprah, Kabupaten Bandung Barat, itu membuat seorang warga luka ringan. Selain itu, enam rumah warga rusak berat, satu di antaranya rata dengan tanah.

Longsor juga mengancam badan jalan tol karena jarak titik longsor ke badan jalan hanya sekitar tujuh meter.

Untuk mengantisipasi longsor susulan, areal longsoran ditutupi terpal biru dengan harapan bisa terhindar dari penyerapan air hujan secara langsung.

Baca Juga: Wow! Anies Baswedan Unjuk Kebolehan Main TikTok Lagu 'Kumur-kumur', Netizen: Merakyat!

Pada saat yang sama, pembersihan material lumpur juga terus dikerjakan untuk normalisasi saluran air dengan mengoperasikan tiga unit ekskavator.

Sebelumnya, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Basuki Hadimuljono, mengatakan, longsor di tepi KM 118 tol Cipularang terjadi karena lokasi tersebut mengalami likuefaksi atau pencairan tanah.

Tanpa penanganan yang cepat dan tepat, longsor bisa ikut menarik badan jalan tol.

"Ini penanganannya tidak terlalu rumit, hanya longsor kecil biasa," ucap Basuki saat meninjau lokasi longsor, Senin (17/2) sore.

Baca Juga: Heboh! Artis Tampan Ini Santer Dikabarkan Langsungkan Pernikahan Sesama Jenisnya dengan Rekan Artisnya di Belanda, Begini Faktanya!

Likuefaksi di Cipularang, kata Basuki, terjadi karena ada genangan air di sawah dan irigasi dekat Tol Cipularang arah Bandung.

Genangan inilah yang menyebabkan terjadinya rembesan air ke tebing samping tol arah Jakarta. Rembesan air membuat tanah menjadi jenuh dan mudah longsor.

Baca Juga: Guyonan Bayar SPP Pakai Go-Pay Kini jadi Kenyataan, Mendikbud Nadiem Makarim Angkat Bicara: Nggak Ada Urusannya

(Yongky Yulius)

Artikel ini telah tayang di tribunjabar.id dengan judul "Detik-detik Longsor di Ciawi Bogor, 4 Orang Meninggal, Korban Sedang Tidur Tertimpa Dinding Rumah".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya