Akhirnya Ahli China Berhasil Temukan Obat Untuk Virus Corona, Ternyata Sudah Sering Dipakai di Indonesia Sejak Lama Loh!

Kamis, 20 Februari 2020 | 17:15
(STRINGER)

Dokter merawat pasien virus corona di Wuhan, China EPA-EFE/STRINGER CHINA OUT

Suar.ID -Penyebaran virus corona sebelumnya sempat membuat masyarakat dunia menjadi ketakutan.

Kini seiring berjalannya waktu, para ahli mulai menemui titik terang mengenai obat untuk mencegah virus mematikan ini.

Para ahli di China telah melakukan pengujian klinis dan membuahkan hasil yang baik.

Para ahli di China telah melakukan uji klinis dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka menemukan sebuah obat yang dirasa cukup efektif untuk menangkal virus Corona.

Baca Juga: Wilayah Indonesia belum Terdeteksi Virus Corona, Menkes Terawan Sebut Doa dapat Membantu Menangkal Wabah Wuhan: Negara lain boleh Protes, Biarin aja!

Obat itu bernama Chloroquine Phosphate atau obat antimalaria

Berdasarkan hasil uji klinis, telah dikonfirmasi bahwa obat bernama Chloroquine Phosphate yang merupakan obat antimalaria, memiliki efek kuratif tertentu pada penyakit coronavirus yang baru (Covid-19).

Hal ini juga disampaikan oleh seorang pejabat di China hari Senin lalu (17/2/2020).

Melansir dari Xinhua, menurut Sun Yanrong, wakil kepala Pusat Nasional Nasional Pengembangan Bioteknologi di bawah Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, dalam konferensi pers mengatakan bahwa para ilmuwan "dengan suara bulat" menyarankan bahwa obat tersebut bisa dimasukkan dalam versi berikutnya dari pedoman pengobatan dan diterapkan dalam uji klinis yang lebih luas sesegera mungkin.

Baca Juga: 3 WNI Positif Corona: 3 Kru Kapal Diamond Princess Asal Indonesia Terjangkit Covid-19, KBRI Jepang Pastikan Pasien Ditangani dengan Baik

Chloroquine sudah dipakai lebih dari 70 tahun

Sun menjelaskan, Chloroquine Phosphate, yang telah digunakan selama lebih dari 70 tahun, dipilih dari puluhan ribu obat yang ada setelah beberapa putaran skrining uji coba.

Menurutnya, obat tersebut telah dalam uji klinis di lebih dari 10 rumah sakit di Beijing, serta di Provinsi Guangdong China Selatan dan Provinsi Hunan di China tengah, dan telah menunjukkan kemanjuran yang cukup baik.

Dalam uji coba, kelompok pasien yang telah menggunakan obat sudah menunjukkan indikator yang lebih baik daripada kelompok paralel mereka, terkait berkurangnya demam, peningkatan gambar pada CT paru-paru, dan persentase pasien yang menjadi negatif dalam tes asam nukleat virus.

Baca Juga: Sah Lepas Status Jandanya, Jane Shalimar Kini Resmi Sandang Status Nyonya Arsya Wijaya, Beberkan Alasannya Yakin Menikah

"Pasien yang menggunakan obat juga membutuhkan waktu yang lebih singkat untuk pulih," tambahnya kepada Xinhua.

Sun memberi contoh seorang pasien berusia 54 tahun di Beijing, yang dirawat di rumah sakit empat hari setelah menunjukkan gejala virus Corona.

Setelah minum obat selama seminggu, ia melihat semua indikator membaik dan asam nukleat berubah negatif.

Sejauh ini, tidak ada reaksi merugikan serius yang jelas terkait dengan obat telah ditemukan diantara lebih dari 100 pasien yang terdaftar dalam uji klinis, katanya.

Baca Juga: Heboh! Artis Tampan Ini Santer Dikabarkan Langsungkan Pernikahan Sesama Jenisnya dengan Rekan Artisnya di Belanda, Begini Faktanya!

Pada tanggal 15 Februari 2020, beberapa departemen termasuk Kementerian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi, Komisi Kesehatan Nasional dan Administrasi Produk Medis Nasional mengadakan konferensi video untuk mendengarkan penelitian obat-obatan dan pendapat para ahli klinis tentang kemanjuran obat pada COVID-19.

Tim ahli, yang dipimpin oleh Zhong Nanshan, seorang spesialis pernapasan terkemuka dan seorang akademisi dari Chinese Academy of Engineering, sepakat bahwa Chloroquine Phosphate dapat digunakan untuk merawat lebih banyak pasien COVID-19, kata Sun.

Percobaan 'in vitro' sebelumnya menunjukkan bahwa itu dapat memblokir infeksi virus dengan mengubah nilai keasaman dan kebasaan di dalam sel dan menghalau reseptor virus corona SARS.

Selain itu, juga menunjukkan aktivitas untuk memodulasi kekebalan tubuh, yang dapat meningkatkan efek antivirus 'in vivo' dan didistribusikan secara luas di seluruh tubuh, termasuk paru-paru, setelah pemberian secara oral.

Baca Juga: Masih Ingat Polisi Berjaket Ojol yang Hentikan Pemotor Arogan? Rupanya Bukan Sosok Sembarangan, Pernah Ditusuk Saat Melerai Preaman Mabuk 7 Tahun Lalu!

Untuk apa chloroquine?

hellosehat.com
hellosehat.com

Ilustrasi obat Chloroquine atau obat antimalaria

Dikutip dari hellosehat.com, Chloroquine adalah obat yang digunakan untuk mencegah dan mengobati malaria, atau mengobati penyakit menular yang disebabkan oleh nyamuk yang terinfeksi parasit.

Parasit penyebab malaria masuk melalui gigitan nyamuk dan kemudian menetap dalam jaringan tubuh, seperti sel darah merah atau hati.

Obat ini tergolong sebagai obat kelas antimalarial yang berfungsi untuk mematikan parasit yang menetap dalam sel darah merah.

Baca Juga: Bak Habis Manis Sepah Dibuang, Siswi Cantik Ini Terbuai Rayuan Maut Sang Pacar, 2 Kali Dinodai Lalu Ditinggal Pergi

Pada kasus tertentu, pemakaian chloroquine adalah obat yang digunakan kombinasi dengan obat-obatan lainnya contohnya primaquine.

Obat ini perlu dikombinasi, karena dianggap perlu karena obat pendamping tersebut bertugas untuk mematikan parasit yang berkembang biak di jaringan tubuh lainnya.

Keduanya mungkin diperlukan demi mencapai kesembuhan yang optimal sekaligus untuk mencegah kembalinya infeksi (relaps).

US Centers for Disease Control (CDC) telah mengeluarkan sejumlah pedoman dan rekomendasi perjalanan untuk pencegahan dan pengobatan malaria di berbagai belahan dunia.

Baca Juga: Bikin Darah Mendidih, Pria Ini Bentak dan TinggalkanIstrinya hanya Lantaran Dimintai Bantuan Sepele, Tapi Lihat Apa yang Dilakukan Orang-Orang di Seklilingnya

Diskusikan dengan dokter Anda sebelum bepergian ke tempat-tempat rawan tertular malaria.

Chloroquine adalah obat yang juga digunakan untuk mengobati infeksi yang disebabkan oleh parasit tipe ameba dan beberapa penyakit autoimun lainnya, seperti lupus.

Baca Juga: Guyonan Bayar SPP Pakai Go-Pay Kini jadi Kenyataan, Mendikbud Nadiem Makarim Angkat Bicara: Nggak Ada Urusannya

(Ficca Ayu Saraswaty)

Artikel ini telah tayang di Tribunjatim.com dengan judul "Obat Virus Corona Sudah Ditemukan China, di Indonesia Jenisnya Sudah Dipakai untuk Antimalaria".

Editor : Aditya Eriza Fahmi

Baca Lainnya