Heboh Telur Asin bisa Mantul dan Bagian Putih Telurnya Berwarna Coklat, Polisi pun sampai Turun Tangan

Minggu, 09 Februari 2020 | 07:00
Tribun Banyumas

Suar.ID -Baru-baru inipenemuan telur asin berwarna cokelat dan bertekstur kenyal membuat geger Warga Banyumas, Jawa Tengah.

Komaroh, sang penjual telur asin berwarna cokelat dan bisa memantul di Banyumas, menceritakan awal mula temuan telur asin yang tidak lazim tersebut.

Mulanyaia membeli 120 telur mentah dari pedagang kenalan suaminya di Pasar Gandrung, Cilacap pada 22 atau 23 Januari 2020.

Telur mentahtersebut dibelinya dengan harga Rp 2.000 per butir dan dijual Rp 3.000 per butir.

Baca Juga: Berawal dari Saling Ejek di Halaman Sekolah. Bocah SMP ini Tewas Setelah Ditendang Temannya di Uluh Hatinya Hingga Jatuh Terkapar di Lantai

Bahkan, Telur mentahitusempat dibuat mi dan nasi goreng.

Menurutnya, tidak ada keanehan apa-apa dari telur yang dibelinya ketika dibuat mi dan nasi goreng.

Hanya saja busanya sangat banyak saat direbus.

"Telur yang masih mentah sebelumnya juga sudah sempat buat mi dan nasi goreng. Telurnya normal seperti pada umumnya. Cuma busanya banyak banget waktu direbus," kata Komaroh ketika ditemui di rumah sekaligus tempat pembuatan telur asin, Jumat (7/2/2020) dilansir dari Kompas.com.

Baca Juga: Virus Corona Diduga dapat Menular hanya Dalam Hitungan Detik

Kemudian, sebanyak 40 butir telur diolahnya dan pada 2 Februari dikukus selama lima jam karena ada pesanan untuk hajatan.

Saat itu, baru Komaroh tahu bahwa telur asin yang dijualnya berwarna tak lazim.

Komaroh kemudian memberitahukan hal tersebut ke perangkat desa.

Selain itu, semua telur yang belum dijual ditarik.

Baca Juga: Penampilannya Selalu Mendapat Komentar Nyinyir dari Netizen, Begini Jawaban Inul Daratista yang Menohok: Sombong Dikit Gak Papa Biar Mereka Jelas...

"Saya dapat pesanan 40 butir telur asin untuk hajatan tanggal 2 Februari 2020. Pembeli komplain kok warnanya begini, ya sudah dibawa ke sini saja, ditarik semuanya," kata Komaroh.

Wanita paruh baya ini telah menggeluti usaha telur asin di rumahnya selama lebih kurang tiga tahun.

Komaroh mengaku baru kali ini mendapati telur asin buatannya seperti itu.

Baca Juga: Awalnya Arogan Hingga Berani Cekek Petugas yang Menilangnya, Kini Pria ini Cuma Bisa Diam dan Lesu Usai Diciduk Polisi

Diolah seperti biasa

Komaroh bercerita jika tidak ada yang berbeda dalam proses pembuatan telur asin yang sudah rutin dilakukannya.

Namun, ia sempat heran setelah telur tersebut dikukus selama lima jam.

Saat dibuka telur tersebut terlihat berwarna kecoklatan dan hitam.

Kompas.com
Kompas.com

Baca Juga: Gara-gara Lakukan Kesalahan Saat Praktek Siswa SMK ini Dibully Teman-temannya Suruh Pegang Kabel Pengapian Motor, Teriak Temannya: Gak Sakit ini, Gak Sakit!

"Setelah saya kukus dan dibuka kok warnanya cokelat," katanya, Jumat (7/2/2020) saat ditemui oleh Tribun Banyumas.

Dia mengaku proses pembuatan telor asin yang dilakukannya wajar seperti pada umumnya.

Pertama mencuci telur hingga bersih terlebih dahulu.

Setelah dicuci, kemudian telur diadoni menggunakan garam dan abu gosok.

Setelah didiamkan selama 10 hari kemudian dibersihkan lagi dan barulah dikukus selama lima jam.

"Waktu saya kukus ada yang pecah. Yang pecah itu kemudian saya buka, loh kok warnanya hitam dan coklat. Saya pikir cuma satu ternyata semua juga seperti itu," imbuhnya.

Baca Juga: Sering Nonton Drama Menggunakan Earphone Berjam-jam setelah Bekerja dan Suka Begadang, Wanita Ini 'Tuli Mendadak'

Telur bisa mantul

Kepala Desa Karangklesem, Subagyo, mengungkap berbagai kejanggalan dari telur yang membuat heboh warga di lingkungannya.

"Setelah dimasak, ada yang berwarna coklat muda, ada yang coklat tua. Setelah dibuka seperti gel, kenyal. Apakah itu telur bikinan atau asli, tapi kalau dilempar kayak bola cenil, mantul-mantul," kata Subagyo, saat ditemui, Jumat (7/2/2020) dilasir dari Kompas.com.

Subagyo mengatakan, telur tersebut juga memiliki keanehan karena tidak memiliki rongga udara pada bagian dalamnya.

Tribuhn Banyumas
Tribuhn Banyumas

Baca Juga: Negara Tetangga Sudah Banyak yang Terkena Dampak Virus Corona, Tapi Kenapa Indonesia Tidak, Ternyata Begini Kata Ahli...

Telur pada umumnya memiliki rongga pada bagian dalam.

Menurut Subagyo, telur asin tersebut juga memiliki rasa yang getir.

Sedangkan baunya seperti bau telur asin pada umumnya.

"Atas laporan dari warga, kami laporkan temuan tersebut kepada pihak terkait. Sampel sudah diambil petugas dari puskesmas untuk dicek di laboratorium," ujar Subagyo.

Sementara itu, Kapolsek Pekuncen AKP Susanto mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil laboratorium untuk memastikan telur asin tersebut.

"Ya betul, kami masih menunggu hasil laboratorium, sampel sudah diambil oleh Dinas Kesehatan. Kami belum dapat memastikan apakah itu telur palsu atau bukan," kata Susanto.

Baca Juga: Tak Terima Ditilang Polisi Karena Lakukan Hal ini, Pria ini Nekat Ajak Duel dan Cekik Polisi, Begini Kronologinya...

Kata BPOM

Kepala Loka Pengawas Obat dan Makanan (POM), Banyumas Winanto mengatakan, perlu pengujian lebih lanjut untuk memastikan telur tersebut palsu atau bukan.

"Kami nanti uji kadar air, kadar protein dan lemak. Kami bandingkan telur yang diduga palsu ini dan telur yang asli," kata Winanto saat ditemui di rumah sekaligus tempat produksi telur asin Desa Karangklesem, Kecamatan Pekuncen, Kabupaten Banyumas, Jumat (7/2/2020).

Menurut Winanto, sampel telur asin yang telah diambil akan dikirim ke Balai Besar POM Semarang untuk melengkapi hasil uji lab yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes).

Baca Juga: Anime Kabukichou Sherlock Episode 16: Michel dan Buku Bodoh

Hasil uji laboratorium diperkirakan dapat diketahui sepekan ke depan.

"Diuji formalin dan boraks yaitu bahan tambahan pangan berbahaya, semuanya negatif. Tapi kami lakukan uji tambahan karena persyaratan uji mutu telur asin, misal kadar garam, cemaran mikroba, itu untuk menentukan kualitas telur asin," jelas Winanto.

Untuk memastikan penyebab telur asin menjadi cokelat dan kenyal, kata Winanto, petugas POM juga akan melihat sarana produksi dan cara pembuatan telur asin.

"Ini belum ada izin edarnya, kami tadi sudah sarankan untuk segera mengajukan ke Dinkes," ujar Winanto.

(Tribun Banyumas/Kompas.com)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Kompas.com, Tribun Banyumas

Baca Lainnya