China terlihat Menyembunyikan Sesuatu, Pria Ini Diam-diam Rekam Kenyataan Mengerikan mengenai Virus Corona, tapi Malah Kepergok Pihak Berwenang, Begini Endingnya

Jumat, 07 Februari 2020 | 08:30
Daily Mirror

Rekaman diam-diam mengenai virus Corona.

Suar.ID -Hingga saat ini China masih dilanda kepanikan karena warganya yang terkena wabah virus corona terus meningkat di mana pemerintah masih berupaya menemukan solusinya.

Penyakit yang diduga kuat berasal dari makanan ekstrem sup kelelawar ini belum juga ditemukan obatnya, hingga kini.

Haltersebut membuat korban pasrah dengan nasib mereka dan hanya menunggu nasibnya mendekati akhir.

Pemerintah China terlihat tidak begitu terbuka dengan situasi di negara tersebut.

Baca Juga: Setelah Berhijab Jennifer Dunn Tegaskan Dirinya tak Ingin lagi Dipanggil Jedun, Shafa Harris: The F#ck are You Saying

Tak pelak mulaibanyak rumor negatif mulai bermunculan.

Misalnya, mayat korban virus corona dilarang untuk dimakamkan, sebagai gantinya mereka harus dimusnahkan dengan cepat dan segera dengan cara dibakar.

Kabar lain juga menyebutkan bahwa rumah sakit China diam-diam mengirim korban virus corona yang meninggal ke rumah kremasi tanpa identifikasi.

Baca Juga: Pemain Film Dewasa Ini Nekat Nikahi Kakek 73 Tahun yang Terkenal Kaya Raya, tapi Sayang Pernikahan Itu Berujung Tragis, Dia Merasa Tidak Puas karena Hal Ini

Kali ini lagi-lagi hal mengejutkan juga kembali terungkap, ketika seorang warga China diam-diam merekam kenyataan mengerikan tentang virus corona.

Diwartakan olehDaily Mirror pada Rabu (5/2/20), seorang whistleblower(seseorang yang berusaha menyebarkan rahasia negara) diam-diam merekam kantong mayat di sebuah rumah sakit di China yang dikuasai krisis virus corona.

Rekaman itu diposting online dan menunjukkan 8 mayat dalam sebuah bus diluar rumah sakit Wuhan, pusat dari wabah tersebut.

Daily Mirror
Daily Mirror

Rekaman diam-diam Fang mengnai Virus Corona di China

Baca Juga: Masih Ingat dengan Mantan Vokalis ADA Band Ini? Kini Posisinya Telah Digantikan, Beginilah Kabarnya Setelah Putuskan Hengkang untuk Solo Karier

Lebih banyak mayat berada di dalam rumah sakit di mana pasien yang berada di koridor menunggu untuk diangkat.

Pria yang merekam itu diketahui bernama Fang Bin, mengklaim mayat-mayat itu ditumpuk dalam sebuah bus.

Dalam videonya juga menunjukkan para dokter dan perawat mengenakan pakaian pelindung diseluruh tubuhnya di rumah sakit nomor lima di Wuhan.

Baca Juga: Menhan Prabowo tidak Permasalahkan Rencana Pemulangan 600 WNI Eks ISIS ke Indonesia, Presiden Jokowi: Saya akan Bilang Tidak!

Dalam rekaman itu dia bertanya pada dokter dengan pakaian Hazmat, "Jadi banyak orang baru saja meninggal?"

"Kapan ini terjadi? Kemarin? ada begitu banyak mayat," katanya.

Namun, rekamannya itu dinilai menunjukkan fenomena mengerikan tentang China, alhasil dia ditangkap oleh polisi.

Daily Mirror
Daily Mirror

Rekaman diam-diam mengenai kantong mayat jenazah pengidap Virus Corona

Baca Juga: Ternyata Dia Bukan Orang Sembarangan, Pantas Saja Sonny Septian Bisa Nikahi Fairuz A Rafiq denga Pesta yang Sangat Mewah, Tamu-tamunya Juga Eksklusif

Penangkapan Fang diceritakan oleh wartawan China Jennifer Zeng yang berbasis di New York melalui twitternya.

Dia menulis tweet pada hari Selasa: "#Fangbin yang merekam video 8 tubuh dalam 5 menit '#CoronavirusOutbreak menjadi viral, dan mengatakan dia hanya melakukan hal sederhana merekam apa pun yang dia lihat di rumah sakit."

"#CCP (Partai Komunis China) menuduhnya dibayar oleh pasukan anti-Cina untuk melakukannya, tetapi dia mendapatkan banyak dukungan dari sesama warga!"

Baca Juga: Mengaku Bisa Datangkan Malaikat dan Usir Jin dari Tubuh Pasien, Ningsih Tinampi Akhirnya Kedatangan Rombongan Tamu Istimewa, Hasil Sidaknya Bikin Penasaran

Rekaman yang diposting di Twitter diduga menunjukkan Fang ditangkap di rumah flatnya dan petugas memeriksa suhu tubuhnya untuk mengetahui apakah dia demam salah satu gejala virus mirip SARS.

Ada klaim yang belum diverifikasi bahwa Fang sejak itu telah dibebaskan.

(Afif Khoirul M./Intisari)

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Intisari, Daily Mirror

Baca Lainnya