Suar.ID - Viral videoDirut KAI Edi Sukmoro yang duduk di atas rakit laiknya raja dan dikawal oleh petugas.
Dirut KAIterlihat duduk manis sambildidorong oleh beberapa orang di tengah genangan banjiryang tak dalam.
Video tersebut dibagikan oleh akun facebook Yuni Rusmini pada Minggu (5/1/2020).
Video berdurasi tersebut telah diedit dengan latar belakang musik gamelan Jawa.
Banyak netizen yang menyayangkan sikap Dirut KAI tersebut.
"Nikita Mirzani aja ikut nyebur... padahal tinggi air seperut... udah gitu bawa bantuan logistik sama uang 20 juta...," tulis akun Alfra Nadhira Thafana.
"Viralkan, orang itu rakit buat evakuasi korban banjir, sakjane gak ngaruh juga tu bapak jalan kaki. Gak bakal hanyut juga," tulis akun Riina Wahyunii.
"Positif thinking aja, mungkin lagi nyeri lutut gak bisa berdiri," tulis akun Evhie Noer Vianti.
Hingga artikel ini ditulis, video tersebut telah mendapatkan 1,3 ribu tayangan.
Melansir dari Kompas TV, Vice President Public Relations PT KAI Yuskal Setiawan menjelaskan video viral itu menurutnya dimulai ketika Dirut KAI memakai rakit di banjir dengan kedalaman 1,5 meter di Dipo Bukit Duri.
Yuskal Setiawan mengatakan, "Melihatnya jangan dari sisi itu."
"Tapi lihat keseluruhan bahwa ada titik yang kedalamannya 1,5 meter."
"Ada kedalaman 1,5 meter, apa bisa dengan jalan kaki? Kan harus pakai rakit."
"Itu kan potongan."
"Kan naiknya enggak langsung 1,5 meter."
"Masak naiknya langsung di 1,5 meter, keburu nyemplung dulu."
"Dari yang dangkal dulu untuk menggapai 1,5 meter."
Video potongan Dirut KAI yang viral itu adalah bagian dari eninjauan ini dilakukan untuk memastikan proses normalisasi banjir berjalan lancar.
Seperti yang kita ketahui, banjir yang melanda Jakarta ini menjadi topik yang banyak dibicarakan publik.
Sebelum tahun baru, atau lebih tepatnya sejak Selasa (31/12/2019) wilayah Jabodetabek diguyur hujan deras.
Hal ini pun membuat banjir di ratusan titik di Jakarta.
Untungnya kini sejumlah wilayah yang tergenang banjir kini mulai surut.
Banjir yang melanda Jakarta ini rupanya tak hanya menimbulkan kerugian berupa harta benda saja.
Dikutip dari Kompas.com, menurut catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) hingga Jumat (3/1) korban meninggal mencapai 47 orang.
Adapun kematian tersebut disebabkan terseret arus banjir, tertimbun tanah longsor, tersengat listrik dan juga hipotermia.