Tanggapi Pernyataan Menteri Pertahanan Soal Klaim Natuna, Mantan Menteri Perikanan dan Kelautan Berikan Kritik Tajam, Susi: Bedakan Persahabatan dan Pencurian

Minggu, 05 Januari 2020 | 08:45
Kolase/Kompas.com

Susi Pudjiastuti - Prabowo

Suar.ID -Belakangan pelanggaran atas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Indonesia di perairan Natuna oleh kapal penjaga pantai Cina menjadi perbincangan publik.

Satu per satu pejabat Indonesia pun mulai angkat suara soal klaim China atas perairan Natuna.

Tak terkecuali Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

Namun rupanya pernyataan Prabowo ditanggapi secara tajam oleh Mantan Menteri Kelautan, Susi Pudjiastuti melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Tak Tinggal Diam setelah Melihat Nelayan Indonesia Diusir oleh Kapal Cina di Perairan Natuna, Begini Reaksi Menhan Prabowo Subianto!

Mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti ikut angkat suara terkait polemik Laut Natuna antara Indonesia dan China.

Susi Pudjiastuti memberikan pandangannya soal Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto yang menyebut China adalah negara sahabat bagi Indonesia.

Pernyataan Prabowo Subianto soal Natuna ini tampaknya masih santai-santai saja.

Susi Pudjiastuti lantas menanggapi pernyataan Prabowo melalui akun Twitternya.

Baca Juga: Driver Taksi Online Ini Rela Tidur dalam Mobil karena Kelelahan Setelah Seharian Mencari Penumpang, Namun Dia Kaget Saat Bangun Mobilnya Sudah Mengambang

Susi tidak setuju dengan solusi damai yang dilontarkan Menteri Pertahanan Prabowo karena ingin menjaga persahabatan antar kedua negara.

Susi mengungkapkan perlu dibedakan antara pencurian ikan dan persahabatan antar negara.

"Bedakan pencurian ikan dengan persahabatan antar negara," tulisnya dalam akun Twitter @susipudjiastuti, Sabtu (4/1/2020).

Menurut Susi, China tidak mungkin dan tidak boleh melindungi pelaku IUUF.

Baca Juga: Sambil Berderai Air Mata, Ruben Onsu Jelaskan Alasan Mengejutkan Mengapa Betrand Peto sering Gelondotan dengan Sarwendah, hingga Membuat Para Penonton tak Kuat Menahan Rasa Tangisnya

Sebab, IUUF adalah kejahatan lintas negara.

"Persahabatan antar negara Tidak boleh melindungi pelaku Pencurian Ikan & Penegakan hukum atas pelaku Ilegal Unreported Unregulated Fishing."

"Tiongkok tidak mungkin dan tidak boleh melindungi Pelaku IUUF."

"Karena IUUF adalah crime/ kejahatan lintas negara," tulis Susi Pudjiastuti.

Baca Juga: Belum Seminggu Bebas dari Penjara, kini Ahmad Dhani Malah Kedapatan Teriak-teriak Minta Hal Ini saat Berkumpul Bersama Keluarga Tercintanya!

Susi Pudjiastuti kembali menegaskan, penegakan hukum kepada para pencuri ikan ini berbeda dengan persahabatan antar negara maupun investasi.

"Perlakukan Pencuri Ikan dengan penegakan hukum atas apa yg merrka lakukan. Dan ini berbeda dengan menjaga Persahabatan atau iklim investasi," tulisnya.

Sebelumnya diberitakan, Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto memastikan, adanya penangkapan tiga kapal asing asal China yang melalui Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Perairan Natuna di Kepulauan Riau tidak akan menghambat investasi dengan China.

Tribunnews
Tribunnews

Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto.

"Kita cool saja, kita santai," kata Prabowo di Kantor Kemenko Maritim dan Investasi, Jakarta, Jumat (3/1/2020).

Baca Juga: Setelah Muncul Isu Panas akan Terjadinya Perang Dunia III antara AS dan Iran, kini Kim Jong Un Turut Mengeruhkan Suasana: Dunia akan Menyaksikan Senjata Strategis Baru Korea Utara dalam Waktu Dekat

Pernyataan tersebut disampaikan Menhan Prabowo dalam video yang diunggah di kanal YouTube KompasTV.

Prabowo mengaku pihaknya saat ini masih santai belum ada penambahan personel TNI untuk mengamankan di Perairan Natuna.

Namun, soal adanya tiga kapal asing asal China tersebut, pihaknya masih membahasnya untuk mencari suatu solusi dengan kementerian lain.

Termasuk berkoordinasi dengan Menko Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan.

Baca Juga: Sejak Purnawarman Memimpin Kerajaan Tarumanegara di Abad Ke-5 hingga DKI Jakarta Dipimpin oleh Anies Baswedan pada 2020, Beginilah Kisah Banjir yang Melanda Ibu Kota Indonesia dari Abad ke Abad

"Kita masing-masing punya sikap, jadi kita harus mencari solusi yang baik," ucap Prabowo

"Bagaimanapun China adalah negara sahabat, kita harus selesaikan dengan baik," jelas Prabowo.

TNI siaga

Anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) telah bersiaga di Perairan Natuna Utara, terkait adanya pelanggaran wilayah laut yang dilakukan sejumlah kapal Tiongkok.

Pengendalian operasi siaga tempur dipimpin Panglima Komando Gabungan Wilayah Pertahanan I, Laksamana Madya Yudo Margono.

TNI juga sudah menyiapkan alat utama sistem persenjataan, termasuk pesawat intai dan kapal Republik Indonesia.

Natuna Utara adalah wilayah yang menjadi perhatian utama pada 2020 ini.

Pada Senin (30/12/2019) lalu, dalam patroli rutin di perbatasan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) Laut Natuna Utara, KRI Tjiptadi-381 mendapati Kapal China, Coast Guard, yang mengawal kapal nelayan Tiongkok.

Petugas KRI Tjiptadi 381 membuka komunikasi dengan awak China Coast Guard dan mengusir mereka serta kapal nelayan untuk menjauh dari zona ekonomi ekslusif.

Baca Juga: 6 Zodiak Ini Paling Bagus Seleranya dalam Memilih Pasangan, Yuk Kenalan dengan Mereka dan Curi Triknya!

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Beda Pendapat dengan Prabowo Soal Klaim Natuna, Susi Pudjiastuti: Bedakan Persahabatan dan Pencurian

Editor : Khaerunisa

Baca Lainnya