Ada Batako dan Pisau dengan Bercak Darah Bersama Mayatnya, Seorang Guru Matematika Ditemukan Tewas di Rumahnya Sendiri

Minggu, 22 Desember 2019 | 17:00
Kolase/Kompas.com, Tribunnews

Ada Batako dan Pisau dengan Bercak Darah Bersama Mayatnya, Seorang Guru Matematika Ditemukan Tewas di Rumahnya Sendiri

Suar.ID - Siapa yang menduga jika seorang guru yang dikenal baik dan aktif ini akan meninggal di rumahnya sendiri dalam kondisi yang mengenaskan.

Seolah tak ada tanda-tanda akan terjadi hal yang di luar keinginan, guru matematika bernama Eli Maridah ini pun tampak menjalani aktivitasnya seperti biasa.

Namun, siapa sangka di siang hari yang biasa itulah terjadi peristiwa memilukan.

Guru yang juga wakil kepala sekolah ini harus kehilangan nyawa.

Baca Juga: Inilah Isi Lengkap dari Naskah Pidato Nadiem Makarim yang akan DIsampaikan pada Hari Guru: Saya akan Berjuang untuk Kemerdekaan Belajar di Indonesia!

Eli Maridah (47), guru matematika di SMPN 1 Perak, Kabupaten Jombang, Jawa Timur, ditemukan tewas di rumahnya, pada Sabtu (21/12/2019) siang.

Sebelum ditemukan tewas, Eli Maridah masih menjalankan aktivitasnya sebagai guru dan Wakil Kepala Sekolah di SMPN 1 Perak.

"Usai mengikuti kegiatan pembagian rapor, korban pamit untuk mengurus konsumsi yang akan dijadikan bekal untuk peserta kegiatan rekreasi yang dilaksanakan pihak sekolah," kata Supriyatno, rekan sesama guru di SMPN 1 Perak.

Dikatakan Supriyatno, kegiatan rekreasi pada masa liburan semester 1 tersebut, direncanakan berangkat dari sekolah pada Sabtu malam.

Baca Juga: Asal Mula Peringatan Hari Ibu 22 Desember di Indonesia yang Beda dengan Mother's Day, Ternyata Ada Sosok Perempuan-perempuan Tangguh Ini dalam Sejarahnya

"Beliau ini panitia kegiatan sekolah. Rencananya ada kegiatan rekreasi dan berangkat nanti (Sabtu) malam," tuturnya.

Menurut dia, Eli dikenal sebagai sosok yang baik dan aktif.

Selain sebagai guru matematika, Eli juga menjabat sebagai wakil kepala sekolah di SMPN 1 Perak.

Rekannya sesama guru itu, kata Supriyatno, diketahui meninggalkan sekolah sekitar pukul 10.00 WIB.

Baca Juga: Momen Mengharukan Penuh Derai Air Mata saat Tunangan Lettu Erizal Robek Kain Ulos Tanda Perpisahan di Atas Peti Jenazah: 'Selamat Jalan Abang'

Selain pamit pergi ke toko roti, Eli juga berpamitan akan mampir ke rumahnya dulu sebelum kembali sekolah.

Namun, kata Supriyatno, pada tengah hari, dia dan teman-temannya di SMPN 1 Perak menerima kabar duka.

"Tadi sekitar jam 12 lebih, kami terima kabar itu. Kami kaget dan semua langsung kesini untuk memastikan kabar itu," katanya.

Sementara itu, Lilik, salah satu tetangga korban menuturkan, peristiwa yang dialami Eli Maridah, diketahui para tetangganya sekitar pukul 12.00 WIB.

Baca Juga: Hotman Paris sebut Ada Pramugari yang Di-Grounded Gara-gara Sebarkan Foto Operasi Plastik Before and After yang Diduga Dekat dengan Pimpinan Garuda

Dia mengaku, tidak mengetahui siapa yang pertama kali melihat insiden yang dialami oleh tetangganya itu.

Kabar yang dia terima, hanya peristiwa perampokan yang dialami Eli Maridah.

"Tadi (kabarnya) sekitar jam 12-an. Sekarang (mayatnya) masih di dalam," katanya.

Sejak Sabtu siang, para tetangga dan teman-teman korban mendatangi rumah duka.

Baca Juga: Dulu Artis Panas Papan Atas Indonesia, Sosok Asal Tegal Ini Kini Ternyata Hidup Bahagia dengan Seorang Menteri di Malaysia, Penampilannya Beda Banget

Sekitar pukul 15.21 WIB, petugas identifikasi dari Polres Jombang mengevakuasi jenazah korban dari rumah duka.

Jenazah Guru SMPN 1 Perak itu dibawa ke RSUD Jombang untuk diotopsi.

Kapolres Jombang, AKBP Bobby P Tambunan mengatakan, hasil olah TKP mengungkap adanya luka di kepala dan pelipis mata korban.

Selain itu, terdapat batako dan pisau yang masih terdapat bercak darah.

Baca Juga: Dengan Ikhlas Pinjami Uang ke Turis Rp 3 Juta, Pria Ini Mendapatkan Ganti yang tak Sebanding!

Berdasarkan hasil identifikasi sementara, polisi menyebut ada indikasi perampokan dan pembunuhan.

Namun, untuk memastikan penyebab dan motif kematian korban, polisi masih perlu melakukan identifikasi lanjutan.

"Nanti kita lihat, ini masih kita lidik. Barang-barang yang hilang, diantaranya handphone milik korban," kata Bobby.

Baca Juga: Beginilah Rincian Harta Kekayaan Dewan Pengawas KPK, dari yang Terkaya Memiliki Harta Rp 13 Miliar hingga yang Dibawah Rp 200 Juta Ditemani Honda Astrea 1978 seharga Rp 1 Juta

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul Sebelum Ditemukan Tewas, Guru SMP di Jombang Bagikan Rapor ke Siswanya

Tag

Editor : Khaerunisa