Presiden Jokowi Kasih Saran Hadapi Banjir di Jakarta, Anies Baswedan Beri Reaksi Tak Biasa!

Jumat, 20 Desember 2019 | 18:15
Kolase Kompas dan Twitter

Suar.ID -Banjir yang melanda sejumlahwilayah di Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu menjadi sorotanberbagai pihak.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga turut mengomentari banjir dan genangan yang muncul di 19 ruas jalan dan merendam delapan pemukiman warga di ibu kota.

Sebelumnya, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Dinas Sumber Daya Air, menanggapiperihal banjir di sekitaran Plaza Senayan, Jakarta Pusat, beberapa hari lalu.

Melansir dari Tribun Jakarta, Kepala Dinas Sumber Daya Air, DKI Jakarta, Juaini Yusuf, mengatakan air yang membanjiri sekitaran Plaza Senayan dapat surut dalam 30 menit.

Baca Juga: Usai Viral Pegawai Honorer Berendam di Got, Lurah yang Dipecat Anies Baswedan Masih Ngantor! Faktanya Sungguh Mengherankan

"Setelah kami amati di kawasan Senayan, itu paling lama tiga puluh (30) menit memang sudah surut," kata Juaini saat dihubungi wartawan, Kamis (19/12/2019).

Sebabnya, pada saat itu sekitaran Plaza Senayan terdapat genangan air sekitar 60 sentimeter.

Juaini menjelaskan, terjadinya banjir tersebut lantaran antrean curah air hujan yang hendak mengalir melalui drainase vertikal.

Drainase air ini, lanjutnya, berada di pinggir jalan kawasan Plaza Senayan.

Baca Juga: Belum Genap Seminggu Diumumkan, Anies Baswedan Sudah Pecat Sosok yang Punya Ide Beri Penghargaan ke Diskotek Colosseum

Karena itu, kata dia, drainase air ini sangat berfungsi guna mengalirkan derasnya air hujan sehingga surut 30 menit.

"Betul, itu karena ada drainase vertikal. Mungkin kalau tidak ada drainase vertikal surutnya, bisa lebih lama," ujarnya.

Nantinya, lanjut Juaini, beberapa kawasan di Jakarta akan dibangun drainase air.

"Iya rencananya begitu. Cepat selesai kalau bangun itu (drainase vertikal). Hari itu dikerjakan, hari itu juga selesai," katanya.

Baca Juga: Sudah Ditandatangani oleh Anies Baswedan, Penghargaan Adikarya Wisata 2019 untuk Diskotek Colosseum Dicabut oleh Pemprov DKI Jakarta

Saran Jokowi dan Tanggapan AniesMengenaiMengatasi Banjir di Jakarta

Twitter
Twitter

Banjir yang melanda sejumlah tempat di Jakarta pada Selasa (17/12/2019) lalu menjadi sorotan banyak pihak.

Presiden Joko Widodo pun turut mengomentari banjir dan genangan yang muncul di 19 ruas jalan dan merendam delapan pemukiman warga di ibu kota.

Jokowi memberi saran kepada Gubernur DKI Jakarta, Anies Baswedan untuk terus melakukan pencegahan banjir dengan pembersihan saluran air, pengerukan waduk, dan pelebaran Sungai Ciliwung.

Baca Juga: Lurahnya Terlibat dalam Video Viral PPSU yang Berendam Di Selokan, Anies Baswedan Langsung Bertindak: Lurah Langsung Dinonaktifkan!

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Anies Baswedan enggan berkomentar.

Melansir dari Tribunnews, Ia bungkam saat awak media yang menemuinya di Gudang milik PT. Food Station Tjipinang Jaya, Pulo Gadung, Jakarta Timur meminta tanggapannya atas saran Presiden Jokowi itu.

"Cukup ya," ucap Anies sambil membuka pintu mobilnya lalu masuk dan meninggalkan awak media, Jumat (20/12/2019).

Sebelumnya, anggota Fraksi Gerindra DPRD DKI Jakarta pun turut berkomentar soal usulan mantan Wali Kota Solo itu.

Kompas
Kompas

Baca Juga: Hasil Survei Membuktikan Bahwa Ahok Lebih Unggul Dibandingkan Anies Baswedan dalam 4 Hal Ini: Salah Satunya Penataan PKL Tanah Abang

Menurutnya, salah satu saran Jokowi untuk Anies, yaitu pembersihan saluran air dan pengerukan waduk telah dilakukan oleh Pemprov DKI sejak jauh-jauh hari.

"Saran-saran itu sudah dilakukan oleh Pemprov DKI sejak bulan Juni, belum disuruh kita juga sudah mengerjakan," ucapnya, Kamis (19/12/2019).

Sementara itu, terkait dengan pelebaran Sungai Ciliwung atau normalisasi dalam istilah Gubernur Anies Baswedan, Syarif menyebut, hal itu memang menjadi catatan khusus bagi Pemprov DKI.

Pasalnya, normalisasi Sungai Ciliwung belum juga rampung lantaran masih terkendala pembebasan lahan di bantaran kali.

Baca Juga: Hasil Survei Membuktikan Bahwa Anies Baswedan Ternyata lebih Unggul dari Ahok dalam Hal Penggunaan Monas, Berikut Penjelasan Selengkapnya...

"Pembebasan tanah warga yang digunakan untuk pelebaran DAS (Daerah Aliran Sungai) Ciliwung kita memang agak macet, itu yang perlu jadi atensi," ujarnya.

"Karena sudah ada loh bagian tanah warga yang digunakan pelebaran sungai tapi belum dibayar," tambahnya menjelaskan.

Untuk mengatasi masalah itu, Syarif mengaku telah berkoordinasi dengan Dinas Sumber Daya Air (SDA).

"Kita sudah rapat di Banggar (Badan Anggaran) supaya SDA melakukan validasi lagi soal data-data pemilik (tanah) dan segera membayarnya," kata Syarif.

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber : Tribun Jakarta, Tribunnews

Baca Lainnya