Suar.ID -Skandal penyelundupan yang dilakukan eks Dirut Garuda Indonesia Ari Ashkara berbuntut panjang.
Satu per satu kebobrokan dalam maskapai penerbangan nomor satu di Indoensia di era Ari Ashkara mencuat ke publik.
Setelah sebuah akun anonim di media sosial Twitter membongkar sosok selir-selir Ari Ashkara, kini awak kabin Garuda pun angkat bicara.
Salah satu pramugari Garuda Indonesia, Jacqualine berani membongkar kebijakan yang menyengsarakan para awak kabin.
Terkuaknya sisi gelap birokrasi Garuda Indonesia ini berawal dari terbongkarnya penyelundupan barang mewah milik Ari Ashkara.
Sayangnya, ermasalahan tak hanya berhenti dengan dicopotnya Ari Ashkara.
Ini lantaran masih ada sejumlah petinggi Garuda yang kerap sependapat dengan Ari Ashakara.
Hal tersebut dibeberkan oleh seorang pramugari Garuda bernama Jacqualine.
Saat host menanyakan perihal ada tidaknya konspirasi jahat antara top level management dalam Garuda.
"Kita lihat dalam keseharian kami di tempat kerja itu banyak sekali kebijakan yang selalu diamini oleh mereka hanya karena mereka selalu bilang 'Kata bapak, Kata bapak'.
"'Kata bapak' ini menyusahkan awak kabin," papar Jacqualine saat menjadi bintang tamu di iNews edisi Senin (9/12/2019).
Ia kemudian memberikan satu contoh kebijakan di era Ari Ashkara yang menurutnya tidak manusiawi.
"Ketika jadwal terbang menjadi jadwal terbang PP (pulang pergi) yang harusnya Jakarta-Melbourne itu harus nginep, itu harus kembali lagi," kata Jacqualine.
"Jadi jadwal terbang empat atau tiga hari itu berubah jadi satu hari. Jadi bayangkan sudah terbang 7 jam, istirahat 2 jam, balik lagi 7 jam, itu kan tidak manusiawi," sambungnya.
Ketika kebijakan semacam itu diprotes tidak pernah membuahkan hasil.
"Ketika diprotes mereka bilang 'Tidak bisa, itu kata bapak'," lanjutnya lagi.
Dengan kebijakan yang dipandang tidak manusiawi itu, sambung Jacqualine, membuat awak kabin kelelahan.
"Dan mereka selalu beralasan bahwa masuk jam terbangnya, tapi kamu selalu bilang body manusia ketika dia kelelahan dia tidak bisa fokus."
Jacqualine menambahkan bahwa dengan kebijakan semacam itu justru akan membahayakan penumpang dan seluruh awak pesawat.
"Kalau seandainya dia tidak bisa fokus bagaimana dia mau menyelamatkan penumpang, melakukan evakuasi pada saat terjadi pendaratan darutat."
"Hal-hal seperti itu tidak dipikirkan karena 'Kata bapak'," pungkasnya.
Menurut Jacqualine, seluruh jajaran yang selalu sependapat dengan Ari Ashkara harus dihilangkan.
"Dari semua jajaran yang selalu menuruti 'Kata bapak' itu harus dihilangkan."
Jacqualine telah mengutarakan usul tersebut kepada BUMN.
"Tadi di Kantor BUMN kita juga minta bukan kalau bisa ya, harus dihilangkan orang-orang yang selalu setuju, mengamini dan yang seide dengan Ari Askhara," tegas dia.