Tulis Wasiat Pamit untuk Selamanya dan Tinggalkan Uang Rp 10 Juta untuk Bapaknya, Mahasiswi Cantik Ini Ditemukan Mengambang di Sungai Musi

Sabtu, 02 November 2019 | 16:00
IST

Tulis Wasiat Berisi Pamitan untuk Selamanya dan Tinggalkan Uang Rp 10 Juta untuk Bapaknya, Mahasiswi Cantik Ini Ditemukan Mengambang di Sungai Musi

Suar.ID -Sempat dikabarkan hilang, Inta Ferin, mahasiswi PGRI Palembang ditemukan megambang di sungai Musi.

Inta Ferin diduga kuat bunuh diri dengan melompat ke sungai Musi.

Sebelum mengakhiri hidup, Inta Feri menuliskan surat wasiat.

Kepada ayahandanya, masiswi yang akrab disapa Inta ini pamit untuk pergi selamanya dan meminta doa.

Baca Juga: Heboh Anggaran Lem Aibon Tidak Wajar, Ahok Ungkapkan Cara 'Mudah' Atur APBD DKI Jakarta

Mengutip dari Wartakota, Inta hilang sejak tanggal 30 Oktober lalu, kemudian dilaporkan orang tuanya ke SPKT Polresta Palembang tanggal 31 Oktober 2019.

FB/nisa

Inta Ferin dilaporkan hilang oleh orangtuanya

Setelah Inta dinyatakan hilang, seorang mayat perempuan ditemukan mengapung di kawasan pelabuhan Boom Baru sejak tadi pagi, Jumat (1/11).

Selanjutnya jenazah dibawa ke RS Bhayangkara guna diotopsi.

Hasil otopsi menyatakan bahwa mayat tersebut ialah Inta Ferin sebagaimana yang dimaksud.

Mahasiswi semester 5 FKIP, Universitas PGRI Palembang.

Baca Juga: Miris, Pria Ini Tewas karena Gagal Berobat setelah Dipersulit Mengurus e-KTP di Disdukcapil Deliserdang

Tercatat sebagai warga Jalur 14, Desa Rejosari RT 03/01, Kecamatan Muara Sugihan, Kabupaten Banyuasin, Provinsi Sumatera Selatan.

Inta merupakan anak pertama dari dua bersaudara yang semuanya perempuan.

Kerap berkeluh kesah dengan ayahnya

Inta yang tak diketahui keberadaannya sempat membuat teman-temannnya khawatir.

Baca Juga: Dua Kepala Dinas DKI Mendadak Mengundurkan Diri, Apakah karena Viral Anggaran Lem Aibon dan Bolpoin yang Menghebohkan?

Bahkan Ayah Inta Ferin sampai datang ke kos sang anak untuk mencarinya.

Inta diketahui kerap menelpon sang Ayah untuk berkeluh kesah mengenai permasalahannya.

Sebelum Inta ditemukan tak bernyawa di Sungai Musi, Indah teman korban pernah mengunjungi Inta sekira 2 minggu yang lalu.

Indah pernah mendengar Inta menelpon seseorang dengan menggunakan bahasa Jawa.

Meski kurang paham, Indah dapat memperkirakan apa yang sedang dibicarakan keduanya lewat telepon.

TribunSumsel/Shinta
TribunSumsel/Shinta

Gatot Marzuki, ayah Inta Ferin

"Dua minggu lalu aku pernah ke kosannya. Saat itu dia teleponan mungkin sama bapaknya, dia bicara pakai bahasa Jawa. Bilang capek, aku harus bagaimana, apa yang harus aku lakukan, begitu katanya," kata Indah dikutip dari TribunSumsel.com, Jumat (1/11/2019).

Indah langsung bertanya setelah Inta selesai bertelepon, namun jawaban mahasiswi berusia 22 tahun itu terdengar ganjil.

"Setelah dia selesai teleponan, kemudian aku tanya, Inta bicara apa tadi, lalu ia jawab gapapa ndah, aku capek aja. Capek kenapa kamu, capek aja hidup kayak gini terus," lanjut Indah saat mengingat waktu bersama Inta kala itu.

Indah tak memperpanjang lagi obrolannya karena Inta tak bercerita, namun dugaannya karena penyakit.

Baca Juga: Dylan Carr Kecelakaan Diduga karena Mengantuk, Ternyata Hal Sepele Ini Bisa Bantu Kurangi Rasa Kantuk Saat Mengemudi Loh!

Terlihat linglung sebelum ditemukan meninggal

Menurut penuturan teman-teman kuliahnya, sikap Inta mengalami perubahan belakangan ini.

Inta dikenal sebagai pribadi yang ceria, cerewet, dan aktif di kelas.

Namun akhir-akhir ini ada perbedaan yang dirasakan teman-temannya.

Baca Juga: Insting Seorang Ayah Langsung Jalan Saat Made Setiawan Tahu Anaknya Jatuh ke Dalam Sumur, Rela Ceburkan Diri Demi Selamatkan Sang Buah Hati

"Sebelum dia hilang, kalau ditanya tidak nyambung seperti linglung, kebanyakan diam dikelas," terang salah satu temannya.

Selain itu, Inta juga terlihat lesu dan sering sendirian.

"Kalau ditanya juga dia suka ngeluh saat bercerita," ujarnya.

Selain itu, teman satu kelas Inta juga mengatakan sejak semester empat Inta pernah curhat tentang penyakit yang dideritanya.

"Katanya waktu itu dia tidak PD pakai kacamata, tapi terpaksa dia pakai karena ada penyakit," ungkapnya.

Pesan ojek online, tinggalkan surat wasiat dan uang

Ayah Inta, Gatot Marzuki (42) sempat menghubungi putrinya namun tak diangkat.

Rabu (30/10) masih aktif masuk kelas mengikuti pelajaran seperti biasanya.

Baca Juga: Simpan Benda Terlarang di Celana Dalam, Seorang Gadis Cantik asal Thailand Ditangkap saat Mendarat di Bandara Soekarno-Hatta

Hari berikutnya, Kamis (31/10/2019) sudah tidak masuk kelas.

Khawatir, Gatot pun mendatangi kos Inta.

Di sana ia menemukan dompet dan handphone Inta beserta sepucuk surat.

Dalam ponsel korban ditemukan catatan pemesanan ojek online.

Baca Juga: Seorang Wanita Berusia 61 Tahun Berhasil Lahirkan Anak Pertama, Meski Telah Bertahun-tahun Cerai dari Suaminya

"30 Oktober, pukul 02:48 PM dengan kode pemesanan: RB 2948312195 atas nama Driver M Taufan Ardiansyah, nomor polisi BG 2664 AAD titik lokasi penjemputan Kantin Diah menuju Jalan Jembatan Musi 4,"

Isi surat wasiat:

"Pae Inta tak lungo dongakna Inta terus ya....,"

"Pae Inta lungo ya...

Ben Inta tenang..

Duite ng lemari 10 jt

Pae jukud ng ATM kurangne

Pin: (******),"

"Dongakna Inta terus ya..."

Artinya kurang lebih:

Pak Inta mau pergi doakan Inta terus ya

Pak Inta pergi ya

Biar Inta tenang

Duitnya di lemari 10 juta

Pak ambil di ATM kurangnya

Doakan Inta terus ya.

Baca Juga: Suaminya Dibui dan Tak Lagi Terima Gaji, Istri Mantan Aktor Sekaligus Gubernur Ini Rela Jualan Kue Lebaran Demi Hidupi 2 Anaknya Sendiri

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati

Sumber Wartakota, TribunSumsel