Suar.ID -Beberapa waktu yang lalu sebuah postingan menjadi viral di media sosial.
Dalam postingan ini terlihat sebuah rumah mewah menggunakan jalan umum sebagai tempat parkir.
Awalnya postingan ini diunggah oleh sebuah akun Instagram @makassar_iinfo pada Sabtu (2/11).
Mulanya nampak sebuah mobil mewah terpakir di depan sebuah rumah yang bisa dibilang cukup mewah.
Baca Juga: Heboh Anggaran Lem Aibon Tidak Wajar, Ahok Ungkapkan Cara 'Mudah' Atur APBD DKI Jakarta
Namun nampak sesuatu yang berbeda dalam foto tersebut.
Terlihat rumah mewah tersebut juga memberikan atap khusus layaknya sebuah halte di depan rumahnya.
Seperti yang diketahui kini banyak sekali orang yang memiliki mobil namun tak memiliki garasi.
Karena hal inilah banyak diantara orang-orang ini yang malah memarkirkannya di depan rumah.
Hal ini banyak mengganggu para pengguna jalan lainnya.
Sayangnya hingga berita ini diturunkan, masih tidak diketahui dimana kejadian tersebut terjadi.
Postingan ini pun mendapat berbagai komentar dari netizen.
"Gini nih punya mobil gapunya garasi !! Pemakan jalan umum !" komen akun @arga4400.
"Ngga modal, mending jual tuh mobil buat bikin garansi," lanjut akun @skidipapapreceh.
"Mencuri fasilitas umum!" tulis akun @steveorimpandey.
Mengapa fenomena ini terjadi?
Dilansir Kompas.com, menurut Pengamat Sosial yang juga seorang pengajar di Universitas Indonesia dan Universitas Trisakti yang bernama Rissalwan Habdy Lubis mengatakan, di tengah masyarakat Indonesia memiliki mobil seakan menjadi sebuah gengsi.
“Saya kira kepemilikan mobil saat ini memang lebih kepada gengsi dan upaya menunjukkan status sosial-ekonomi tertentu daripada fungsi dan utilitasnya,” ujar Habdy saat dihubungi Kompas.com, melalui pesan tertulis, Selasa (8/10/2019).
Ia juga mengungkapkan bahwa tuntutan gaya hidup itu kerap kali membuat mereka tak berkaca dengan kondisi yang dimilikinya.
Baca Juga: Heboh Anggaran Lem Aibon Tidak Wajar, Ahok Ungkapkan Cara 'Mudah' Atur APBD DKI Jakarta
Hal ini termasuk dalam memutuskan membeku mobil tapi tidak mempersiapkan garasi.
Habdy mengatakan bahwa dalam konteks masyarakat yang tinggal di kota mobil pribadi sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Alasannya adalah lokasi tempat tinggal di tengah kota seharusnya relatif terjangkauoleh fasilitas kendaraan umum.
“Berbeda dengan para penglaju yang mungkin memang perlu untuk mengemudi mobil sendiri karena alasan jarak dan kenyamanan perjalanan,” ujar Habdy.