Suar.ID - Tentu publik sudah mengetahui artis sekaligus pelawak Nunung ditangkap polisi atas kasus narkoba bersama suaminya.
Ia ditangkap di rumah mereka di kawasan Tebet, Jakarta Selatan pada 19 Juli 2019 atas dugaan penyalahgunaan narkoba jenis sabu.
Mereka berdua ditangkap setelah melakukan transaksi sabu dengan tersangka TB.
Usai sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019), komedian Nunung dan suaminya, July Jan Sambiran, langsung digiring ke mobil tahanan Kejaksaan Tinggi Negeri Jakarta Selatan
Mereka akan dibawa kembali ke Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Cibubur, Jakarta Timur, untuk melanjutkan proses rehabilitasi narkoba.
Nunung terlihat baik-baik saja saat berjalan ke mobil.
Bahkan ia masih menjawab beberapa pertanyaan wartawan.
Baca Juga: Selama Ini Sibuk dan Tak Ada Waktu, Raffi Ahmad Lakukan Hal-hal Menyentuh Ini Sebelum Rehat Lama
Tiba-tiba ia terlihat lemas dan mengaku terkena serangan panik.
"Ini lagi panik ini. Paniknya tuh tiba-tiba datang, pas lagi senang-senang kadang-kadang ini lagi panik ini," ujar Nunung.
"Makanya jangan nanya yang macam-macam, lemes lagi lemas banget ini," ujar Nunung seraya memegang kepalanya.
Tak lama, Nunung lantas menyenderkan tubuhnya ke arah sang suami, Jan Sambiran yang berjalan tepat di belakangnya.
Melihat sang ibu lemas dan seperti hampir pingsang, putra sulungnya, Bagus Permadi, dengan sigap membantu Jan Sambiran untuk membopong tubuh Nunung ke dalam mobil.
Baca Juga: Miris! TKW Ini Disiksa oleh Majikannya di Malaysia selama 8 Tahun hingga Alami Kebutaan
"Iya kayak gitulah paniknya. Kalau aku lihat itu paniknya mungkin karena harus ditunda lagi saksinya. Dia memang dari kemarin-kemarin sudah panik, sudah bingung sendiri, sudah cemas sendiri," ungkap Bagus dikutip dari Kompas.com, Kamis (24/10/2019).
"Gimana kok sidangnya lama dan saya bisa cuma kasih tahu, gimana ya. Ya enggak paham juga, paling cuma bisa bilang sabar, insya Allah sidangnya cepat," imbuh Bagus.
Dalam sidang pada Rabu (23/10/2019) siang, saksi ahli, dokter Herny Taruli Tambunan, mengungkapkan bahwa Nunung menderita depresi dan diabetes.
Herny adalah psikiater yang merawat Nunung di RSKO Cibubur selama menjalani rehabilitasi.
"Sebenarnya sebelum datang Mbak Nunung sedang dirawat kurang lebih tiga tahun oleh psikiater di Jakarta, didiagnosa kemungkinan Mbak Nunung menderita depresi dan cemas yang disebut serangan panik," ungkap dokter Herny dalam persidangan.
Bahkan hingga kini, Nunung masih mengonsumsi obat antidepresi tersebut.
Dokter Herny menambahkan kondisi depresi itu dikhawatirkan akan memicu keinginan Nunung untuk kembali mengonsumsi narkoba.
"Kondisi itu (depresi) bisa memicu penggunaan obat bisa membuat pemulihan ini beresiko," ungkap Herny.
Untuk itu dokter pun melakukan penanganan khusus pada Nunung yakni dengan mengintegrasikan pengobatan penyakitnya dan ketergantungannya pada narkoba.
Nunung mengaku bahwa ia pernah berobat hingga ke Singapura untuk mengatasi depresinya.
Hal itu dilakukan Nunung antara tahun 2015-2016.
"Itu awalnya karena di kepala kekurangan oksigen. Disuntik-suntik, itu kan sudah lama. Terus selama setahun di Singapura, balik. Saya di Indonesia disuruh ke psikiater aja," ujar Nunung saat ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (23/10/2019).
Baca Juga: Walau Terlihat Tegar, Susi Pudjiastuti Nyatanya Tak Kuasa Menahan Tangis saat Serah Terima Jabatan
Menurut Bagus Permadi, pemicu cemas pada ibundanya itu belum diketahui.
"Penyebabnya kurang tahu, tapi yang pasti tingkat panik sama cemas memang Mama orangnya gampang panik, gampang cemas," ujar Bagus.
Namun biasanya serangan cemas dan panik itu muncul saat Nunung mendapat kabar dari keluarga.
"Dia sedikit dengar kabar misalkan keponakan atau keluarga sedang sakit itu Mama panik. Paniknya dia tuh panik yang enggak biasa kita lihat gitu," imbuh Bagus.
Bila sedang diserang panik, keluarga hanya bisa menenangkan Nunung hingga rasa cemas itu hilang.
"Tapi kembali lagi Mama memang seperti itu jadi enggak bisa nenangin dia, jadi hilang sendiri rasa paniknya," ungkap Bagus.