Suar.ID - Presiden Jokowi mulai memanggil calon-calon menterinya untuk periode 2019-2024 pada Senin (21/10/2019) kemarin.
Hal itu cukup menyita perhatian publik.
Terlebih sosok-sosok yang dipanggilnya terbilang sebagai wajah-wajah baru.
Seperti Wishnutama, Erick Tohir, dan Nadiem Makarim, yang hadir di hari pertama.
Selain itu, yang juga menghebohkan adalah kehadiran Tetty Paruntu.
Mantan Bupati Minahasa Selatan, Sulawesi Utara, yang memiliki nama lengkap Christiany Eugenia Paruntu ini hadir di istana negara pada Senin (21/10/2019) kemarin.
Seperti orang-orang yang dipanggil Jokowi lainnya, Tetty datang mengenakan kemeja berwarna putih.
Berbeda dari orang-orang lainnya yang keluar dengan membawa sinyal penempatan mereka, Tetty justru seolah 'hilang'.
Ternyata, Tetty keluar lewat pintu berbeda sehingga tak diketahui oleh wartawan.
Sudah jauh-jauh datang dari Manado, rupanya Tetty batal jadi menteri.
Hal itu disampaikan oleh Deputi Bidang Protokol, Pers dan Mesia Sekretariat Presiden Bey Mahmudin.
Dikutip dari Tribunnews, Bey Mahmudin menyatakan bahwa Tetty bukanlah calon menteri Jokowi.
Batalnya Tetty sebagai menteri Jokowi pun menimbulkan tanya di benak orang-orang.
Untungnya, publik tak dibuat lama-lama memendam rasa penasaran.
Dikutip dari Wartakotalive, Tetty menjelaskan duduk perkara dirinya diundang ke Istana hingga kemudian batal bertemu Jokowi.
Menurut Tetty, ia datang ke Istana karena diundang secara langsung oleh Menteri Sekretaris Negara 2014-2019, Pratikno.
Dilansir dari wawancara khusus Ketua Dewan Kehormatan PWII Ilham Bintang dengan Tetty Paruntu, diketahui mantan Bupati Minahasa Selatan itu mendapat undangan via WhatsApp dari Pratikno.
Ketua DPD I Partai Golkar Sulawesi Utara itu tiba di Istana pukul 10.00 WIB.
Sesuai petunjuk Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Tetty diminta berkordinasi dengan Kepala Biro Protokol, Pers, dan Media, Sekretariat Presiden Bey Triadi Machmudin untuk mendapat akses masuk Istana.
Setelah menunggu di ruang tamu lebih dari satu jam,protokol Istana menemuinya pun menemuinya sekitar pukul 11.30 WIB.
Baca Juga: Inilah 5 Zodiak Paling Pendiam, Buat Kamu yang Ingin Dekat Dengannya, Yuk Pahami Mereka!
Dia terlebih dahulu diminta mengisi formulir dan menandarangani “Pakta Integritas” yang berisi beberapa hal.
Setelah itu Tetty pindah tempat menunggu di lounge Istana.
Tidak berapa lama, Mensesneg Pratikno menemuinya.
Pertemuan Tetty dengan Pratikno itu membahas tentang dua kasus.
Pratikno meminta klarifikasi Tetty, pertama mengenai keterlibatannya dalam kasus mantan anggota DPR dari Partai Golkar Bowo Sidik yang sudah memasuki tahap persidangan di pengadilan Tipikor.
Kedua, mengenai mutasi Aparatur Sipil Negara (ASN) di kantornya yang mengakibatkan sekdanya diselidiki pihak berwajib.
Tetty pun mengklarifikasi langsung di depan Pratikno.
Ia membantah keterlibatannya dalam kasus pertama, juga membantah adanya kasus kedua.
Selain Tetty, rupanya Ketua Umum Partai Golkar, Airlangga Hartarto, pun datang menghadap Pratikno.
Airlangga membantu Tetty menjelaskan mengenai tuduhan yang dikenakan kepadanya.
Tampaknya ia tahu bahwa kepulangannya dari Istana Negara membawa 'tangan kosong' menimbulkan tanya.
Sehingga Tetty pun menegaskan bahwa dirinya datang karena benar-benar diundang.
"Pesan beliau (Pratikno) masuk pukul 22:27 WIB. Emangnya saya gila datang ke Istana tanpa diundang,” cerita Tetty.
Menurut Tetty Paruntu, dia diusulkan resmi oleh Partai Golkar untuk menjadi anggota kabinet Jokowi-Ma’ruf Amin.
Yang mengusulkan namanya kepada Presiden Jokowi adalah Ketua Umum Golkar, Airlangga.
“Saya diberitahu Pak Ketum di kantor Golkar tiga hari lalu, hari Jumat. Pak Airlangga menyampaikan bahwa Tetty termasuk dari empat nama dari Partai Golkar yang diusulkan menjadi anggota kabinet," ujarnya.
"Saya tidak pernah minta-minta untuk diutus Partai Golkar. Catat itu Bang,“ sambung Tetty.
Tetty mengaku tidak kecewa oleh kejadian yang tidak mengenakkan itu.
Baginya, apa yang terbaik untuk Presiden Jokowi, akan didukungnya.
“Saya kan bukan orang yang tidak punya pekerjaan,” ujar Tetty.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com (22/10/2019),Juru Bicara Presiden Fadjroel Rachman mengakui bahwa Tetty Paruntu memang diundang ke Istana sebagai calon menteri pada Senin (21/10/2019) kemarin.
Namun, menurut Fadjroel, perempuan yang disapa Tetty itu dicoret di menit akhir karena rekam jejaknya terkait korupsi.
"Memang diundang, tapi ada pertimbangan prinsip kehati-hatian," kata Fadjroel di Istana Kepresidenan, Jakarta, Selasa (22/10/2019).
Ia pun membenarkan jika yang dimaksud prinsip kehati-hatian adalah terkait dengan dua kasus yang ditanyakan Pratikno kepada Tetty.
"Terutama soal pemanggilan beliau (di KPK)," ucap Fadjroel.Baca Juga: Kecilnya Hidup Susah Makan Nasi-Orek Setiap Hari bahkan Pernah Jaga Warnet untuk Sambung Hidup, Mantan Youtuber Ini Ternyata Punya Ayah yang Tajir Melintir